Sejak dahulu kota kecamatan ini terkenal sebagai '''Kota Santri'''. Peninggalan pesantren2pesantren-pesantren tua di kota ini dapat rekam jejaknya. Banyak ulama-ulama karismatik yg wafat di kota yg terkenal dgn suhu udara yg panas ini. Sebut saja Sayid Abdurrahman Basyaiban (Mbah Sambu) yg kini namanya dijadikan jalan raya Lasem-Bojonegoro, KH. Baidhowi, KH. Khalil, KH. Maksum, KH. Masduki dll{{fact|date=25 Januari 2010}}. Sebagian makam tokoh masyarakat Lasem ini dptdapat anda jumpai di utara Masjid Jami' Lasem{{fact|date=25 Januari 2010}}. Maka tidak mengherankan jika Lasem juga berjuluk kota santri, mengingat banyaknya [[Pondok Pesantren]] dan jumlah santri yang belajar agama [[islam]] di kota ini.