Revisi per 20 Agustus 2006 11.42 sunting Meursault2004 (bicara \| kontrib) Birokrat, Pemeriksa, Pengawas, Pengurus 44.106 suntingan + stub dan kategori ← Revisi sebelumnya		Revisi per 2 Maret 2007 08.03 sunting balikkan Arisdp (bicara \| kontrib) Peninjau 1.859 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Revisi selanjutnya →
Baris 1: '''Alun-alun''' atau '''palagan''' adalah tanah lapang yang berada di pusat sebuah [[kota]]. Alun-alun dahulu biasanya merupakan milik kerajaan yang digunakan untuk melakukan upacara resmi kerajaan. Alun-alun juga menjadi tempat berlatih perang (''gladi yudha'') bagi prajurit kerajaan, tempat penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah (sabda) raja kepada ''kawula'' (rakyat). Palagan Ambarawa di [[Kabupaten Semarang]], [[Jawa Tengah]] adalah saksi sejarah peristiwa perang agresi [[Belanda]]. '''Alun-alun''' adalah lapangan luas yang berada di pusat [[kota]]. Biasanya tepat di sekitar [[kantor]] pemerintahan. Di daerah tertentu, alun-alun merupakan bagian dari area [[Kraton]] atau [[Istana]], contohnya Alun-alun Utara/Selatan [[Kraton Yogyakarta]].▼ ▲~~'''Alun~~Keunikan alun-alun~~'''~~ ~~adalah~~di ~~lapangan~~hampir tiap daerah kabupaten/kota adalah ~~luas~~letaknya yang ~~berada~~terpadu didengan ~~pusat~~pendopo (balai [[kota]]) atau kantor pemerintahan, masjid agung, dan kantor kejaksaan (namun tidak setiap daerah seperti itu). Biasanya ~~tepat~~ di ~~sekitar~~alun-alun ~~[[kantor]]~~terdapat ~~pemerintahan~~pohon beringin. Di daerah tertentu, alun-alun merupakan bagian dari area [[Kraton]] atau [[Istana]], contohnya ~~Alun~~alun-alun Utara/Selatan [[Kraton Yogyakarta]]. {{stub}}

Alun-alun: Perbedaan antara revisi