Alkitab: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k Suntingan Br-v (Bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Donovan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
Kota ini dahulu merupakan jajahan [[Mesir]] dan menjadi kota pelabuhan dan kota pedagangan [[papirus]]. Oleh karena itulah orang Mesir memberi nama kota ini Gubla, yang merupakan sebuah kata dalam bahasa Mesir yang berarti “papirus”. Pada waktu itu, orang-orang Yunani merupakan pembeli dalam jalur perdagangan papirus, dan kota ini juga menjadi kota yang penting bagi orang-orang Yunani dalam jalur perdagangan ini. Menurut ‘telinga’ orang Yunani, kata “Gubla” menjadi “Byblos”, sehingga orang Yunani menyebut “papirus”, dan juga “buku”, dengan nama kota ini.
 
[[Philo]] (20 SM – 50 M) dan [[Josephus]] menyebut Perjanjian Lama sebagai bibloi hiërai. [[Hieronimus]], seorang Bapak Gereja yang disuruh oleh [[Paus]] Damasus untuk merevisi Alkitab latin, berkali-kali menyebut Alkitab dengan nama [[Biblia]] yang merupakan kata dari bahasa latin yang berarti “kitab”. Alkitab dalam bahasa Inggris menyebut kitab suci sebagai ''the bible'', dan dalam bahasa Jerman sebagai ''die Bibel''. Oleh karena itu mengacu dari sejarah yang sangat panjang ini, tepat penggunaan kata arabArab-melayuMelayu “Alkitab” untuk menyebut kitab suci.
 
 
 
== Bukti Keautentikan Alkitab ==
 
'''Unik dalam Hal penulisan :'''
Alkitab, dari buku terakhir Penyingkapan (Wahyu), terdiri atas 66 buku yang ditulis oleh kira-kira 40 orang dengan latar belakang sosial, pendidikan, dan pekerjaan yang sangat berbeda. Penulisannya berlangsung dalam kurun waktu 16 abad, dari tahun 1513 SM sampai tahun 98 M. Namun, hasil akhirnya adalah sebuah buku yang isinya selaras dan saling terkait, dengan urutan yang logis menguraikan tema yang penting—pembenaran kedaulatan Allah dan maksud tujuan-Nya melalui Kerajaan Mesianik.
 
 
'''Akurat dalam Hal Sejarah :'''
Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam Alkitab benar-benar selaras dengan fakta-fakta sejarah yang sah. Buku A Lawyer Examines the Bible mengatakan, “Dalam roman, legenda, dan kesaksian palsu, peristiwa-peristiwa yang diceritakan terjadi di tempat dan waktu yang tidak jelas, … sedangkan dalam Alkitab, tanggal dan tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang disebutkan sangat akurat.” (Yehezkiel 1:1-3) Dan, The New Bible Dictionary menyatakan, “[Penulis buku Kisah] menyajikan kisahnya dalam kerangka sejarah kontemporer; halaman-halamannya banyak menyebutkan nama hakim kota, gurbernur provinsi, raja bawahan, dan lain-lain, dan nama-nama ini berulang kali terbukti cocok dengan tempat serta waktunya.”—Kisah 4:5, 6; 18:12; 23:26.
 
 
'''Akurat dalam Hal Sains:'''
Hukum mengenai karantina dan higiene diberikan kepada bangsa Israel dalam buku Imamat ketika bangsa-bangsa sekeliling mereka tidak tahu apa-apa tentang hal-hal itu. Siklus air, berupa turunnya hujan dan menguapnya air laut, yang tidak diketahui pada zaman dulu, dijelaskan dalam Pengkhotbah 1:7. Fakta bahwa bumi ini bulat dan tergantung pada ketiadaan, yang baru diteguhkan oleh sains pada abad ke-16, dinyatakan di Yesaya 40:22 dan Ayub 26:7. Jadi, walaupun Alkitab bukan buku pelajaran sains, apabila menyinggung masalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, Alkitab memperlihatkan pemahaman yang dalam, yang sangat maju untuk zamannya.
 
 
 
'''Tidak Pernah Meleset dalam Penubuatan'''
Kehancuran Tirus kuno, kejatuhan Babilon, pembangunan kembali Yerusalem, serta jauh bangunanya raja-raja Media Persia dan Yunani dinubuatkan dengan begitu terperinci sehingga para kritikus menuduh, namun sia-sia, bahwa nubuat-nubuat tersebut ditulis setelah kejadiannya (Yesaya 13:17-19; 44:27-45:1; Yehezkiel 26:3-7; Daniel 8:1-7, 20-22) Nubuat-nubuat mengenai Yesus, yang dinyatakan berabad-abad sebelumnya kelahirannya, tergenap sampai dengan perincian yang terkecil. Nubuat-nubuat Yesus sendiri mengenai kehancuran Yerusalem tergenap pada zaman kita sendiri. (Matius 24; Markus 13; Lukas 21; 2 Timotius 3:1-5) Namun, Alkitab menyatakan bahwa semua nubuat ini berasal dari satu sumber, Allah Yehuwa.—2 Petrus 1:20, 21.
 
== Siapakah yang Menulis Alkitab ==