Daftar episode OB: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k clean up, removed stub tag, added orphan tag using AWB
Baris 1:
{{orphan|date=Maret 2010}}
 
{{daftar tidak lengkap}}
 
Baris 16 ⟶ 18:
|[[17 April]] [[2006]]
|Mimpi Buruk Sayuti
|Sayuti, seorang Office Boy baru di kantor OKTV mengalami hari pertama bekerja yang sangat tidak menyenangkan. Baru datang saja dia sudah merasa gerah dengan kelakuan Susi seorang Cleaning Service yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Sayuti. Kebetulan Sayuti ditempatkan di Pantry HRD yang ‘dikuasai’ oleh Odah. Odah adalah seorang Office Girl yang sangat diktator, kerjanya memerintah OB-OB yang lain. Di pantry itu pula ada seorang OB lain bernama Ma’il. Ma’il adalah seorang OB asal betawi yang tajir, gagap teknologi tetapi punya HP. Di kantor HRD tersebut ada beberapa karyawan diantaranyadi antaranya adalah Pak Hendra yang pelit dan teliti, Gusti yang gayanya sok asik, dan Saschya yang cantik tapi pelupa dan punya tertawa yang sangat khas. Selain itu ada pula pak Taka, Manager HRD yang sangat galak, suka memberi hukuman fisik pada karyawannya dan diam-diam menyukai Saschya, sekertarisnya. Pada saat hari pertama Sayuti bertugas di Pantry HRD, dia sudah diberikan berbagai tugas yang berat oleh Odah. Hampir semua tugas di Pantry HRD itu Sayuti yang mengerjakannya. Mulai dari mengangkat galon sampai Mengantarkan air minum ke tempat para karyawan HRD. Dan ketika mengerjakan tugas-tugas tersebutlah Sayuti menemui kesialan-kesialan yang beruntun dari mulai dikejar-kejar Susi sampai dihukum Pak Taka -manager HRD- akibat galon air yang jatuh menimpanya.
|-
|2
Baris 66 ⟶ 68:
|
|Sayuti Dimana
|Sayuti disuruh mengambilkan HP Ma’il di mobil. Ketika akan menggunakan lift untuk naik, Sayuti bertemu dengan Susi yang ingin ikut Sayuti naik. Tiba-tiba lift yang mereka gunakan rusak dan macet ditengahdi tengah-tengah. Sayuti dan Susi yang panik menggedor-gedor pintu lift, tapi tidak ada yang mendengar. Ma’il kebingungan mencari Sayuti yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak, tidak ada orang yang melihat Sayuti, karena Sayuti tidak ada, terpaksa Ma’il yang mengerjakan seluruh tugas yang biasanya dilakukan Sayuti dari mulai mengantarkan air minum sampai mengambil galon. Tapi Ma’il masih terus mencari Sayuti sampai ke parkiran mobil,tetapi tetap tidak ketemu. Sementara itu Sayuti yang terjebak di dalam lift bersama Susi, menghabiskan waktu dengan mengobrol banyak hal dan bermain catur jawa sampai akhirnya lift bisa diperbaiki lagi.
|-
|12
Baris 250 ⟶ 252:
|Bintang Tamu : [[Surya Saputra]]{{br}}
 
Pagi-pagi di ruang pantry Mpok Odah sedang mencari barang miliknya yang hilang. Sampai Sayuti yang sedang makan di meja pantry ikut di geledah. Pada saat Sayuti keluar pantry ia bertemu dengan Mail yang baru keluar dari toilet. Sayuti cerita kalau Mpok Odah lagi marah-marah karena kehilangan sesuatu. Mail cuek aja karena tidak merasa di marahin sama Mpok Odah. Susi yang mendengar pembicaraan mereka, tersenyum dan mengatakan bahwa pasti yang dicari Mpok Odah adalah KTPnya karena Susi menemukannya di depan lift. Lalu Mail berusaha merebutnya dari tangan Susi untuk mengembalikannya tapi Susi tidak mau, Susi ingin mengembalikannya sendiri karena Susi yang menemukannya. Terjadilah tarik menarik antara Susi dan Mail. Sayuti berusaha melerainya. Alhasil KTP Mpok Odah sobek, dan sobekannya jatuh dilantai. Mpok Odah geram, Sayuti dan Mail Kabur. Saat Mpok Odah mencari-cari Mail dan Sayuti, ia dikagetkan dengan kedatangan suaminya (Surya Saputra) yang ingin membuat surprise untuk ulang tahun perkawinannya. Mpok Odah mendadak berubah 180 derajat. DidalamDi dalam pantry ia membuatkan Surya minuman, juga untuk Sayuti dan Mail. Sayuti dan Mail terheran-heran melihat tingkah laku Mpok Odah. Pada saat Surya ingin ke toilet Mail dan Sayuti ingin ikut ke toilet juga karena takut dimarahin sama Mpok Odah. Terpaksa Mpok Odah menunggu di depan toilet agar Mail dan Sayuti tidak kabur. Surya bertanya kenapa Mama nunggu di depan toilet, Mpok Odah menjawab bahwa ia cemas, Surya pun balik menjawab. Pada saat makan siang Mpok Odah meminta tolong Sayuti untuk membelikan makanan buat suaminya dengan bahasa yang halus tidak seperti biasanya. Sayuti bertanya apakah nasinya satu atau satu setengah seperti yang biasa Mpok Odah pesan, Mpok Odah nyengir sambil menendang kaki Sayuti.
Di lain tempat, Pak Taka memanggil Saschya karena ingin memberikan sesuatu kepadanya. Saschya melihat ruangan Pak Taka yang berantakan dengan file-file yang bertumpukan mengatakan ingin membantunya. Tapi bukan membantu membereskannya melainkan membantu menelfon Gusti untuk meminta Gusti yang membereskannya. Pak Taka kemudian memdapatkan kesempatan untuk memberikan sesuatu kepada Saschya. Ia memberikan kotak kecil berwarna ungu yang berisi sebuah cincin. Saschya sangat senang dan terharu atas perbuatan Pak Taka. Ia mengatakan suka sekali dengan tempat cincinnya sambil mengembalikan cincinnya ke Pak Taka.
|-
Baris 278 ⟶ 280:
|Bintang Tamu : [[Didi Kempot]]{{br}}
 
OB kali ini bercerita tentang Sayuti yang sedang rindu ingin pulang ke Solo, Sayuti terlihat sedih di pantry kemudian Susi mencoba menghiburnya. Saat Susi ingin membuat teh untuk Sayuti, terdengar suara ada yang menyanyikan lagu Stasiun Balapan, Susi mengira Sayuti yang bernyanyi, ternyata bukan Sayuti, tetapi Didi Kempot penyanyi Solo yang tiba-tiba masuk ke ruang pantry ingin pinjam sebuah gelas. Sayuti diam terpana lalu Susi memberikan gelasnya. Didi dengan heran melihat Sayuti langsung pergi meninggalkan pantry. Susi ingin menolong Sayuti untuk mengobati rindunya kepada Solo. Ia mengajak Sayuti untuk mencari Mas Didi Kempot dan minta tanda tangannya. Sayuti tersenyum setuju. Susi dan Sayuti bertemu Mail di depan lift. Susi langsung menanyakan apakah Mail melihat Mas Didi di bawah. Mail menjawab iya ia melihatnya di toilet tehnik. Sayutipun langsung bergegas masuk ke dalam lift. Susi heran melihat Mail, kenapa Mas Didi bisa ada di toilet tehnik. Ternyata yang dimaksud Mail adalah Mas Didi yang kerja di bagian tehnik. Susi langsung teriak mengatakan bahwa bukan Mas Didi tehnik tapi Mas Didi Kempot. Mas Didi Kempot yang sedang membaca Koran langsung berdiri melihat Susi, Susi tersentak kaget dan langsung lari menuju tangga mencari Sayuti. Susi bertemu lagi dengan Mas Didi di lobby, Susi meminta Mas Didi untuk menunggu sebentar karena ia akan memanggil Sayuti sebentar ke pantry. Mas Didi pun bersedia menunggu. Sayuti akhirnya bertemu dengan mas Didi di lobby, tetapi ia lupa membawa buku untuk meminta tanda tangannya, bergegaslah Sayuti kembali naik keataske atas untuk mengambil buku. DiatasDi atas Sayuti bertemu dengan Saschya , Pak Hendra dan Gusti yang meminta Sayuti untuk membelikan makanan di depan. Sayuti pun tidak bisa menolaknya. Setelah lama menunggu, Mas Didi dipanggil untuk melaksanakan shooting. Susi berusaha untuk menahan Mas Didi tapi gagal. Susi kesal tapi tidak menyerah untuk mengobati rindu Sayuti akan kota Solo. Susi berharap bisa mempertemukan Sayuti dan Mas Didi Kempot setelah selesai shooting.
Selain meminta tanda tangan Mas Didi Kempot, Susi berusaha mencari pinjaman Handphone Kamera untuk foto Sayuti dengan Mas Didi Kempot. Susi mencoba pinjam handphonenya Mail, tapi tidak diberikan. Usaha Susi tidak sampai disitudi situ, ia mencoba keruang HRD untuk pinjam kamera digital punya Gusti, tetapi Gusti tetap mengatakan tidak, sampai akhirnya Pak Hendra yang memberikan pinjaman kamera digital ke Susi yang ternyata kamera itu milik Gusti yang dipinjamkan kepada Pak Hendra. Apakah Susi bisa mengobati hati Sayuti dan akhirnya bisa bertemu dengan Mas Didi Kempot?
|-
|51
Baris 369 ⟶ 371:
|Bintang Tamu : [[Kembar Srikandi]] (Rizke dan Rizka){{br}}
 
Suatu pagi, Gusti bertemu dengan seorang perempuan cantik di Lobby OKTV. Seperti biasa, jiwa playboy Gusti pun keluar. Dia mulai tebar pesona pada si perempuan cantik yang bernama Rizka ini. Rizke pun menjawab pertanyaan-pertanyaan Gusti dengan ramah. Namun, acara pendekatan Gusti ini terputus dengan datangnya Pak Taka. Gusti pun masuk ke ruang kerja. Tak berapa lama kemudian, Gusti kembali turun ke lobby dan mendapati Rizka masih disanadi sana. Tapi, ternyata Rizka malah marah dan mengancam akan memanggil satpam ketika ditegur Gusti. Gusti pun bingung. Ternyata perempuan tersebut bukanlah Rizka, tapi Rizke saudara kembarnya. Keduanya merupakan duet penyanyi Kembar Srikandi. Rizka sendiri, tanpa sepengetahuan Gusti, pergi ke toilet.
Sementara itu, Hendra si banci artis girang bukan kepalang bertemu dengan Rizke dari Kembar Srikandi. Kelakuan Hendra yang aneh dan berlebihan membuat Rizke ketakutan. Mail yang juga suka dengan Kembar Srikandi nasibnya tak seberuntung Hendra, dia selalu datang tepat setelah Kembar Srikandi pergi.
|-
Baris 378 ⟶ 380:
 
Odah berhutang pada juragan beras. Untuk menagih hutang tersebut, si juragan beras mengirim centengnya, Narji. Baru datang, Narji sudah bersitegang dengan Ma’il karena mengurungnya di dalam lift. Beruntung Narji bertemu dengan Sayuti yang menemaninya menunggu Odah di pantry.
Odah yang ditunggu tak kunjung datang. Malah Mail yang muncul. Dibutakan oleh dendam, Narji pun mengejar Mail. Setelah diingatkan Sayuti, Narji pun kembali ke pantry untuk menunggu Odah. Mail yang ketakutan dikejar Narji, bersembunyi dibawahdi bawah meja Saschya di ruang HRD. Tapi tindakannya ini mendapat hukuman push up dari Pak Taka. Selama menunggu Odah, Narji menerima banyak hinaan. Dari mulai Gusti yang menertawakan preman pendek, hingga Susi yang mengatakan kalau Narji tidak pantas jadi preman. Namun dia tidak menghiraukan berbagai hinaan itu. Malah dengan gaynya yang sok, Narji menyuruh Sayuti membelikannya nasi dan ayam goreng. Siang hari telepon berdering. Ternyata Wak Amat si juragan beras, bos Narji menelepon untuk menyampaikan berita buruk bagi Narji. Karena gagal menagih hutang pada Odah, Narji pun dipecat. DitengahDi tengah kesedihannya, Sayuti pun hadir untuk menghibur.
|-
|66
Baris 406 ⟶ 408:
|Bintang Tamu : [[Suti Karno]]{{br}}
 
Di OKTV terjadi pertarungan maha besar. Odah, OB bagian HRD bentrok dengan Suti (Suti Karno), OB bagian keuangan. Perang dimulai pagi hari, keika Odah dan Suti bertabrakan di lobby. Perang mulut pun terjadi diantaradi antara dua OB senior tersebut. Sampai dipantry, Odah berkeluh kesah pada anak buahnya tentang Suti. Ternyata sifat Suti sangat mirip dengan Odah. Galak dan suka menindas anak buahnya. Namun, tanpa menyadari sifatnya sendiri, Odah heran kenapa ada OB yang judes dan galak seperti Suti. Ketika sedang mencari anak buahnya yang kabur, Suti dan Odah kembali berpapasan. Perang mulut kedua pun terjadi. Odah masuk ke pantry dan menemukan anak buah Suti sedang berkumpul dengan Sayuti dan Mail. Serta merta Odah mengusir mereka semua keluar. Suti yang sebelumnya mengamuk, berubah menjadi kalem begitu melihat Sayuti. Ternyata Suti suka pada Sayuti. Perang mulut tahap ketiga terjadi ketika Odah mendapati Suti sedang ngobrol dengan Sayuti di pantry. Sayuti yang ketakutan melaporkan hal ini pada Gusti. Gusti bingung bagaimana melerai Odah dan Suti akhirnya memanggil Pak Taka, Hendra dan Saschya. Namun, begitu Gusti kembali ke pantry, Odah dan Suti ternyata sedang ngobrol dengan akrabnya.
|-
|70
Baris 421 ⟶ 423:
|Bintang Tamu : [[Eko DJ]]{{br}}
 
Pagi-pagi, telepon dirunag Pak Taka berdering. Ternyata yang menelepon adalah Eko, teman lama Pak Taka yang mengabarkan bahwa dia akan berkunjung ke kantor HRD OKTV. Pak Taka, dengan susah payah, berusaha mencegah Eko untuk datang. Tapi usaha Pak Taka tak membuahkan hasil, Eko akhirnya datang juga ke kantor HRD. Hari itu, Pak Taka berusaha menghindari bertemu muka dengan teman lamanya. Dia menyuruh Saschya berbohong pada Eko, bahwa dirinya ada meeting diluardi luar kota, jadi tidak dapat ditemui. Eko ternyata adalah seorang salesman yang pantang menyerah menawarkan barang dagangannya. Para penghuni OKTV pun menjadi sasaran promosi Eko. Dari mulai satpam hingga, para OB dan Pak Taka sendiri dipaksa untuk membeli berbagai macam produk yang ia jual. Walaupun berkali-kali ditolak, Eko dengan gigih tetap melancarkan aksi promosinya.
|-
|72
Baris 452 ⟶ 454:
 
Pagi hari di OKTV, kakak ipar Susi, Siti (Ulfa Dwiyanti) datang berkunjung. Siti berkeluh kesah tentang kelakuan suaminya yang marah karena ditegur ketika dua malam tidak pulang. Susi berusaha menenangkan kakak iparnya itu dengan menelepon kakaknya. Susi meyakinkan si kakak untuk memaafkan Siti. Tapi, ternyata Siti malah naksir pada Pak Taka, mananger HRD.
Karena masih banyak pekerjaan, Susi meminta Siti untuk pulang. Bukannya pulang, Siti malah sibuk mengejar Pak Taka. Siti datang ke ruang HRD untuk berkenalan dengan Pak Taka. DisanaDi sana dia bertemu dengan Saschya yang mengira tujuan Siti datang adalah untuk berkenalan dengan para karyawan. Jadilah Siti menyalami semua karyawan HRD. Akhirnya Siti bisa bertemu dengan Pak Taka. Siti meminta Pak Taka untuk berpura-pura menjadi pacarnya dengan maksud membuat suaminya cemburu. Pak Taka tentu saja menolak. Tapi setelah Saschya merengek agar Pak Taka membantu Siti, Pak Taka pun menyerah. Tapi, niat Siti untuk menjadikan Pak Taka sebagai pacar pura-pura, gagal. Susi sang adik ipar langsung menyeretnya pulang. Di pantry, Mail dan Sayuti dipusingkan oleh Odah yang menyuruh mereka membuat kliping tentang kenaikan BBM. Padahal kliping tersebut merupakan tugas sekolah anak Odah.
|-
|76
Baris 488 ⟶ 490:
|Bintang Tamu : [[Nunung]]{{br}}
 
Suatu pagi, teman Sayuti dari kampung, Nunung datang berkunjung ke OKTV. Nunung yang membawa tas yang cukup besar ini mendatangi satpam di Lobby untuk bertanya dimana Sayuti. Satpam menunjukan jalan kearah lift. Nunung pun menunggu. Ketika lift terbuka, orang-orang yang berada didalamdi dalam lift keluar. Namun Nunung tidak masuk kedalam lift karena takut disuruh bayar.
Sayuti yang tidak tahu kalau ada yang mencari, pergi ke ATM untuk mengambil uang yang akan dipinjam oleh Odah. Nunung yang memanggil Sayuti, tapi Sayuti tidak mendengar. Akhirnya Nunung bertemu dengan Mail yang bersedia mengantarnya naik lift. Nunung yang tidak mengetahui dimana Sayuti berada masuk ke ruang HRD yang dikiranya pantry. DisanaDi sana dia bertemu dengan Gusti, Saschya, dan Hendra. Nunung pun diantar Saschya ke pantry untuk menemui Sayuti yang ternyata sudah kembali dari ATM. Tujuan Nunung datang ke OKTV adalah untuk mengembalikan uang yang dipinjamkan Sayuti kepadanya. Padahal sebelumnya Susi yang mengaku-aku sebagai pacar Sayuti sempat cemburu, karena ia mengira kalau Nunung adalah pacar Sayuti. Sementara itu, para karyawan HRD dimarahi oleh Pak Taka, karena tidak ada yang mengangkat teleponnya. Seusai dimarahi, para karyawan malah berebut mengangkat telepon setiap salah satu dari telepon mereka berdering.
|-
|81
Baris 563 ⟶ 565:
 
Uut, Anisa dan Conny ingin syuting di Studio 4, tetapi ketemu dengan Hendra di lobby utama dan terpaksa kabur. Mereka bertemu dengan Pak Taka yang dikira Hendra. Lalu, mereka bertemu dengan Ma'il dan kabur ke Pantry, dimana mereka bersembunyi. Sayuti dan Ma'il meminta tanda tangan dan Hendra dengan gaya fanatiknya mengejar-ngejar uut, Anisa dan Conny. Lalu, Pak Taka meminta maaf kepada mereka dan menghukum Hendra dengan push up. Tetapi, Pak Taka juga menghukum Gusti karena menggoda mereka.
 
{{tv-stub}}
 
[[Kategori:Daftar episode film|OB]]