Seni rupa terapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
Yuan Art (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
== '''Sejarah Singkat Batik Kayu''' ==
'''Seni rupa terapan''' adalah hasil karya [[seni rupa]] yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
 
Sekitar tahun 70-an, seni pahat kayu di dusun Krebet pada awalnya dipelopori oleh bapak Gunjiar seorang seniman patung kayu. Beliau adalah seorang seniman murni yang tidak membuat patung-patung kayu dalam skala besar untuk dipasarkan. Banyak pemuda di dusun Krebet yang mulai mempelajari seni pahat kayu dari beliau.
Selain itu kaya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil karya ukiran, hasil karya patung, dan hasil karya batik.
Kemudian tahun 1985 muncul ide untuk menuangkan motif-motif batik pada patung kayu tersebut. Ide menggabungkan batik dengan patung kayu bukan tanpa alasan karena memang nenek moyang mereka (penduduk Krebet) banyak yang berprofesi sebagai pembuat batik kain. Maka dari itu batik dan patung kayu bukan sesuatu yang asing lagi bagi penduduk Krebet. Pada waktu itu, motif batik yang dibuat oleh para pengrajin proses finishingnya hanya menggunakan media cat.
Seiring dengan berjalannya waktu batik kayu mulai berkembang, mereka mulai menggunakan “malam”(sejenis lilin yang digunakan dalam proses batik) dalam proses finishingnya. Prosesnya sama dengan batik kain, media kayu diberi pola menggunakan malam, kemudian diberi pewarna lalu direbus. Proses pewarnaan dan perebusan bisa berulang-ulang sesuai dangan banyaknya warna yang digunakan.
Setelah diperkenalkan kepada masyarakat, banyak masyarakat dusun Krebet yang tertarik mempelajari seni batik kayu tersebut. Dan pada awal tahun 1995 seni batik kayu berkembang dengan pesatnya. Banyak pengrajin-pengrajin batik kayu yang bermunculan. Tahun 2000 para pengrajin tersebut membuat suatu perkumpulan yang diberi nama “Maskerebet”. Maskerebet merupakan cikal bakal dari “Paguyuban Pengrajin Krebet” yang mulai berdiri tahun 2002.
 
* Menurut hasil karya [[ukiran]], contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara dan ukiran kayu dari Bali.
* Menurut hasil karya [[patung]], contoh benda-bendanya adalah patung kayu dari suku Asmat, patung batu Pangeran Diponegoro, dan Patung kayu dari Bali.
* Menurut hasil karya [[batik]], contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, dan gorden .
 
{{seni-stub}}