Ayam kampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
33Maulida (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
33Maulida (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:freerangechickens.jpg|thumb|250px|Ayam kampung sedang diberi makan di tanah terbuka.]]
'''Ayam kampung''' adalah sebutan di [[Indonesia]] bagi [[ayam peliharaan]] yang tidak ditangani dengan cara [[budidaya]] massal komersial serta tidak berasal-usul dari [[galur]] atau [[ras hewan dan tumbuhan|ras]] yang dihasilkan untuk kepentingan komersial tersebut. Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung [[petelur]] maupun [[pedaging]]. Hal ini disebabkan ayam kampung [[bertelur]] sebagaimana halnya bangsa unggas dan mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya <ref>Rasyaf M. 1992. Produksi dan Pemberian Pakan Unggas. Yoyakarta: Kanisius.</ref> Nama ilmiah untuk ayam kampung adalah Gallus domesticus.<ref>Eergakandly.2009. Nama Latin Hewan.</ref> Aktifitas penternakan ayam kampung telah ada sejak jaman dahulu. Generasi pertama ayam kampung adalah dari keturunan ayam hutan merah (Gallus gallus) .<ref>Eergakandly.2009. Nama Latin Hewan.</ref> Dengan masuknya pedagang dari negeri China lahirlah generasi kedua ayam kampung yaitu perpaduan antara ayam kampung generasi pertama dengan ayam kampung Canton dari Negeri China.<ref>Eergakandly.2009. Nama Latin Hewan.</ref> Generasi ketiga ayam kampung adalah hasil perpaduan beberapa bibit dari luar negeri yang dibawa oleh penjajah Eropah dengan generasi kedua ayam kampung.<ref>Eergakandly.2009. Nama Latin Hewan.</ref>
 
== Latar belakang ==
Ayam kampung merupakan salah satu jenis [[ternak]] unggas yang telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara.<ref>Blog Pertanian Indonesia.</ref> Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing.<ref>Blog Pertanian Indonesia.</ref> Sejak kecil kita setiap hari bisa melihatnya.<ref>Blog Pertanian Indonesia.</ref> Walau saat ini ayam kampung dikota-kota besar sudah jarang terlihat berkeliaran bebas, bukan berarti keberadaannya punah. Di pinggiran kota masih banyak orang memelihara ayam kampung.<ref>Blog Pertanian Indonesia.</ref> Baik dibudidayakan secara sungguh-sungguh maupun hanya sekedar peliharaan untuk memanfaatkan sisa-sisa makanan yang eman-eman kalau dibuang begitu saja. <ref>Blog Pertanian Indonesia.</ref> Istilah "''Ayam kampung''" semula adalah kebalikan dari istilah "''[[ayam ras]]''", dan sebutan ini mengacu pada ayam yang ditemukan berkeliaran bebas di sekitar perumahan. Namun demikian, semenjak dilakukan program pengembangan, pemurnian, dan [[pemuliaan]] beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul ayam. Untuk membedakannya kini dikenal istilah '''ayam buras''' (singkatan dari "ayam bukan ras") bagi ayam kampung yang telah diseleksi dan dipelihara dengan perbaikan teknik budidaya (tidak sekedar diumbar dan dibiarkan mencari makan sendiri).<ref>Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref> Peternakan ayam buras mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi masyarakat pedesaan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pemeliharaannya relatif lebih mudah.<ref>Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref> Ayam kampung mempunyai nilai gizi yang baik. Selain itu juga mempunyai rasa yang lebih khas dan nikmat dibanding dengan jenis ayam pedaging maupun petelur. Serat yang liat dan kenyal menjadi ciri utamaya. Bahkan setiap lebaran ayam kampung identik dengan makanan yang harus diada-adakan.<ref>Blog Pertanian Indonesia.</ref> Tujuan utama orang memlihara ayam kampung adalah untuk diambil telur, daging, dan untuk dikembang biakkan. Ayam kampung juga siap membesarkan anak-anaknya sendiri bila dilepas bebas. Ayam kampung mempunyai keistimewaan dibanding yang lain, diantaranya : Ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit. Tahan dan mudah menyesuaikan dengan cuaca di Indonesia. Makanannya mudah, bahkan bila di pelihara ala kadarnya cukup diberi makanan sisa-sisa. Dapat dilepas secara bebas.
 
== Sejarah Perkembangan ayam kampung ==
Baris 40:
 
== Rujukan ==
* Eergakandly.2009. Nama Latin Hewan.
* Kamal. 1994. Kontrol Kualitas Pakan dan Menyusun Pakan Ternak.Yogyakarta: UGM Press.
* Murtidjo BA. 1994. Mengelolah Ayam Buras.Yogyakarta: Kanisius.