Sawung Jabo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot:kosmetik perubahan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-personil +personel)
Baris 36:
Pada tahun 1977 Jabo bergabung dengan [[Bengkel Teater Rendra]] asuhan seniman senior Indonesia [[W.S. Rendra]] di Yogyakarta, dimana dia mempelajari kemampuan penguasaan panggung. Di Yogyakarta Jabo juga mengenal dan bersahabat dengan [[Win Hendrarso]], yang menjabat [[bupati]] kota [[Sidoarjo]]. Pada tahun 1978, Jabo mengenal Suzan Piper yang adalah warga negara [[Australia]] dan pada tahun 1979 menikahinya. Dia kemudian hijrah ke Australia untuk memperdalam kemampuan musiknya.
 
Akhir tahun 1980-an, Jabo pulang ke Indonesia, kali ini ke [[Jakarta]] dan mendirikan kelompok "''Swami''" yang di dalamnya terdapat para personilpersonel "''Sirkus Barock''", ditambah musisi [[Iwan Fals]] dan [[Naniel]], dimana mereka menghasilkan album [[Swami I]] (1989) dengan hits "''Bento''" dan "''Bongkar''". Kemudian [[Jockie Surjoprajogo|Jockie Suryoprayogo]] bergabung dengan ''Swami'', dan merilis album [[Swami II]] (1991) dengan hits "''Hio''", "''Kuda Lumping''" dan "''Nyanyian Jiwa''". Setahun sebelum album ''Swami II'' dirilis, sebagian dari anggota kelompok Swami bergabung dengan [[Setiawan Djodi]] dan [[W.S. Rendra]] dan membentuk proyek musik [[Kantata (grup musik)|Kantata]], dimana mereka akhirnya berpentas di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]] pada tanggal 23 Juni 1990 dengan tajuk "''[[Kantata Takwa]]''". Kantata juga berpentas di kota [[Solo]] dan [[Surabaya]] dengan nama pentas yang sama. Konser Kantata tersebut mencatat rekor jumlah penonton saat diadakan di Jakarta. Setelah tahun-tahun pentas Kantata tersebut, Jabo mendirikan proyek musik "''Dalbo''" dan merilis album ''[[Dalbo]]'' (1993) dan album ''[[Anak Wayang]]'' dimana dia berduet dengan [[Iwan Fals]], serta merilis album solonya, "''[[Badut (album)|Badut]]''" (1992).
 
Setelah album Dalbo, Jabo kembali ke Australia dan banyak beraktivitas di sana. Di Indonesia dia sempat merilis album "''Fatamorgana''" kembali bersama ''Sirkus Barock'', pentas di GKJ pada tahun 1996 dalam pentas berjudul "''Bayang-Bayang''". Kemudian bergabung kembali dengan proyek [[Kantata (grup musik)|Kantata]] pada pementasan "''[[Kantata Samsara]]''" pada tahun 1998. Kembali ke Indonesia pada akhir tahun 90-an, Jabo mendirikan "''Goro-Goro''", bersama sejumlah musisi muda Yogyakarta dan merilis album "''Goro-Goro''", album yang terinspirasi oleh gonjang-ganjingnya situasi Indonesia di [[Indonesia: Era Reformasi|era reformasi]] saat itu. Mereka kemudian berkeliling di daerah [[Tapal Kuda]] di [[Jawa Timur]].