Ayam kampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
33Maulida (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
33Maulida (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
Sedang bila kita membudidayakan dengan cara dikandangkan tentu lebih banyak keunggulanya. Walau tentu masih juga ada kekurangannya.
 
Ayam yang dikandangkan lebih mudah dikontrol keberadaannya. Kita bisa mempercepat [[populas]] inya dengan cara setiap ayam yang bertelur kita ambil dan kumpulkan untuk ditetaskan secara bersama dalam satu indukan atau mesin penetas. Anak ayam tidak harus mengikuti induknya. Namun dapat dipisah dan ditempatkan dengan pemberian panas cahaya listrik (untuk penghangat) dan makanan yang sesuai. <ref>Blog Pertanian Indonesia.</ref>
 
== Pemilihan bibit unggul ==
Dalam pengembangannya, ditemukan berbagai hambatan, terutama bagaimana cara meningkatkan [[produktivitas]] nya yang relatif rendah, sistem pemeliharaan yang masih tradisional, pakan yang diberikan masih seadanya, dan belum terlaksananya sistem pengendalian penyakit dengan baik, sehingga hambatan-hambatan tersebut menjadi kendala dalam pengembangan ternak ayam buras di pedesaan.Dalam pembudidayaan ayam kampung, permasalahan yang sering ditemui adalah penyediaan [[bibit]] ayam kampung unggul. Dalam pencarian calon bibit unggul, selain didasarkan dari tampilan luarnya, juga seleksi ayam kampung yang berbasis konsep pemuliaan ternak, sehingga diperoleh bibit unggul, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas ternak. <ref>Wiharto. 1991. Ilmu Peternakan Umum. Malang: Nuffic Universitas Brawijaya Malang.</ref>. ciri-ciri bibit unggul ayam, yaitu:
1. Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat, misalnya kaki utuh dan leher lurus.
2. [[Otot]] [[gempal]] dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat.