Dalem Ketut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Spasi yang berlebihan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dalem ketut bukan merupakan putra Brawijaya Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 3:
Ketika Sri Aji Kresna Kepakisan meninggal, putra tertuanya [[Dalem Samprangan]]
Para tetua dan abdi Dalem Samprangan semakin terjerumus ke dalam ketidakjelasan, sedangkan kekuasaan dan prestise Gelgel naik. Dalam sejarah Babad Dalem, diceritakan bahwa Dalem Ketut mengunjungi Majapahit sebanyak dua kali pada pertemuan pertama dengan Raja [[Hayam Wuruk]] (1350-1389).<ref>W.A. Hanna, Bali Chronicles, Singapore: Periplus 2004, p. 25.</ref> Akan tetapi informasi tersebut [[Anakronisme|anakronistik]], karena itu juga menegaskan bahwa Dalem Ketut masih hidup pada saat Majapahit runtuh, sebuah peristiwa yang terjadi di awal abad ke-16. Melalui acara ini, Bali tetap sebagai putri kerajaan Majapahit ([[Vasal|kerajaan vasal]]), suatu kondisi yang masih memiliki makna simbolis yang mendalam bagi persepsi diri orang Bali.
|