*[[Intifadah|Intifadah Al Aqsa]] (2000)
== Hubungan Khusus Israel - Amerika Serikat ==
AS Bantu Israel US$ 3 Miliar per tahun
’’Hubungan khusus dan istimewa antara [[Amerika Serikat]] dengan Israel diperoleh berkat kekuatan dan pengaruh aktivitas pelobi Israel di [[Washington]].”
BILA [[Amerika Serikat]] selalu membela semua kebijakan Israel, itulah bagian dari hubungan khusus dan istimewa antara kedua negara tersebut. Dalam kasus konflik [[Libanon]] yang sudah tiga pekan ini berjalan tidak ada perbedaan pendapat antara politisi di Tel Aviv dengan para politisi di Washington DC. Apa perkataan [[Ehud Olmert]], Perdana Menteri Israel, begitu pula yang disuarakan Presiden AS, [[George W. Bush]].
Hubungan Israel-Amerika memang istimewa. Betapa tidak. Sudah terbukti Israel melanggar kedaulatan negara lain dengan menyerang [[Libanon]] – sebelumnya [[Palestina]] - masih belum terlihat juga reaksi penolakan negeri Paman Sam ini. Beda saat [[Irak]] menyerang [[Kuwait]] tahun [[1991]] lalu. Bagai kebakaran jenggot, tanpa pikir panjang Paman Sam langsung menyiapkan pasukan dan menerbangkannya ke Kuwait.
Tidak hanya itu yang dilakukannya. Pada [[2003]] yang lalu, hanya karena gemas dengan tingkah polah [[Saddam Husein]], Presiden Irak. AS yang sama sekali tidak mendapatkan mandat atau persetujuan dari PBB langsung membentuk coalition of willing dan tanpa segan-segan menyerang Irak. Akibatnya, Saddam sekarang duduk di kursi pesakitan sebagai penjahat perang. Namun kenapa untuk Israel beda?
John J Mearsheimer dan Stephen M Walt dalam artikelnya yang dimuat [[Foreign Policy]] edisi Juli/Agustus 2006 menulis informasi menarik. Setiap tahun Washington memberikan Israel dukungan melampaui apa yang diberikan AS kepada negara lain di bagian dunia manapun. Bantuan tersebut bukan hanya pemihakan sikap politik AS kepada Israel, tetapi juga bantuan dana, senjata, dan juga tenaga ahli.
Meskipun Israel sekarang adalah negara industri dengan pendapatan perkapita sama dengan Spanyol maupun Korea Selatan, namun Israel masih menerima bantuan cuma-cuma bersifat hibah sekitar US$ 3 Miliar dari AS setiap tahun. ”Jadi secara kasar setiap warga Israel menerima US$ 500 pertahun dari AS,” tulis mereka dalam artikelnya yang berjudul [[The War over Israel's Influence]].
Tidak itu saja. Israel juga mendapatkan berbagai macam kesepakatan khusus dan dukungan diplomatik yang konsisten dari AS. Duta Besar AS di PBB John Bolton adalah pembela Israel yang gigih. Pendek kata, ada secuil kata yang dianggap merugikan kepentingan Israel, Bolton langsung memveto-nya. Terkadang tanpa konsultasi lebih jauh dengan Washington. Seolah-olah Bolton adalah Duta Besar Israel itu sendiri !
Baik Mearsheimer maupun Walt percaya bahwa kebaikan AS ini tidak masuk akal dan juga tidak dapat dijelaskan dengan baik hanya dengan alasan klasik bahwa Israel adalah sekutu AS. ”Israel mungkin mempunyai nilai strategis sepanjang perang dingin, namun kini Israel juga menjadi beban yang strategis dalam perang melawan terorisme dan usaha AS untuk menindak negara-negara nakal,” tulis mereka dalam artikel tersebut.
Inilah kuncinya. Hubungan khusus AS dengan Israel didapatkan dari meningkatnya aktivitas pelobi Israel yang terdiri dari koalisi lepas individu dan dan organisasi yang secara terbuka mendorong kebijakan AS ke arah Pro-Israel. Perlu diketahui, sejauh yang diketahui publik, para pelobi Israel ini tidak memiliki kepemimpinan pusat dan bukan merupakan komplotan rahasia maupun konspirasi.
”Organisasi-organisasi ini hanya organisasi yang tergabung dalam politik kelompok kepentingan, dan ini merupakan sebuah aktivitas yang legal dalam sistem politik Amerika Serikat,” tulis Mearsheimer dan Walt sambil menyatakan bahwa mereka tidak percaya bahwa yang dilakukan para pelobi itu dalam jangka panjang akan membawa keuntungan yang bermanfaat bagi Amerika Serikat maupun Israel.
Mearsheimer dan Walt mendeskripsikan bagaimana pelobi Israel mempercepat dukungan dalam Kongres AS dan Kantor Kepresidenan. Salah satunya dengan membentuk wacana publik sehingga tindakan Israel dipersepsikan secara simpatik oleh publik Amerika melalui media massa. Kelompok ini juga melobi saat kampanye untuk meyakinkan politisi agar mengadopsi posisi Pro Israel. ”Mereka menulis artikel, surat dan juga opini untuk mempertahankan aksi Israel,” tulisnya.
American-Israel Public Affairs Committee (AIPAC) adalah organisasi lobby paling kuat di Amerika Serikat. Mereka bahkan menggembor-gemborkan pengaruhnya dalam kebijakan Timur Tengah AS. Politisi terkemuka dari dua partai baik utama AS baik Demokrat maupun Republik mengakui kekuatan dan efektivitas AIPAC. Dalam tulisan Mearsheimer dan Walt disebutkan kelompok ini punya pengaruh yang kuat saat AS memutuskan untuk menginvasi Irak Meret 2003.
Setelah Saddam Hussein di lengserkan dari kekuasaan, pelobi Israel sekarang mencoba fokus ke Iran dimana pemerintahnya kelihatanya memutuskan untuk mendapatkan senjata nulklir. Mereka menyebarkan opini bahwa tidak satupun sanksi diplomatik maupun ekonomi dapat mengekang ambisi nuklir Teheran. AIPAC dan beberapa dari kelompok neokonservatif yang dulu menganjurkan untuk menyerang Iraq, sekarang mencoba mengajukan penggunaan kekuatan militer untuk melawan Iran. Uji cobanya adalah menggempur Hizbullah di Libanon !
Laporan untuk Jurnal Nasional disusun oleh : Riza Hanafi dengan rujukan utama : Foreign Policy Report edisi Juli 2006.
== Israel di Mata Warga Yahudi Dunia ==
|