Kratos (God of War): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 19:
Seiring pengalamannya dalam berperang, Kratos menjadi [[manusia]] yang brutal dan haus akan peperangan. Hanya istrinya yang berani menanyakan motif dan tujuannya tersebut, tapi ia menjawabnya bahwa itu semua demi kejayaan bangsa Sparta. Kemudian istrinya menyangkal Kratos, dan ia mengatakan bahwa Kratos melakukan tersebut demi ambisi Kratos sendiri dalam kegemarannya untuk berperang.
Pada suatu masa, pasukan Sparta berperang dengan bangsa [[barbar]] dari [[Timur]] yang terkenal karena keganasan dan kebiadaban mereka. Pasukan Sparta kalah secara jumlah dan kekuatan pasukan, hal ini merupakan kekalahan terpahit yang dialami Kratos selama berperang. Pada saat terdesak akan dibunuh oleh pemimpin pasukan barbar, Kratos berteriak memohon bantuan [[Ares]] sang [[dewa perang]]. Kratos berjanji akan menjadi pelayan Ares jika ia diberikan bantuan untuk mengalahkan musuhnya dalam peperangan tersebut. Ares mengabulkan permohonan Kratos, dan Ares memnberikan sepasang senjata ''
Kratos melayani Ares dengan setia, ia meneror setiap daerah dan membuat kekacauan dengan mengatasnamakan Ares sang dewa perang. Tanpa diketahui Kratos, Ares menjebaknya untuk membantai keluarganya sendiri di sebuah kuil yang terdapat di desa yang penduduknya adalah para pengikut [[Athena]]. Pada saat menyadari bahwa ia telah membantai [[istri]] dan [[putri]] tercintanya, saat itu juga ia mengutuk kelicikan Ares, dan menyatakan bahwa ia berhenti menjadi pelayan sang dewa perang. Kratos meninggalkan [[jenazah]] keluarganya tersebut di [[kuil]] pemuja Athena yang juga tempat ia membantai keluarga tanpa disengaja. Di depan kuil yang terbakar tersebut, Kratos dihukum atas aksi brutalnya tersebut. Sekujur tubuhnya diselimuti abu keluarganya yang terbakar, dan membuat [[kulit]] Kratos putih sepucat [[bulan purnama]]. Saat itulah ia dikenal sebagai ''Ghost of Sparta'' (Hantu Sparta).
Baris 25:
Setelah kejadian pembantai keluarganya yang dilakukan oleh dirinya, Kratos dihantui oleh [[kenangan]] dan [[mimpi buruk]]. Itu membuat jiwa dan pikirannya tertekan serta kondisi batin yang kacau-balau. Ia meninggalkan Sparta, dan bertualang ke seluruh penjuru [[Yunani]] demi mencari sebuah tempat di [[laut Aegea]] yang dapat menenteramkan kondisi jiwa, pikiran, dan batinnya atas tekanan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Demi memperoleh ketenteraman dengan dihapusnya kenangan dan mimpi buruk tersebut, ia bersedia menjadi pengikut dan pelayan [[Mitologi Yunani#Dua belas Dewa-Dewi Olimpus|Dewa-Dewi Olimpus]] selain Ares.
Bagi [[manusia]], Kratos digambarkan sebagai [[simbol]] kekejaman dan keegoisan. Ia dijauhi dan dibenci oleh setiap manusia, bahkan manusia lebih rela [[mati]] daripada ditolong oleh Kratos. ''Ghost of Sparta'' adalah panggilan bagi Kratos setiap ia dilihat oleh setiap orang. Sejak kematian istri dan putrinya, selama [[10]] [[tahun]] Kratos telah menjadi pengikut dan pesuruh Dewa-Dewi Olimpus. Bagaimanapun juga, ia menyimpan [[dendam]] yang membara untuk Ares. Pada akhir cerita ''God of War'' yang pertama di saat Ares menemui ajalnya di tangan Kratos, Ares mengatakan bahwa ia melakukan semua itu untuk menjadikan Kratos sebagai seorang petarung yang terkuat dan terhebat di [[dunia]].
== Pranala luar ==
|