SMA Negeri 7 Jakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k +{{rapikan}}; +kat |
|||
Baris 35:
==sejarah==
Tahun [[1950]] sampai dengan [[1955]] SMA Negeri 7 didirikan dengan nama SMA Perjuangan yang kemudian berubah menjadi SMA V ABC, berlokasi di jalan Budi Utomo no.7, belajar digedung yang sama dengan SMA 1 A/B dan waktu belajar mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 21.00 [[1 Agustus]] tahun [[1956]] SMA V ABC dipecah menjadi SMA V A/C dan SMA VII B dipimpin oleh bapak Simorangkir SH. yang kemudian kepemimpinan diserahterimakan kepada Drs. Hamamy Saaman sampai dengan [[Juli 1957]], belajar tetap mulai pukul 16.00 s.d. 21.00.
Mulai bulan Juli tahun [[1957]] s.d. Juli [[1958]] dibawah pimpinan Drs. Sugianto jam belajar dimulai pukul 13.00 sampai dengan pukul 18.00. Selanjutnya estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh bapak Soebandri, dari Juli [[1958]] s.d. Juli [[1959]] sebagai Kepala Sekolah ke-4.Juli [[1959]] s.d. Juli [[1960]] sebagai Kepala Sekolah ke-5 adalah bapak Yasin Arifin.
Tahun 1962 saat bapak M.Oetjoep Ilman menjadi Kepala Sekolah (periode 1960 – 1964), SMA Negeri VII B pindah ke gedung Yayasan Raden Saleh, menempati SMA Mardisunu yang beralamat di jalan Medan Merdeka Timur no.14 Jakarta Pusat, dan belajar pada pagi hari dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 13.00. Pada tahun ini pula SMA VII B berubah menjadi SMA Negeri 7.
Kepala Sekolah terlama yang memimpin SMA Negeri 7 adalah bapak H.D. Harahap, sejak tahun [[1964]] s.d. [[1979]] ( + 15 tahun) diurutan ke-6.14 Januari [[1980]] – [[1982]] Kepala Sekolah adalah bapak R.Jojo Gunara yang kemudian digantikan oleh bapak Drs. Atik Kosasih dari [[1982]] – 1 September [[1985]] dan dilanjutkan oleh bapak Drs. Sumadi Sukamto, 2 September [[1985]] s.d. 25 Februari [[1987]].Tanggal 26 Februari [[1987]] s.d. Juli [[1988]] Kepala Sekolah pernah dijabat sementara oleh Kabid.Dikmenum ( Dra. Atikah Pribadi ).
Juli [[1988]] s.d. 30 Juli [[1990]] Drs. Slamet (Wakasek Bid.Kesiswaan) diangkat sebagai Kepala SMA Negeri 7 dalam urutan ke-11, selanjutnya pada tanggal 31 Juli 1990 jabatan tersebut diserahterimakan kepada bapak Alwan Santoso, BA. hingga 5 Agustus [[1993]].“10 Maret [[1990]] SMA Negeri 7 Jakarta memperoleh gedung baru dari Gubernur KDKI Jakarta yang berlokasi di Gang Mas, Karet Tengsin. Awal tahun pelajaran [[1990]]/[[1991]] kelas I mulai belajar disini, sedangkan kelas II dan III masih tetap melaksanakan KBM di jalan Merdeka Timur 14.
Tahun pelajaran [[1992]]/[[1993]] resmi siswa SMA Negeri 7 belajar di gedung baru Gang Mas, Karet Tengsin”.Sejak menempati gedung baru kepemimpinan dipegang oleh bapak H.M. Saud, BA. terhitung 6 Agustus [[1993]] s.d. 6 Maret [[1997]] dan diteruskan estafet Kepala SMA Negeri 7 tersebut oleh bapak Drs. Sidik Yasin 7 Maret [[1997]] s.d. 24 Maret [[2000]]. Pada tahun itu juga selama kurang lebih 3 bulan ( 25 Maret [[2000]] s.d. 30 Mei [[2000]]) Dra. Hj.Umi Wahyuni, M.Sc. selama menunggu pensiun, diberi kesempatan menggantikan pak Sidik sebagai Kepala SMU Negeri 7 Jakarta dengan urutan ke 15.
Dalam masa tenggang [[1 Juni 2000]] s.d. [[22 Agustus 2000]] (+ selama 3 bulan) Kepala SMU Negeri 7 dijabat sementara oleh Pengawas Paket SMA ( Drs. Ido Laskari ), baru pada tanggal [[23 Agustus 2000]] mendapat pengganti Kepala Sekolah baru pindahan dari SMU Negeri 20 hingga saat ini dengan urutan ke 17 yaitu : Dra. Hj.Amariah Rustam, MM. dan melaksanakan tugas sampai berakhirnya masa bakti [[31 Maret 2004]].Sementara menunggu Kepala Sekolah pengganti, tugas kepemimpinan dirangkap oleh Kepala SMU Negeri 35 : Dra. Suparmi, MM. selaku pelaksana tugas harian Kepala SMU Negeri 7 Jakarta sampai dengan tanggal [[1 Juni 2004]].Berdasarkan serahterima jabatan Kepala Sekolah tanggal [[2 Juni 2004]], Drs. Horas Saragih (Wakasek SMA Negeri 47) diangkat menjadi Kepala SMA Negeri 7 Jakarta saat ini (urutan ke-19).
Sekarang dipimpin oleh Bapak Drs. Acep Zaenal Abidin
|