Suku Batak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 7:
|poptime='''k.l 3.000.000 jiwa'''.
|popplace=[[Sumatra Utara]]: '''1.285.600 jiwa'''.{{br}}
|langs=[[bahasa Batak|Batak]]
|rels=[[Kristen]]
|related=[[
'''Batak''' adalah nama [[sukubangsa]] di [[Indonesia]]. Suku ini bermukim di [[Sumatra Utara]]. [[Suku Batak]] ini berdiaspora ke berbagai penjuru Indonesia. Diperkirakan di wilayah [[Jabodetabek]] saja sudah mencapai lebih dari 200.000 jiwa. Lebih banyak orang Batak bermukim di luar daerah asalnya yakni [[Tapanuli]], [[Simalungun]], dan [[Karo]]. 14% penduduk kota [[Medan]] adalah orang Batak, sehingga secara nasional [[orang Batak]] sering disebut sebagai [[orang Medan]], karena kota Medan adalah kota terbesar di Sumatera Utara dengan penduduk 2,3 juta jiwa dan pertumbuhan kota yang sangat pesat yang di dominasi oleh etnis Jawa dan Cina, orang Batak yang 85% hidup di pedesaan malu jika mengaku dari desa. Maka, banyak orang Batak sering mengaku dari Medan (Maksudnya 'Sumatera Utara').
Baris 22:
Ada dua bentuk [[kekerabatan]] bagi [[suku Batak]], yakni berdasarkan [[garis keturunan]] [[(genealogi)]] dan berdasarkan [[wilayah pemukiman]] [[(teritorial)]].
Bentuk kekerabatan berdasarkan [[garis keturunan]] [[(genealogi)]] terlihat dari [[silsilah]] [[marga]] mulai dari [[Si Raja Batak]], dimana semua sub suku Batak memiliki [[marga]]. Sedangkan kekerabatan berdasarkan [[wilayah pemukiman]] [[(teritorial)]] terlihat dari terbentuknya, tersepakatinya suatu tradisi adat-istiadat di setiap wilayah. Bagi orang Batak yang bermukim di wilayah [[Mandailing]], misalnya, terbentuk suatu tradisi [[adat-istiadat]]yang memiliki corak tersendiri dibandingkan dengan [[adat-istiadat]] suku Batak yang bermukim di [[Toba]], walaupun [[marga-marga]] yang bermukim di [[Mandailing]] dan [[Toba]] banyak yang sama, seperti marga [[Siregar]], [[Lubis]], [[Hasibuan]], dan [[Batubara]].
Untuk menggambarkan betapa kedua bentuk kekerabatan ini memiliki daya rekat yang sama, ada perumpamaan dalam [[bahasa Batak Toba]] berbunyi demikian: Jonok dongan pertubu jonokan do dengan parhundul. Artinya, semua orang mengakui bahwa hubungan garis keturunan adalah sudah pasti dekat, tetapi dalam sistem kekerabatan [[Batak]] lebih dekat lagi hubungan karena bermukim di satu wilayah.
|