Bratawali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
k +fact |
||
Baris 13:
| binomial_authority = ([[L.]]) Miers ex Hoff.f
}}
'''Bratawali''', '''brotowali''', atau '''batrawali''' (''Tinospora crispa'' (L.) Miers ex Hoff.f.; juga ''T. cordifolia'' (Thunb.) Miers dan ''T. rumphii'' Boerl.) adalah [[tanaman obat]] tradisional Indonesia yang biasa ditanam di [[pekarangan]] atau tumbuh liar di hutan.{{fact}} Rebusan batangnya yang terasa sangat pahit biasa dijadikan obat rematik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan membantu mengurangi gejala kencing manis.{{fact}} Di [[Nusantara]], ''T. crispa'' lebih banyak digunakan, sedangkan di [[India]] ''T. cordifolia'' (disebut ''guduchi'') yang lebih banyak dipakai.{{fact}}
Tumbuhan ini menyukai tempat panas, berupa [[perdu]] memanjat, tinggi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat yang rasanya pahit.{{fact}} Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung atau agak budar telur berujung lancip, panjang 7-12 cm, lebar 5-10 cm, bunga kecil, berwarna hijau muda.{{fact}} Dapat diperbanyak dengan stek.{{fact}}
Di Indonesia, selain dikenal dengan nama bratawali, tanaman ini juga dikenal dengan nama daerah andawali, antawali, putrawali atau daun gadel.{{fact}} Klasifikasi dari tanaman ini termasuk kedalam famili tanaman ''Menispermaceae''.<ref>[PDII-LIPI]. 2008. Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hook. f.& Thems). [terhubung berkala]. http://www.warintek.ristek.go.id/pangankesehatan/tanaman_ obat/lipi_pdii/brotowali.htm [27 Agu 2009].</ref> Tanaman ini kaya kandungan kimia antara lain alkaloid ([[berberina]] dan [[kolumbina]] yang terkandung di akar dan batang, [[damar]] lunak, [[pati]], glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, [[hars]], berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin). <ref>[EtalaseMuslim]. 2009. Obat Herbal "Brotowali" Tazakka (Bersih Darah, Kencing Manis). [terhubung berkala] http://www.etalasemuslim.com/product_info.php?cPath=30_31&products_id=386 [27 Agu 2009].</ref>
== Manfaat Brotowali ==
Brotowali merupakan tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit dalam maupun luar.
Di Indo-Cina semua bagian tumbuh-tumbuhan dari brotowali dipakai sebagai obat demam sebagai pengganti kinine.{{fact}} Di Filipina, brotowali dianggap sebagai obat serba bisa antara lain dipakai untuk mengobati penyakit gila.{{fact}} Di Bali batangnya dipakai sebagai obat sakit perut, demam dan sakit kuning, bahkan sebagai obat gosok untuk mengobati sakit punggung dan pinggang.{{fact}} Di Jawa air rebusannya digunakan dalam hal demam jujuh, dan sebagai obat luar untuk luka dan gatal-gatal.{{fact}} Pada beberapa penyelidikan, ternyata air rebusan batang brotowali dapat memberi ketenangan pada tikus, dengan demikian pemakaiannya bermanfaat dalam menangani penyakit kesadaran (psychosis).<ref>[Asia Maya]. 2009. BROTOWALI (Tinospora crispa Miers. Hool. f. & Thems). [terhubung berkala]. http://www.asiamaya.com/jamu/isi/brotowali_tinosporacrispa.htm [25 Agu 2009].</ref>
== Cara pemakaian Brotowali ==
Tanaman Brotowali memiliki banyak manfaat dalam kesehatan terutama dalam penyembuhan berbagai penyakit.{{fact}} Pemanfaatan dari tanaman Brotowali ini banyak terdapat pada bagian batang tanaman.<ref name=mh>[MH]Medika Holistik. Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.hen jin t). 2009. [terhubung berkala]. http://www.medikaholistik.com/2033/2004/11/28/medika.html?xmodule=tanaman_detail&xid=24. [21 Agu 2009]. </ref> Biasanya bagian batang tanaman perlu direbus dahulu kemudian air rebusan batang brotowali dipakai untuk mencuci luka.<ref>IPTEK. 2005. Brotowali. [terhubung berkala]. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=28. [18 Agu 2009].</ref>
Dalam pemakaian tanaman obat brotowali untuk penyakit rheumatik, pertama-pertama sekitar 1 jari batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, selanjutnya direbus dengan air.{{fact}} Setelah selesai direbus, ditunggu dingin, lalu disaring.{{fact}} Air rebusan ini dapat ditambah dengan madu dan di minum 3 kali sehari.<ref name=mh/>Untuk pemakaian brotowali pada penyakit demam dan malaria, cara pengolahannya sama tetapi obat dapat diminum sebanyak 2 kali sehari.{{fact}} Berbeda dengan pemakaian brotowali sebagai obat kencing manis.{{fact}} Pertama-tama direbus daun sambiloto, daun kumis kucing, dan batang brotowali yang sebelumnya telah dicuci dan direbus.{{fact}} Air rebusan ini dapat diminum sesudah makan sebanyak 2 kali sehari.{{fact}} Untuk pengobatan penyakit hepatitis, biasanya air rebusan brotowali dicampur dengan air perasan temulawak yang sudah diparut dan dapat diminum 3 kali sehari.<ref name=mh/><ref>Tukiman. 2009. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Sumatera Utara: Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat.</ref>
|