Kesultanan Singora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 59:
== Warisan ==
[[Berkas:Fort-4-may.jpg|thumb|300px|right|alt=Fort 4|Salah satu contoh benteng di gunung tersebut adalah benteng ke-4. Benteng ini dibangun di lereng Gunung Khao Daeng, berbatasan dengan sisi belakang gunung, dan memiliki tinggi sekitar 4,4 meter di bagian depan. Dimensi internalnya lebih kurang 5,5 meter kali 8,5 meter.]]
Setelah Kesultanan Singora dikalahkan, dua putra Sultan Sulaiman, Hussein dan Mustapha, diampuni oleh Raja Narai dan diberi jabatan baru di wilayah Siam.{{sfnm|Good Man Town (Surat Thani Office of Tourism and Sports)||Family History of Sultan Sulaiman (Royal Thai Navy)||1pp=33, 35|2pp=1–2}} Generasi berikutnya dari keluarga Sultan Sulaiman memiliki hubungan erat dengan keluarga kerajaan Siam. Dua keturunannya pernah memimpin pasukan yang dipimpin oleh [[Maha Sura Singhanat|Pangeran Surasi]] dalam penaklukan Pattani tahun 1786. Selain itu, [[Sri Sulalai|Putri Sri Sulalai]], salah satu permaisuri [[Buddha Loetla Nabhalai|KingRaja Rama II]] sekaligus ibu dari [[Jessadabodindra|KingRaja Rama III]], juga merupakan keturunan Sultan Sulaiman.{{sfnm|Umar (2003)||Putthongchai (2013)||1p=19|2p=98}} Keturunan Sultan Sulaiman yang masih dikenal hingga saat ini mencakup Laksamana Niphon Sirithorn, mantan [[Daftar panglima tertinggi Angkatan Laut Kerajaan Thailand|Panglima]] [[Angkatan Laut Kerajaan Thailand]] Jenderal [[Chavalit Yongchaiyudh]], Perdana Menteri Thailand ke-22, serta sebuah keluarga penenun sutra di desa Muslim Phumriang, [[Provinsi Surat Thani|Surat Thani]].{{sfnm|Family History of Sultan Sulaiman (Royal Thai Navy)||Putthongchai (2013)||Good Man Town (Surat Thani Office of Tourism and Sports)||1pp=1–2|2p=82|3pp=33, 35}}
 
=== Reruntuhan Benteng di Khao Daeng ===