Pangan yang memiliki kadar protein dan lemak yang tinggi cenderung memperlambat laju pengosongan [[lambung]] sehingga pencernaan yang terjadi di [[usus]] halus juga diperlambat.{{fact}}<ref name="Rimbawan"/> Oleh karena itu, pangan yang memiliki kadar lemak yang tinggi cenderung memiliki IG yang lebih rendah dibandingkan pangan sejenis dengan kadar lemak yang lebih rendah.{{fact}}<ref name="Rimbawan"/> Hal ini dibuktikan oleh [[kentang]] [[goreng]] yang memiliki IG lebih rendah (IG:54) dibandingkan kentang bakar (IG:85).<ref name="Foster"/> Protein ([[asam amino]]) yang terdapat pada pangan dapat mempengaruhi respon glukosa darah sehingga dapat menimbulkan peningkatan atau penurunan respon glukosa darah.{{fact}}<ref name="Rimbawan"/> Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis dari asam amino yang terkandung didalamnya.{{fact}}<ref name="Rimbawan"/> Penelitian yang dilakukan oleh Lang et al. (1999) menunjukkan bahwa pangan yang diujicobakan dengan kandungan [[kasein]] memberikan respon tertunda pada peningkatan glukosa darah dan [[insulin]] dibandingkan dengan pangan yang mengandung protein kacang kedelai.{{fact}}<ref name="Rimbawan"/>