Keramik Hijau Goryeo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
wikifisasi |
|||
Baris 1:
{{inuse|sampai tanggal 19 April 2010}}
'''Goryeo Cheongja''' atau '''Keramik Hijau Goryeo''' adalah [[keramik hijau]] (''seladon'') yang awalnya diproduksi pada masa [[Dinasti Goryeo]] (918-1392) di [[Korea]]. Keramik yang berciri-khas warna biru-kehijauan ini dihasilkan dengan teknik glasir yang diperkenalkan dari [[Dinasti Song]]. Seniman Goryeo mengembangkan teknik baru yang dinamakan ''Sanggam''. ''Teknik sanggam'' adalah menyelipkan potongan tanah liat
==Sejarah==
Teknik membuat keramik hijau ([[Hanzi]]:青瓷, ''qīngcí'', [[Bahasa Korea]]:청자, ''Cheongja'') diperkenalkan dari [[Dinasti Song]] di masa pemerintahan [[Dinasti Goryeo]] (918-1392). Seniman Goryeo menciptakan ''Teknik Sanggam'' untuk menghasilkan kreasi keramik yang baru dan berbeda daripada keramik hijau Cina. Pada masa Dinasti Goryeo, kepopuleran keramik hijau mencapai Cina dan banyak bangsa lain yang mengagumi keindahannya. Para seniman asal Cina bahkan menjulukinya sebagai salah satu dari "sepuluh harta karun di bawah langit". Keramik hijau pada saat itu menjadi komoditas perdagangan antara Goryeo dengan bangsa-bangsa lain. Di Goryeo sendiri keramik hijau dinikmati kalangan bangsawan dan menjadi dekorasi karya seni yang menghiasi istana kerajaan dan kuil-kuil Buddha.
Kualitas dan produksi keramik hijau menurun semenjak Bangsa Mongol menginvasi Goryeo pada tahun 1231. Periode Dinasti Goryeo berakhir pada tahun 1392 dan Dinasti Joseon mengganti ideologi negara berdasarkan Konfusianisme yang diikuti dengan memudarnya minat akan keramik hijau yang bernafaskan Buddhisme.
|