Arab Saudi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GhalyBot (bicara | kontrib)
Baris 57:
Pada masa dahulu daerah Arab Saudi dikenal menjadi dua bagian yakni daerah Hijaz yakni daerah pesisir barat Semenanjung Arab yang di dalamnya terdapat kota-kota di antaranya adalah [[Mekkah]], [[Madinah]] dan [[Jeddah]] serta daerah gurun Najd yakni daerah daerah gurun sampai pesisir timur semenanjung arabia yang umumnya dihuni oleh suku suku lokal Arab ([[Badui]]) dan Kabilah kabilah Arab lainnya.
 
Nama Saudi/Suud, tadinya tidak dikenal sama sekali. Nama ini hanya dikenal dikelompok kecil suku Badui di padang pasir.
Operasi intelijen yang dilaksanakan oleh penjajah Inggris, pada awal abad XX yangdengan Komando berkedudukan di Kairo,Mesir, terutama setelah Perang Dunia Ke-I sekitar tahun 1920, dengan pelaksana lapangannya yang terkenal dengan nama Laurens of Arabia, telah sangat berhasil menguasai negara Hijaz yang dikuasai oleh Syarif Husein dengan mengangkat Raya Boneka Suud dari orang Badui, yang buta huruf latin maupun huruf Quran. Pemerintahan boneka ini sangat dimanfaatkan oleh nggrisInggris dan AmerikjaAmerika sampai saat ini. Hal ini bisa dilihat dari kebijakan-kebijakan pemerintah Kerajaan Saudi baik kedalamdalam negeri maupun keluarluar negerinya yang selalu sangat menguntungkan dunia Barat maupun Amerika yang nota bene pro Yahudi Israel.
barat maupun yang nota bene pro Yahudi Israel.
PemerintahPemerintahan keluarga Kerajaan Saudi sampai sekarang sangat memanfaatkan agama Islam dengan metode yang mereka buat sendiri dengan berpijak pada dasar bertindak yaitu dengan alasan "pemurnian" agama Islam. Kelompok boneka kerajaan Saudi ini bekerja sama dengan kelompok agama membuat Mazhab baru yang mereka namakan Mazhab Wahabi. Dua kelompok ini mengatur diri dengan dibantu oleh para penasihat dari Inggris menjadi suatu bentuk kekuatan kekuasaan yang maha dahsyat. Segala bentuk kegiatan yang dipandang dapat merugikan kekuasan dua kelompok ini, akan disikat habis baik secara tertutup maupun terbuka dengan menggunakan dasar dalil-dalil agama Mazhab Wahabi yang telah mereka buat.
Pemerintah Saudi bermula dari bagian tengah semenanjung (jazirah) Arab yakni pada tahun 1750 ketika Muhammad bin Sa'ud bersama dengan [[Muhammad bin Abdul Wahhab]] bekerja sama untuk memurnikan agama [[Islam]] yang kemudian dilanjutkan oleh [[Abdul Aziz Al Sa'ud]] atau Abdul Aziz Ibnu Su'ud dengan menyatukan seluruh wilayah Hijaz yang dulu dikuasai oleh [[Syarif Husain]] dengan Najd.
 
Dampak kegiatan Mazhab agama Islam paling baru yang bernama Mazhab Wahabi dari tanah Arab Saudi ini, sangat terasa di tanah air Indonesia. Dengan dukungan logistik yang luar biasa besarnya yang dihasilkan dari miyak di tanah Hijaz dan dibantu para strateg yang seirama Barat dan Amerika, melalui recruitmen personil selectif, mereka sangat berhasil. Sampai- sampai kegiatan kelompok Islam keras di Indonesia yang menggunakan bom dan senjata api pada akhir- akhir ini, menunjukkan kecenderungan dari kelompok mereka.
Pemurnian Islam ini juga berdampak atas pembaharuan Islam di Indonesia yang berpengaruh pada masyarakat Minangkabau dan Jawa, sehingga terjadilah perubahan sosial yang cukup nyata. Sebagai contoh bisa diperhatikan cara berpakaian Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Kyai Mojo dan Sentot Prawirodirjo.