Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 82:
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan [[Kerajaan Sunda]] yang bernama '''Sunda Kelapa''', berlokasi di muara [[Sungai Ciliwung]]. Ibukota [[Kerajaan Sunda]] yang dikenal sebagai Dayeuh [[Pakuan Pajajaran]] atau [[Pajajaran]] (sekarang [[Bogor]]) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki [[Kerajaan Sunda]] selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam [[bahasa Sunda]] modern: dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua hari. [[Kerajaan Sunda]] sendiri merupakan kelanjutan dari [[Kerajaan Tarumanagara]] pada [[abad ke-5]] sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibukota Tarumanagara yang disebut Sundapura.
 
Pada abad ke-8, [[Kerajaan Sriwijaya]] menyerang Tarumanegara, yang menyebabkan beralihnya kekuasaanpenguasaan Sunda Kelapa dari Tarumanegara ke Sriwijaya. Jatuhnya Sunda KelapaTarumanegara ke tangan orang-orang Sumatera, menyebabkan banyaknya masyarakat Melayu-Sumatera yang bermigrasi ke Sunda Kelapa. Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.
 
=== Jayakarta (1527–1619) ===
Baris 106:
== Bahasa ==
 
Kerajaan Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Sejak itu banyak orang-orang Melayu-SriwijayaSumatera yang bermukim di pelabuhan Sunda Kelapa. Hal ini menyebabkan terserapnya unsur-unsur Melayu menjadike unsur utamadalam kebudayaan Sunda Kelapa, termasuk bahasa. Pada masa-masa berikutnya, [[bahasa Melayu]] menjadi bahasa masyarakat yang bermukim di Sunda Kelapa.
 
Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam [[bahasa Sunda]] seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan terakhir menjadi Cideng), dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno [[Bujangga Manik]]<ref>{{cite book
Baris 132:
 
=== Musik ===
Musik tradisional maupun modern di Jakarta menggambarkan perpaduan antarbudaya dan etnis. Pengaruh dari luar Indonesia berasal dari [[Belanda]], [[Republik Rakyat Cina|Tiongkok]], [[Portugal|Portugis]], [[Bangsa Arab|Arab]] dan [[India]].
 
Untuk musik tradisional di Jakarta, seperti [[tanjidor]] dan [[gambang kromong]], terdapat pengaruh baik etnis [[Sunda]] seperti penggunaan [[rebab]] dan [[terompet tradisional]]. Ada pula pengaruh asing seperti halnya [[Trombone]] dan [[Gitar]] dari [[Eropa]] dan beberapa irama musik tradisional [[Tionghoa]].
 
=== Tari ===
Seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur-unsur budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan TionghoaTiongkok, seperti tariannya yang memiliki corak tari Jaipong dengan kostum penari khas pemain [[Opera Beijing]]. Namun Jakarta dapat dinamakan daerah yang paling dinamis. Selain seni tari lama juga muncul seni tari dengan gaya dan koreografi yang dinamis.
 
=== Cerita rakyat ===
Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta selain cerita rakyat yang sudah dikenal seperti [[Si Pitung]], juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial [[Jagoan Tulen]] atau si jampang yang mengisahkan jawara-jawara Betawi baik dalam perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal "keras". Selain mengisahkan jawara atau pendekar dunia persilatan, juga dikenal cerita [[Nyai Dasima]] yang menggambarkan kehidupan zaman kolonial.
 
=== Senjata tradisional ===
Baris 155:
 
Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para [[pelaju]] dari kota-kota di sekitar Jakarta seperti [[Depok]], [[Bekasi]], [[Tangerang]], dan [[Bogor]] yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Gatot Subroto terutama pada jam-jam pulang kantor.
 
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus [[PPD]]. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, dan Bianglala. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, dan Kampung Melayu.
 
=== Transjakarta ===
Baris 183 ⟶ 185:
 
=== Luar kota ===
Untuk ke kota-kota di [[Pulau Jawa]], bisa dicapai dari Jakarta dengan jaringan jalan dan beberapa ruas jalan tol. Jalan tol terbaru adalah [[Jalan Tol Cipularang]] yang mempersingkat waktu tempuh Jakarta-[[Bandung]] menjadi sekitar 1,5 jam. Selain itu juga tersedia layanan kereta api yang berangkat dari enam stasiun pemberangkatan di Jakarta. Untuk ke pulau Sumatera, tersedia ruas jalan tol Jakarta-Merak yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan dari [[Pelabuhan Merak]] ke [[Bakauheni]]. Untuk ke luar pulau dan luar negeri, Jakarta memiliki satu pelabuhan laut di [[Tanjung Priok]] dan dua bandar udara.

Bandara yang terdapat di Jakarta adalah:
* [[Bandara Soekarno Hatta|Bandara Internasional Soekarno Hatta]], Cengkareng [[Banten]] yang berfungsi sebagai pintu masuk utama ke Indonesia. Dari/ke bandara Soekarno Hatta, tersedia bus Damri yang mengantarkan penumpang dari/ke Gambir, Rawamangun, Blok M, Pasar Minggu, dan Kampung Rambutan.
* [[Bandara Halim Perdanakusuma]] yang banyak berfungsi untuk melayani penerbangan kenegaraan.
 
Untuk mendukung laju mobilitas penduduk, Jakarta membangun sejumlah jalan tol yaitu Tol Dalam Kota, [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta|Tol Lingkar Luar]], Tol Bandara, serta ruas tol [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek|Jakarta-Cikampek]], [[Jagorawi|Jakarta-Bogor-Ciawi]], dan [[Jalan Tol Jakarta-Merak|Jakarta-Merak]], yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di sekitarnya. Selain itu, juga sedang dibangun ruas tol dalam kota yang menghubungkan Bekasi Utara-Cawang-Kampung Melayu. Pemerintah juga berencana membangun Tol Lingkar Luar tahap kedua yang melingkar dari Bandara Soekarno Hatta-Tangerang-Serpong-Cinere-Cimanggis-Cibitung-Tanjung Priok.
Baris 316 ⟶ 320:
Masih menurut Cribb, pada tahun 1971 penganut agama [[Kong Hu Cu]] secara relatif adalah 1,7%. Sensus penduduk Indonesia tidak mencatat agama yang dianut selain keenam [[Agama di Indonesia|agama yang diakui pemerintah]].
 
Berbagai [[Tempat ibadat|tempat peribadatan]] agama-agama dunia dapat dijumpai di Jakarta. Masjid dan musala, sebagai rumah ibadah umat [[Islam]], tersebar di seluruh penjuru kota, bahkan sangat mungkin di setiap kelurahanlingkungan. Masjid terbesar adalah masjid nasional, [[Masjid Istiqlal]], yang terletak di [[Lapangan Banteng]]. DiSejumlah seberangnyamasjid terletakpenting lain adalah [[GerejaMasjid KatedralAgung JakartaAl-Azhar]]. Masihdi dalam[[Kebayoran lingkunganBaru, diJakarta dekatnyaSelatan]], terdapat[[Masjid At bangunanTin]] di [[GerejaJakarta ImanuelTimur]], bagidan umat[[Masjid Sunda Kelapa]] di [[KristenMenteng, ProtestanJakarta Pusat]].
 
Gereja besar yang terdapat di Jakarta antara lain, [[Gereja Katedral Jakarta]] untuk umat Katholik, yang terletak di seberang Masjid Istiqlal. Masih dalam lingkungan di dekatnya, terdapat bangunan [[Gereja Imanuel]] bagi umat [[Kristen Protestan]]. Selain itu gereja besar lainnya adalah Gereja Koinonia di Jatinegara, Gereja Sion di Jakarta Kota, dan Gereja Santo Yakobus di Kelapa Gading.
Sejumlah masjid penting lain adalah [[Masjid Agung Al-Azhar]] di [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan]], [[Masjid At Tin]] di [[Jakarta Timur]], dan [[Masjid Sunda Kelapa]] di [[Menteng, Jakarta Pusat]].
 
Di Jakarta terdapat pula [[pura]] di Rawamangun dengan nama [[Pura Adhitya Jaya]], sebagai pura pusat bagi bagi umat Hindu Dharma yang bermukim di Jakarta dan sekitarnya. Bagi umat Buddha terdapat [[Vihara Dhammacakka Jaya]] di [[Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara|Sunter]], [[Vihara Theravada Buddha Sasana]] di [[Kelapa Gading, Jakarta Utara|Kelapa Gading]], dan Vihara Silaparamitha di Cipinang Jaya. Sedangkan bagi penganut Konghucu terdapat [[Kelenteng Jin Tek Yin]]. Jakarta juga memiliki satu [[sinagoga]] yang digunakan oleh pekerja asing Yahudi.{{fact}}
Baris 478 ⟶ 482:
 
== Pusat perbelanjaan ==
[[Berkas:Mall_in_Jakarta.JPG|right|thumb|250px|SalahMal satuTaman pusatAnggrek, perbelanjaanJakarta di JakartaBarat.]]
Sejak awal tahun 1990, Pemerintah DKI Jakarta gencar membangun [[Daftar pusat perbelanjaan di Jakarta|pusat-pusat perbelanjaan modern]], atau biasa yang dikenal dengan mal dan plaza. Saat ini Jakarta merupakan salah satu kota di Asia yang banyak memiliki pusat perbelanjaan. Beberapa pusat perbelanjaan modern di Jakarta memiliki luas yang cukup besar (lebih dari 100.000 m2), diantaranya ialah :
* [[Grand Indonesia]], [[merupakan mal terluas di Indonesia, dengan luas 250,000m<sup>2</sup>. Mal Tamanini Anggrek]]terletak di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Mal ini menjadi tempat bagi merek-merek papan atas, seperti [[PlazaZara Senayan(pakaian)|Zara]], Dabenhams, dan Mark & Spencer.
* [[PlazaMal IndonesiaTaman Anggrek]], terletak di Jalan S. Parman, Jakarta Barat. Disini terdapat lapangan ski indoor yang terbesar di Asia Tenggara.
* [[Mal Kelapa Gading]], terletak di Jalan Kelapa Gading Boulevard, Jakarta Utara. Mal ini merupakan pusat perbelanjaan paling lengkap dengan '''tenant''' yang beraneka rupa.
* [[Plaza Semanggi]], [[Malterletak Arthadi Gading]]Jalan Sudirman, danJakarta [[PacificSelatan. Place]]Balai Sarbini, tempat diadakannya aneka kontes, terdapat disini.

Di pusat-pusat perbelanjaan tersebut hadir berbagai [[waralaba]] internasional seperti [[Starbucks]], [[Sogo|Sogo Department Store]], jaringan restoran siap saji [[McDonalds]]. Selain itu, perusahaan-perusahaan waralaba nasional juga memenuhi ruang pusat-pusat perbelanjaan tersebut, seperti [[Es Teler 77]], [[J.Co]], dan Bakmie Gajah Mada. Disamping pusat-pusat perbelanjaan mewah, Jakarta juga memiliki banyak pasar-pasar tradisional dan pusat perdagangan grosir, antara lain [[ITC Mangga Dua]], [[ITC Cempaka Mas]], dan Pasar Tanah Abang yang menjadi pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, terdapat pula hypermarket yang menjadi tren belanja kalangan menengah di Jakarta, antara lain [[Carrefour]], [[Hypermart]], [[Giant]], [[Ranch Market]], dan [[Makro (perusahaan)|Makro]]. Untuk lingkup lingkungan, juga tersedia pusat belanja kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau seperti [[Indomaret]] dan [[Alfamart]].
 
=== Wisata Belanja ===
 
Dalam rangka menciptakan Jakarta sebagai kota tujuan wisata belanja, pemerintah mengadakan program "[[Enjoy Jakarta]]". Program ini salah satunya diadakan di pusat-pusat perbelanjaan yang terdapat di Jakarta. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai tujuan wisata belanja yang unggul, pemerintah saat ini sedang mengembangkan poros Casablanca-Satrio sebagai poros wisata belanja. Di poros ini, selain sudah ada pusat perbelanjaan [[Mal Ambassador]] dan [[ITC Kuningan]], nantinya juga hadir pusat perbelanjaan Ciputra World, Kuningan City, dan Kota Casablanca. Rasuna Epicentrum yang tak jauh dari poros itu, akan diintegrasikan ke dalam poros wisata belanja Casablanca-Satrio.
 
== Olahraga ==