Melinjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
19Adelheid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
}}
 
'''Melinjo''' (''Gnetum gnemon'' LLinn.) atau dalam bahasa Sunda disebut '''Tangkil''' adalah suatu [[spesies]] tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk [[pohon]] yang berasal dari [[Asia]] tropik, melanesia, dan Pasifik Barat. Melinjo dikenal pula dengan nama ''belinjo'', ''mlinjo'' ([[bahasa Jawa]]), ''tangkil'' ([[bahasa Sunda]]) atau ''bago'' ([[bahasa Melayu]] dan [[bahasa Tagalog]]), Khalet (Bahasa Kamboja)<ref name="a">Manner HI, Elevitch. 2006. Gnetum gnemon (gnetum). [www.traditionaltree.org]. [4 Apr 2010].</ref>. Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan "buah" dan daunnya.
 
Berbeda dengan anggota ''Gnetum'' lainnya yang biasanya merupakan [[liana]], melinjo berbentuk pohon.
Baris 25:
 
Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbentuk pohon yang be[[tumbuhan berumah dua|rumah dua]] (''dioecious'', ada individu [[jantan]] dan [[betina]]). Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan [[bunga]] dan [[buah]] sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah [[biji]] yang terbungkus oleh selapis [[aril]] yang berdaging.
 
===Tempat Hidup Melinjo===
Melinjo dapatbiasa ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi<ref name="a">Manner HI, Elevitch. 2006. Gnetum gnemon (gnetum). [www.traditionaltree.org]. [4 Apr 2010].</ref>.
 
Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja. Di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung.
 
== Pemanfaatan ==
Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut sebagai ''so'' dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada [[sayur asem]]). "Bunga" (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (''pentil'') maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku [[emping]]<ref name="a">Manner HI, Elevitch. 2006. Gnetum gnemon (gnetum). [www.traditionaltree.org]. [4 Apr 2010].</ref>.
 
===Kandungan Nutrisi===
Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
 
Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginkgo biloba yang ada di Jepang.
 
Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga punya khasiat antioksidan kuat dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas penyebab penuaan dini dan pikun.
 
Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi. Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah diekstraknya, mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji, ditemukan protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune)<ref name="c">Pudjiatmoko. 2007. Potensi melinjo di Jepang. [http://atanitokyo.blogspot.com/2007/04/promosi-melinjo-di-jepang.html]. [ 4 Apr 2010]</ref>.
 
Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negative<ref name="d">Tjandra D. 2007. Antioksidan dari Biji Melinjo. [http://www.tempointeractive.com/hg/iptek/2007/05/09/brk,20070509-99753,id.html]. [4 Apr 2010].</ref>.
 
===Asam urat===
Banyak mitos yang mengatakan bahwa melinjo dapat menyebabkan kenaikan asam urat (Hiperurisemia) yang signifikan. Hal ini benar karena melinjo mengandung purin. Peningkatan asam urat terjadi karena gangguan metabolisme purin dan asupan purin tinggi dari makanan secara berlebihan.
 
Hiperurisemia terjadi karena gangguan pengeluaran asam urat oleh ginjal. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh faktor genetik dan dapat diturunkan. Konsumsi makanan dengan purin tinggi, konsumsi gula dan lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat. Kegemukan, pengguna obat diuretik, diet penurunan berat badan, juga sering menyebabkan hiperurisemia. Namun, apabila tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cara pengolahannya benar tidak akan menyebabkan asam urat.
 
Konsumsi berlebihan dan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng emping hasil olahan melinjo tersebut yang menyebabkan kadar asam uratnya meningkat. Jadi, bukan melinjo itu sendiri yang menyebabkan asam urat, karena apabila disiapkan dalam bentuk makanan lain tanpa minyak dan tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan asam urat<ref name="c">Pudjiatmoko. 2007. Potensi melinjo di Jepang. [http://atanitokyo.blogspot.com/2007/04/promosi-melinjo-di-jepang.html]. [ 4 Apr 2010]</ref>.
 
==Komoditi Ekspor Indonesia==
Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan. Daun mudanya (disebut sebagai ''so'' dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada [[sayur asem]]). "Bunga" (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (''pentil'') maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku [[emping]].
Indonesia adalah negara yang menjadikan biji melinjo sebagai komoditi ekspor dalam jumlah yang cukup besar. Melinjo akan dipanen dan menghasilkan buah setelah 5- 6 tahun setelah penanaman biji. Di daerah Sumatra Barat setiap tahunnya dilaporkan menghasilkan 20.000- 25.000 buah melinjo dan produksi bijinya mencapai 80- 100 kg per pohon per tahun<ref name="b">Cadiz RT , Florido HB. 2001. Bago : Gnetum gnemon Linn. Research Information system 13(2).</ref>.
 
Akhir-akhir ini, ilmuwan Jepang menemukan bahwa ternyata biji melinjo bukanlah penyebab dari penyakit `asam urat` yang selama ini ditakutkan oleh masyarakat luas.
 
==Referensi==
<references/>
 
<gallery>