Alkitab: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
 
[[Philo]] (20 SM – 50 M) dan [[Josephus]] menyebut Perjanjian Lama sebagai bibloi hiërai. [[Hieronimus]], seorang Bapak Gereja yang disuruh oleh [[Paus]] Damasus untuk merevisi Alkitab latin, berkali-kali menyebut Alkitab dengan nama [[Biblia]] yang merupakan kata dari bahasa latin yang berarti “kitab”. Alkitab dalam bahasa Inggris menyebut kitab suci sebagai ''the bible'', dan dalam bahasa Jerman sebagai ''die Bibel''. Oleh karena itu mengacu dari sejarah yang sangat panjang ini, tepat penggunaan kata Arab-Melayu “Alkitab” untuk menyebut kitab suci.
 
== Siapakah yang Menulis Alkitab ==
 
Alkitab Kristen terdiri dari 39 buku dalam Kitab-Kitab Ibrani , yang oleh banyak orang disebut Perjanjian lama, dan 27 buku dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, yang sering disebut Perjanjian Baru. Jadi, Alkitab adalah perpustakaan kecil berisi 66 buku yang ditulis oleh kira-kira 40 orang dalam kurun waktu 1600 tahun (dari 1513 SM sampai 98 M).
 
Kitab-Kitab Yunani terdiri dari empat Injil, atau kisah hidup Yesus dan kabar baik yang ia beritakan. Dua di antaranya ditulis oleh pengikut langsung Kristus, yakni Matius seorang pemungut cukai dan Yohanes seorang nelayan. Dua Injil lainnya ditulis oleh orang-orang percaya masa awal, Markus serta seorang dokter, Lukas. (Kolose 4:14) Keempat Injil diikuti oleh buku Kisah Para Rasul, yaitu catatan kegiatan penginjilan orang Kristen masa awal yang disusun oleh Lukas. Berikutnya, 14 srat rasul Paulus kepada beberapa orang Kristen dan sidang-sidang, disusul surat-surat dari Yakobus, Petrus, Yohanes, dan Yudas. Buku terakhir adalah Penyingkapan (Wahyu), yang ditulis oleh Yohanes.
 
Fakta bahwa begitu banyak orang dengan berbagai latar belakang dan dari zaman serta kebudayaan yang berbeda dapat menghasilkan sebuah buku yang begitu selaras merupakan bukti kuat bahwa Alkitab bukan sekedar hasil kecerdasan manusia, melainkan diilhamkan Allah. Alkitab sendiri berkata, “Segenap Tulisan Kudus didilhamkan Allah[harfiah, “dinapaskan oleh Allah”] dan bermanfaat untuk mengajar.” Jadi, Alkitab ditulis di bawah bimbingan roh kudus Allah, atau tenaga aktif-Nya.2 timotius 3:16, 17.
 
==Lihat pula==