Tribhuwanaraja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Chatti (bicara | kontrib)
VoteITP (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Munculnya nama Dharmasraya sebagai kerajaan melayu menunjukan luasnya pengaruh kerajaan ini sampai ke pulai Jawa, sehingga raja [[Singhasari]] waktu itu [[Kertanagara]] perlu melakukan suatu kerjasama dengan kerajaan ini, sehingga muncullah [[Ekspedisi Pamalayu]], dan di tahun 1286 Kertanagara menghadiahkan [[Arca Amoghapasa]] sebagai hadiah persahabatan, sekaligus pengakuan dari Dharmasraya sebagai bahagian dari Singhasari.
 
Selanjutnya dari [[Pararaton]] dan [[Nagarakretagama]], raja Melayu setelah menerima Arca Amoghapasa, menjodohkankan dua orang putrinya yaitu [[Dara Jingga]] dan [[Dara Petak]] untuk disunting oleh Kertanagara, namun dalam kepulangan kembali tim ekspedisi ini, Singhasari telah runtuh dan digantikan oleh [[Majapahit]], [[Raden Wijaya]] sebagai ahli waris mempersunting Dara Petak, yang kemudian hari melahirkan raja kedua Majapahit yaitu [[Jayanagara]], sedangkan Dara Jingga diserahkan kepada ''dewa'' (salah seorang bangsawan), sehingga Dara Jingga disebut juga dengan ''sira alaki dewa'', yang kemudian hari melahirkan [[AkarendrawarmanAdityawarman]]<ref>Mangkudimedja, R.M., (1979), ''Serat Pararaton'', Alih aksara dan alih bahasa Hardjana HP, Jakarta, Departemen P dan K, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.</ref><ref>Muljana, Slamet, (2006), ''Tafsir Sejarah Nagarakretagama'', Yogyakarta: LKIS, ISBN 979-25-5254-5</ref>.
 
Namun Profesor [[Uli Kozok]] seorang filolog meragukan kalau Adityawarman adalah anak dari Dara Jingga, menurut pendapatnya usia Adityawarman ketika ia mendirikan kerajaan sekitar 50-an dan itu umur yang cukup tua baginya untuk membangun sebuah kerajaan yang kuat dan besar. Dan dia juga berpendapat bahwa yang dimaksud putra Dara Jingga tersebut adalah [[Akarendrawarman]].
 
==Referensi==
{{Reflist}}
 
==Pranala Luar==
Baris 13 ⟶ 18:
*http://herwandi-wendy.blogspot.com/2009/07/tanah-data-luhak-nan-tuo.html
*http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=47172:prof-uli-kozok-sejarah-nasional-indonesia-kontroversial&catid=31:umum&Itemid=143
 
 
==Referensi==
{{Reflist}}