Lü Bu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Lü Bu Portrait.jpg|right|thumb|Potret Lü Bu dari buku [[Kisah Tiga Kerajaan]] terbitan zaman [[Dinasti Qing]]]]
'''Lü Bu''' ([[Hanzi]]: 呂布; baca: L<sub>u</sub>î Pù) ([[153]] – [[198]]), nama lengkap '''Lü Fengxian''', lahir di [[Wuyuan]] (sekarang di wilayah [[Mongolia Dalam]]) adalah seorang jenderal terkenal dari penghujung zaman [[Dinasti Han]] dan [[Zaman Tiga Negara|Tiga Negara]].Lu Bu dengan ciri khas memakai penutup kepala dengan ekor, ia memiliki kuda bernama "Terwelu Merah" (赤兔马; Chìtù mǎ) yang
Ia walaupun sangat lihai bertarung, namun juga adalah seorang yang menghalalkan segala cara untuk mewujudkan ambisinya. Lü Bu pertama kali mengabdi kepada [[Ding Yuan]], yang kemudian berkomplot bersama [[He Jin]] untuk membunuh para menteri istana sepeninggal [[Kaisar Lingdi]] dan naik pangkat menjadi letnan jenderal. Lu Bu merupakan seseorang yang penuh dengan sifat khianat, tidak ragu membunuh kedua ayah angkatnya yaitu Ding Yuan dan Dong Zhuo.
Baris 8:
Hanya sebulan setelah kematian Dong Zhuo, bawahannya, [[Li Jue]] memimpin pasukan menyerang dan mengusir Lü Bu dari [[ibukota]]. Lü Bu kemudian melarikan diri dalam pengasingan, mencari perlindungan kepada [[Yuan Shu]], yang menolak untuk menerimanya, lalu [[Yuan Shao]], [[Zhang Miao]] dan [[Liu Bei]].
Ia akhirnya menyusun kekuatan di [[Xiapi]], di mana ia sering terlibat pertempuran dengan [[Cao Cao]]. Tahun 198, Cao Cao menyerang Xiapi dan memukul mundur pasukan Lü Bu terus menerus serta akhirnya mengepung pasukan Lü Bu selama 3 bulan. Lü Bu dengan moral pasukan yang rendah diperparah dengan pengkhianatan bawahannya, [[Hou Cheng]], [[Song Xian]] dan [[Wei Xu]]. Lü Bu tertangkap oleh Cao Cao dan memohon kepadanya agar melepaskannya. Namun Liu Bei mengingatkan Cao Cao bahwa Lü Bu tidak dapat dipercaya dan membiarkannya hidup sangat berbahaya. Lü Bu kemudian dicekik sampai mati oleh Cao Cao. Hukuman ini dilakukan untuk membuat malu Lu Bu, karena biasanya hukuman cekik mati pada Zaman tiga negara diperuntukkan pada perempuan, sedangkan laki-laki dihukum mati dengan cara dipenggal. Bawahan Lu Bu, [[Gao Shun]] dengan sukarela menyerahkan kepalanya untuk dipenggal sedangkan bawahan lain [[Zhang Liao]] memutuskan untuk mengabdi pada Cao Cao. Dalam novel Kisah Tiga Negara, Kuda Terwelu merah sendiri setelah beberapa waktu diserahkan kepada [[Guan Yu]].
{{Tokoh_Kisah_Tiga_Negara}}
|