'''I Wayan Dipta''' adalah seorang pejuang pasca [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Republik Indonesia]] yang berasal dari [[Kabupaten Gianyar|Gianyar]], [[Bali]]. Dahulu ia pernah menjadi [[Ketua Pemuda Republik Indonesia (PRI)]]. IaDirinya ditangkap dan dibunuh pada bulan April 12 Tahun 1946.<ref>{{Cite web|last=Suyatra|first=I. Putu|title=Kapten Dipta, Dulu Dikencingi lalu Dibunuh, Kini Namanya Mendunia - Bali Express|url=https://baliexpress.jawapos.com/features/671148499/kapten-dipta-dulu-dikencingi-lalu-dibunuh-kini-namanya-mendunia|website=Kapten Dipta, Dulu Dikencingi lalu Dibunuh, Kini Namanya Mendunia - Bali Express|language=id|access-date=2024-12-11}}</ref> Kini namanya sudah dikenal menjadi nama sebuah jalan dan [[Stadion Kapten I Wayan Dipta|stadion]] di Gianyar. Hingga kini ia belum mendapat gelar [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]].<ref>{{Cite web|last=Suyatra|first=I. Putu|title=Kapten Dipta Sempat Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional tapi Mandek - Bali Express|url=https://baliexpress.jawapos.com/features/671148502/kapten-dipta-sempat-diusulkan-jadi-pahlawan-nasional-tapi-mandek|website=Kapten Dipta Sempat Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional tapi Mandek - Bali Express|language=id|access-date=2024-12-11}}</ref>
== Kehidupan Awal ==
I Wayan Dipta lahir pada 11 April 1926 di Banjar Teges Kaja, Kelurahan Gianyar, [[Kabupaten Gianyar]], [[Bali]]. Ia berasal dari keluarga terkemuka; ayahnya, I Made Bek, bekerja sebagai juru tulis pemerintahan.<ref>{{Cite journal|last=Mahadewa|first=Mahadewa|date=2020-12-15|title=Perjuangan Kapten I Wayan Dipta dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia|url=https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/download/2207/1658/8247|journal=Nirwasita|volume=7|issue=2|pages=69-96|doi=Tidak tersedia}}</ref> Pendidikan formalnya dimulai di Vervolg School di Gianyar, kemudian dilanjutkan ke Taman Dewasa di [[Kota Denpasar|Denpasar]]. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke [[Sekolah Menengah Tinggi|Sekolah Menengah Tinggi (SMT)]] di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]].<ref>{{Cite journal|last=Mahadewa|first=Mahadewa|date=2020-12-15|title=Perjuangan Kapten I Wayan Dipta dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia|url=https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/download/2207/1658/8247|journal=Nirwasita|volume=7|issue=2|pages=69-96|doi=tidak tersedia}}</ref>
== Perjuangan ==
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan Indonesia]] pada [[17 Agustus 1945|17 Agustus 1945,]] I Wayan Dipta kembali ke Bali dan bergabung dengan Badan Perjuangan di Denpasar. Ia kemudian ditugaskan di Gianyar dan menjadi [[Ketua Umum Pemuda Republik Indonesia (PRI)]] Cabang Gianyar. Sebagai komandan, ia aktif mengorganisir perlawanan terhadap tentara [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda|NICA]] yang berusaha menguasai kembali Indonesia. Pada 15 Maret 1946, ia ditangkap oleh tentara NICA dan mengalami penyiksaan berat. Meskipun disiksa, ia tetap menolak memberikan informasi tentang rekan-rekannya. Akhirnya, pada 12 April 1946,sehariI setelahWayan ulang tahunnya yang ke-20, iaDipta dieksekusi di Setre Gede [[Sukawati, Gianyar|Sukawati]] bersama rekannya, Ketut Lanus.<ref>{{Cite web|last=Suyatra|first=I. Putu|title=Kapten Dipta, Dulu Dikencingi lalu Dibunuh, Kini Namanya Mendunia - Bali Express|url=https://baliexpress.jawapos.com/features/671148499/kapten-dipta-dulu-dikencingi-lalu-dibunuh-kini-namanya-mendunia|website=Kapten Dipta, Dulu Dikencingi lalu Dibunuh, Kini Namanya Mendunia - Bali Express|language=id|access-date=2025-01-04}}</ref>