Kabupaten Gayo Lues: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Keumalon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{dati2|nama=Kabupaten Gayo Lues|propinsi=[[Aceh|Nanggroe Aceh Darussalam]]|ibukota=[[Blang Kejeren]]
|luas=5.719km²|penduduk=72.045(2005)|laki-laki=35.488|Perempuan=36557|kecamatan=11|kelurahan=97|kodearea=0642|motto=-Musara
|lambang=-|peta=[[Image:Locator_kab_gayo_lues.png]]
|koordinat=3O 40’ 46,13’’ - 4O 16’ 50,45’’ LU
Baris 12:
}}
 
'''Kabupaten Gayo Lues''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[provinsi]] [[Nanggroe Aceh Darussalam]] (NAD) dan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten [[Aceh Tenggara]] dan berdiri dengan Dasar Hukum [[UU No.4 Tahun 2002]] pada tanggal [[10 April 2002]]. Kabupaten ini berada di gugusan pegunungan Bukit Barisan, sebagian besar wilayahnya merupakan area [[Taman Nasional Gunung Leuser]] yang telah dicanangkan sebagai warisan dunia. Kabupaten ini merupakan kabupaten yang paling terisolirterisolasi di NAD. Bila tidak ada perencanaan pembangunan Jalan Ladia Galaska, maka lalu lintas dari Blangkejeren ke [[Banda Aceh]] harus melalui [[Medan]], [[Sumatera Utara]].
 
Kabupaten yang berpenduduk kebanyakan suku [[Gayo]] ini sedang berbenah diri untuk mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan. Potensi pertanian menjadi prioritas utama pengembangan. Beberapa komoditas potensial yang dimiliki kabupaten ini adalah
==Sejarah==
*[[cabe merah]] besar, Gayo Lues merupakan pemasok utama cabe ini di pasar-pasar kota [[Medan]];
*serai wangi, yang dikembangkan di hutan pinus;
*nilam, di kawasan transmigrasi Terangon;
* tembakau virginia;
* kakao; dan
* kopi Arabika.
 
Rencana pembangunan Jalur Ladia Galaska (Lautan Hindia, Gayo, Alas, dan Selat Malaka) yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Selat Malaka sangat diharapkan untuk memperbaiki tingkat perekonomian masyarakat Gayo Lues. Saat ini, lalu lintas dari Blangkejeren, pusat pemerintahan kabupaten, ke [[Banda Aceh]] harus melalui [[Medan]], [[Sumatera Utara]]. Meskipun demikian, rencana ini banyak ditentang oleh kalangan pelestari lingkungan hidup karena memotong zona utama taman nasional.
Gayo Lues Merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten [[Aceh Tenggara]] dan berdiri dengan Dasar Hukum [[UU No.4 Tahun 2002]] pada tanggal [[10 April 2002]]. Saat ini Gayo Lues sedang mengalami perkembangan pesat pasca pemekaran tersebut, meski kadang mendapat gangguan keamanan dari [[GAM|Gerakan Aceh Merdeka]]. Kabupaten berpenduduk kebanyakan suku Gayo ini sedang berbenah diri untuk mencapai pembangunan. Potensi yang dikembangkan adalah pertanian, seperti cabe besar dimana Gayo Lues merupakan pemasok utama cabe ini di pasar-pasar kota [[Medan]], selain itu terdapat hutan pinus yang potensial untuk pengembangan tanaman serai wangi dan di kawasan Terangon yang mulai dihuni transmigrasi dapat mengembangkan budidaya nilam, tembakau virginia dan kakao disamping kopi Arabika. Semboyan dari kabupaten ini adalah <i>Musara</i>.
 
Dengan rencana pembangunan Jalur Ladia Galaska (Lautan Hindia, Gayo, Alas, dan Selat Malaka) yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Selat Malaka, meski banyak ditentang oleh kalangan pelestari lingkungan hidup, diharapkan perekonomian masyarakat Gayo Lues yang sebelumnya terisolir akan membaik.
 
==Geografi==
Baris 24 ⟶ 28:
 
==Suku==
Mayoritas penduduk Gayo Lues adalah bersukuberasal dari etnik [[Gayo]]. SelainBermukim itupula adadi sana warga dari suku [[Aceh]], [[Alas]], dan [[Batak]].
 
==Pemerintahan==
Daerah iniGayo Lues mencakup 57 persen dari wilayah lama [[Aceh Tenggara]], dan terdiridibagi darimenjadi 11 (sebelas) kecamatan dengan rincianperincian sebagai berikut :
Kabupaten Gayo Lues dipimpin oleh Seorang Bupati.
Daerah ini mencakup 57 persen dari wilayah [[Aceh Tenggara]], dan terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan dengan rincian sebagai berikut :
# Kecamatan [[Blang Kejeren, Gayo Lues|Blang Kejeren]]
# Kecamatan [[Kuta Panjang, Gayo Lues|Kuta Panjang]]
Baris 42 ⟶ 45:
 
===Bupati===
* M Ali Kasim.
* 29 Maret 2006 - Sekarang dr H [[Aspino Abusamah]], 29 Maret 2006 - sekarang (penjabat Bupatibupati).
 
==Potensi Daerah==
 
==ParawisataPariwisata==
 
==Seni Budaya==