Hari Buruh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 37:
[[Indonesia]] pada tahun [[1920]] juga mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei ini.
Ibarruri Aidit (putri sulung D.N. Aidit) sewaktu kecil bersama ibunya pernah menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Uni Sovyet, sesudah dewasa menghadiri pula peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 1970 di Lapangan Tian An Men RRC pada peringatan tersebut menurut dia hadir juga Mao Zedong, Pangeran Sihanouk dengan istrinya Ratu Monique, Perdana Menteri Kamboja Pennut, Lin Biao (orang kedua Partai Komunis Tiongkok) dan pemimpin Partai Komunis Birma Thaksin B Tan Tein.<ref>http://www.mediabersama.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2100:lawatan-ibarruri-terhempas-dari-negeri-sendiri-karena-mewarisi-nama-besar-yang-dikutuk-orde-baru&catid=934:kisah&Itemid=147 Lawatan Ibarruri</ref>
Tapi sejak masa pemerintahan [[Orde Baru]] hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, [[1 Mei]] bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena [[gerakan buruh]] dihubungkan dengan gerakan dan paham [[komunis]] yang sejak kejadian [[G30S]] pada [[1965]] ditabukan di Indonesia.
|