Mobutu Sese Seko: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Mengubah: lt:Mobutu Sese Seko |
|||
Baris 26:
His father, who was a cook, died when he was young, and he was raised by his mother, who was a hotel maid. His earliest studies were in [[Léopoldville]], and later his mother sent him to the Christian Brothers School in [[Mbandaka|Coquilhatville]], a Catholic mission boarding school, for further education. In 1949 he joined the ''[[Force Publique]]'' (FP), the [[Belgian Congo|Belgian Congolese]] army, rising to rank of sergeant. He left the army in 1956 and became a professional journalist for the Léopoldville daily ''L'Avenir''. Through his journalistic activities, he came to know [[Patrice Lumumba]] and soon joined Lumumba's ''[[Mouvement National Congolais]]'' (MNC).-->
Namun, citra namanya jauh sekali dengan perangainya semasa 30 tahun pemerintahannya. Buktinya, hanya
Pada tahun [[1965]], Letjen Mobutu lagi-lagi mengkudeta [[Presiden]] [[Kasavubu]]. Hal ini dilakukan semata-mata karena
[[Berkas:Mobutu Sese Seko 1973.jpg|thumb|Mobutu Sese Seko, 1973.]]
Setahun kemudian, Mobutu mengganti nama Kongo menjadi [[Kongo|Republik Zaire]]. Ia lalu melancarkan kampanye anti-[[Eropa]] dan gencar mengkampanyekan budaya [[Afrika]]. Tak lama setelah itu giliran namanya yang ia ganti. Dari Joseph Desire Mobutu menjadi Mobutu Sese Seko.
Mobutu menasionalisasi semua perusahaan Eropa yang ada
Maka dari itu pada tahun [[1977]] ia ditekan untuk
Sayang, kedudukan yang ia raih justru menempatkannya ke
Memasuki dekade [[1990]]-an ekonomi Zaire tak kunjung membaik dan sejumlah perlawanan diarahkan kepadanya. Salah satu kelompok anti
Perlawanan ini membuat kesehatan Mobutu terganggu. Berkali-kali ia harus menjalani perawatan di Eropa. Di saat terlemah itulah kelompok [[Tutsi]] mulai menguasai wilayah timur [[Zaire]]. Kelompok Tutsi tak lain adalah oposan lama Mobutu. Perlawanan dilakukan karena Mobutu pernah memberi keleluasaan pada etnis Hutu utnuk melakukan
Kelompok Tutsi sendiri sempat terdesak keluar dari Zaire, namun bisa kembali bergerak ke negeri ini. Dari wilayah timur Zaire mereka lalu melakukan serangan ke wilayah barat melalui [[Kinshasha]] demi menggulingkan Mobutu. Serangan ini didukung Presiden Rwanda, [[Paul Kagame]].
Tanggal [[16 Mei]] [[1997]], kelompok pemberontak Tutsi dan kelompok lain anti
|