Sejarah Radio Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 522:
Gambar-gambar tentang sikap ramah prajurit terhadap penduduk diperrtunjukan supaya rakyat merasa dekat dengan TNI.
 
Siaran sentral GM-II setiap malam dari Sala selama dua bulan (Oktober dan November) dan "Penerangan Mobile GM-II, telah ikut memegang peranan dan bantuan berhasilnya pemarintah menumpas pemberontakan PKI, serta memulihkan keamanan dan ketentraman umum dalam Desember.
waktu singkat.
 
7. CLASH KE-II MELETUS (19 Desember 1948).
Baris 528 ⟶ 529:
 
Artinya tugas Pemerangan GM-II sudah hampir selesai, dan tugas RRI selanjutnya dicurahkan untuk meningkatkan potensi siarannya guna menghadapi suasana buruk dengan penggantian Dr. Van Mook oleh Dr. Boel dan tuduh-tuduhan Belanda seolah-olah tentara Republik melangar genjatan senjata. "Keadaanya seperti sebelim tangal 20 Juli 1947" kata Perdana Menteri Mohamad Hatta, artinya seperti saat-saat menjelang penyerbuan tentara Belanda kedaerah Republik pada tanggal 21 Juli 1947 yang mengorbankan agresi milliter Belanda ke-1.
 
Seminggu kemudian diperoleh keterangan bahwa seluruh Devisi Siliwangi telah menerima perintah bersiap-siap kembali ke Jawa Barat.
 
Semua satuan Siliwangi yang sebelum pemberontakan Mediun ditempatkan di daerah Surakarta dikonsentrir di daerah Yogyakarta, Kedu dan Banyumas. Sementara itu di sepanjang garis denarkasih Semarang - Surakarta dan Semarang - Kudus. Tentara Belanda mengerahkan pasukan-pasukan dan pelengkapan perang secara besar-besaran.
 
Dari staf Panglima Markas Besar Komando Jawa sebelum rombongan MBKI berangkat ke Jawa Timur dengan KLB (Kereta Api Luar Biasa) diperoleh keterangan, bahwa APRI akan mengadakan letihan besar-besaran setelah rombongan kembali dari Jawa Timur sekitar tanggal 19 Desember.
 
Ditambah dengan sikap Delegasi Belanda yang main mutlak-mutlakan dalam perudingan dengan delegasi Indonesia, Meladi mengambil kesimpulan, bahawa tentara Belanda sedang menyiapkan agressi yang kedua.
 
Ia teringat rencana 2 tahu Belanda tertanggal 10 November 1946.
 
Rupanya keadaan ekonomis Republik dan Angkatan Perangnya setelah pemberontaka PKI Muso sudah dilanggap matang oleh Belanda untuk memberi pakulan terakhir kepada Republik. RRI harus segera dipersiapkan untuk menghadapi perang gerilya.
Pada tanggal 14 DESEMBER dikirim kawat pada semua studio RRI berisi instruksi sebagai berikut: Semua pamancar besar supaya dikeluarkan dari kota Studio-studio darurat dipegunungan supaya sudah siap untuk bekerja.
Pada tanggal 15 Desember Meladi menghadap Menteri Penerangan di Yogyakarta untuk melaporkan segala persiapan menghadapi " doorstoot" Belanda ke Yogyakarta.
 
Sebelum penyerbuan Belanda itu pemancar-pemancar Yogyakarta supaya diangkut ke Wonosari dan daerah pegunungan untuk siaran gerilya.
Untuk itu diminta bantuan keuangan dari Kementrian Penerangan.
 
Menteri menjawab: "Kita tidak perlu tergesa-gesa. Perundingan di Belanda di Kaliurang sedang berjalan dan wakil-wakil PBB ada di sini.
Kemungkinan clash dengan Belanda sangat tipis dalam tahun ini".
 
== RRI Saat Detik-detik Kemerdekaan Republik Indonesia ==