Kabupaten Musi Banyuasin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 2 suntingan by 158.140.165.2 (bicara): Terkesan Hiperbolis. (TW) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
Baris 312:
== Pariwisata ==
=== Objek Wisata ===
Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik dan sangat wajib dikunjungi di Kabupaten Musi Banyuasin:
Baris 384 ⟶ 385:
Berbentuk bulat dan memiliki luas sekitar 10 hektare, keindahan pemandangan alam di Danau Konger membuatnya kini menjadi salah satu objek wisata favorit di daerah itu. Untuk tiba di lokasi ini, pengunjung harus menempuh jarak kurang lebih 45 kilometer dari Kota Sekayu.
===
Makanan khas Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu kuliner yang unik dan tak kalah nikmatnya di Indonesia. Berikut merupakan makanan khas dari Musi Banyuasin, yang bisa kamu coba ketika kamu jalan-jalan ke sana.
Baris 493 ⟶ 444:
Tepung Terigu kemudian aduk dengan air panas lalu masukan ikan seluang dan mulai digoreng dengan menggunakan kuali yang berisikan minyak goreng mendidih. Angkat jika sudah kering dan rasakan kenikmatan pundang khas warga Musi Banyuasin.
== Seni dan Budaya ==
=== Tarian ===
Salah satu tarian yang dikenal oleh masyarakat adalah [[Tari Setabik]]. [[Tari Setabik]] merupakan tarian penyambutan bagi tamu-tamu kehormatan. Filosofi gerak penyambutan dari tari ini dapat ditemukan saat seorang penari menyuguhkan kapur sirih untuk dicicipi oleh tamu undangan. Penyajian kapur sirih merupakan bentuk penghormatan kepada tamu yang berasal dari kebudayaan Melayu. Sementara asal nama tarian ini ada pada gerakan tabik yaitu gerak tangan kanan membentang di samping pelipis kanan seperti sedang memberikan penghormatan.
=== Gambo ===
Gambo adalah kain khas Musi Banyuasin yang menggunakan metode jumputan, diwarnai dengan dicelup getah gambir yang awalnya dianggap limbah dan dibuang percuma. produk ini tidak menghasilkan limbah kimia tetapi memanfaatkan limbah getah gambir untuk pewarna Gambo Muba.
Gambo adalah produk ''eco fashion'' yang menggunakan limbah getah gambir (gambo) sebagai bahan dasar pewarna, sehingga bersifat ramah lingkungan.
Gambo Muba dalam kurun waktu yang relatif singkat, telah berkembang pesat serta telah mendapat tempat tersendiri di kalangan masyarakat, tidak saja masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin tetapi juga telah merambah sampai pada tingkat nasional bahkan internasional.
=== Kesenian Senjang ===
Kesenian senjang merupakan salah satu kesenian khas masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin. Tradisi lisan Senjang merupakan hasil praktik kebudayaan dan sebuah representasi dari masyarakat Musi Banyuasin. Senjang adalah salah satu bentuk media seni budaya yang menghubungkan antara orang tua dengan generasi muda atau dapat juga antara masyarakat dengan Pemerintah didalam penyampaian aspirasi yang berupa nasehat, kritik maupun penyampaian strategi ungkapan rasa gembira.
Dinamakan Senjang karena antara lagu dan musik tidak saling bertemu, artinya kalau syair berlagu musik berhenti, kalau musik berbunyi orang yang ber-Senjang diam, sehingga keduanya tidak pernah bertemu. Itulah yang disebut Senjang. Bila ditinjau dari bentuknya, Senjang tidak lain dari bentuk puisi yang berbentuk pantun.
=== Tradisi ===
Beberapa tradisi yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin antara lain:
'''1. Nugal atau Ngicir'''
Tradisi nugal atau ngicir merupakan tradisi unik Kabupaten Musi Banyuasin yang masih lestari hingga kini. Tradisi ini termasuk dalam kearifan lokal dan penuh dengan nilai-nilai gotong royong, kekompakan, ramah tamah, saling berbagi, serta kebersamaan begitu kuat.
Nugal atau Ngicir adalah tradisi Masyarakat di Kecamatan Sungai Keruh menanam padi di lahan kering yang di sebut Ume (Kebun atau Ladang). Ketika musim hujan tiba masyarakat dengan kompak dan saling gotong royong untuk mengundang Nugal atau Ngicir.
Adapun Proses Nugal atau Ngicir menurut kebiasaan sebelum melakukan kegiatan tersebut, para masyarakat di jamu dengan memberi makan ketan lengkap dengan srundeng kelapa dan minum terlebih dahulu.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan memakai sebatang kayu (Tongkat Kayu) yang dibawahnya di tajam atau di lancipkan yang berfungsi untuk membuat lobang dengan cara menujah bagian dari tanah yang akan di tanam tanaman tersebut.
'''2. Bekarang'''
Bekarang adalah tradisi kegiatan menangkap ikan yang dilakukan bersama-sama oleh masyarakat Musi Banyuasin dengan menggunakan peralatan tradisional tangkul atau anco pada saat kondisi air di suatu perairan telah surut karena musim kemarau.
'''3. Ningkuk (Perkenalan Bujang Gadis di Musi Banyuasin)'''
Ningkuk merupakan sebuah tradisi pertemuan muda mudi pada malam menjelang acara resepsi pernikahan.
Cangkir beras atau selendang telah disediakan untuk diedarkan dengan diiringi musik. Selama musik diputar maka selendang juga terus beredar sampai suatu saat musik akan dihentikan oleh moderator.
Saat musik berhenti berputar, selendang pun juga harus berhenti beredar. Siapa saja saat itu memegang selendang pada saat musik berhenti, kepadanya akan di berikan "hukuman" seperti menari berpasangan, merayu lawan jenis, berpantun, dan lain sebagainya.
Banyak nilai positif dari tradisi ningkuk, seperti unsur bersosialisasi, bertanggung jawab, kecekatan, dan tentu saja sebagai fungsi rekreasi.
'''4. Sedekah Rami (Bumi)'''
Kebudayaan di Kabupaten Musi Banyuasin masih kental dengan adat istiadat dan nilai kebudayaan yang terus dilakukan masyarakat setiap tahunnya Seperti tradisi perayaan Sedekah Rami (Bumi).
Sedekah Rami (Bumi) merupakan bagian dari rasa bersyukur masyarakat setempat kepada yang maha kuasa atas rezeki yang telah di limpahkan pada masyarakat, dan berdoa untuk menjauhkan musibah serta memohon kepada Allah.
== Galeri ==
<gallery>
COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Stoomschip 'Babat' bij Toman' TMnr 10014066.jpg|Kapal uap "Babat" di [[Babat Toman, Musi Banyuasin|Babat Toman]] (foto diambil antara tahun 1900 dan 1920)
</gallery>
== Tokoh penting ==
|