}}
'''Merbah cerukcuk''' adalah sejenis [[burung pengicau]] dari suku Pycnonotidae. Orang [[bahasa Sunda|Sunda]] menyebutnya ''cerukcuk'' atau ''jogjog'', orang [[bahasa Jawa|Jawa]] menyebut ''terucuk'' atau ''cerocokan'', mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''Yellow-vented Bulbul''.
== Pemerian ==
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm.
Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu gelap, sisi bawah (tenggorokan, dada dan perut) putih kusam. ''Mahkota kehitaman'', alis dan sekitar mata putih, dengan ''kekang (garis di depan mata) hitam''. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat, dan ''penutup pantat berwarna kuning''.
Iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.
== Kebiasaan dan Penyebaran ==
Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, [[semak belukar]], tepi jalan, [[kebun]], dan [[hutan sekunder]]. Burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis [[merbah]] yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. Tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting [[perdu]] atau [[pohon]] kecil.
Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah [[buah]]-buahan yang lunak. Di [[karang|pekarangan]], burung ini kerap melubangi buah [[pepaya]] dan [[pisang]] yang telah masak. Selain itu ia juga memangsa aneka [[serangga]], [[kupu-kupu dan ngengat|ulat]] dan hewan kecil lainnya seperti [[cacing]]. Merbah cerukcuk menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.
Berbunyi nyaring dan berisik, ''cok, cok, ..cok-cok ! ''; siulan pendek ''cuk-co-li-lek.. '' berulang, terkadang dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah mirip gumam atau gerutuan burung.
Sarang cerukcuk berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus, dijalin dengan serat tumbuhan dan menempel pada dahan. Di [[Jawa Tengah]] didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah pisang.
Telur dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau ungu. Tercatat bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret sampai Juni.
Burung ini menyebar luas di [[Asia Tenggara]], [[Semenanjung Malaya]] dan [[Filipina]]. Di Indonesia didapati di [[Sumatra]] dan pulau-pulau di bagian timurnya, [[Kalimantan]], [[Jawa]] dan [[Bali]]. Diduga diintroduksi ke [[Lombok]] dan [[Sulawesi Selatan]]. Umum terdapat sampai ketinggian 1.500 m dpl.
== Konservasi ==
Meski bukan termasuk burung yang berharga mahal, merbah cerukcuk termasuk salah satu jenis burung yang banyak ditangkapi untuk dipelihara, terutama di desa-desa. Beberapa sebabnya di antaranya: (a) Disukai karena mudah jinak, terutama burung yang muda, (b) Relatif mudah didapati di sekitar pemukiman pedesaan, (c) Mudah dikenali tempat bersarangnya.
Merbah cerukcuk dan [[cucak kutilang]] mungkin merupakan burung yang paling banyak dipelihara oleh anak-anak di Jawa. Terutama yang disukai adalah burung yang masih muda atau masih kecil, sehingga dapat dijinakkan. Burung yang telah jinak kerap kali tidak akan pergi jauh dari kandangnya, walaupun dilepaskan dengan bebas. Setiap saat atau setidaknya sore hari akan kembali untuk meminta makanan kepada pemeliharanya. Dalam tangkaran, burung ini biasanya diberi makan buah-buahan seperti pepaya dan pisang, dan serangga kecil seperti ulat, [[belalang]] atau [[cengkerik]].
Kini di Jawa merbah cerukcuk telah semakin langka dan agak sukar ditemui di alam.
== Bahan Bacaan ==
* Coates, B.J. and K.D. Bishop. 2000. ''Panduan lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea''. BirdLife IP & Dove Publication. Bogor. ISBN 979-95794-2-2
* King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. ''A Field Guide to The Birds of South-East Asia''. Collins. London. ISBN 0-00-219206-3
* MacKinnon, J. 1993. ''Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali''. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
* MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. ''Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan''. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7
== Pranala luar ==
{{en}} [http://www.iucnredlist.org/search/details.php/52228/all ''Pycnonotus goiavier'' pada IUCN Red List Database], diakses pada 01/8/2006
{{en}} [http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=562613 ''Pycnonotus goiavier'' pada ITIS Database], diakses pada 01/8/2006
{{en}} [http://www.naturia.per.sg/buloh/birds/Pycnonotus_goiavier.htm Yellow-vented Bulbul page]
|