Doudo, Panceng, Gresik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arif doudo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arif doudo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
* Alas Wetan: Ndhekem, Kuburan
* Alas Lor: Sangar, Laga Geneng
 
== Kebudayaan ==
 
Desa Doudo memiliki beberapa kebudayaan yang bisa dianggap sebagai kebudayaan unik, di antaranya:
* Unsur penggunaan bahasa yang memiliki kosakata khas, yang diadaptasi dari berbagai bahasa. Umumnya kosakata tersebut diambil dari [[bahasa Jawa]] baku, dengan perbedaan pelafalan pada kata berakhiran -ih (yang dilafalkan -eh), -uh (yang dilafalkan -oh), serta beberapa kata berakhiran -i+konsonan (yang dilafalkan -iy+konsonan). Kosakata yang lain disinyalir diadaptasi dari berbagai bahasa, misalnya "pulampu" yang disinyalir diambil dari [[bahasa Sanskerta]] atau [[bahasa Tamil]], "cembalin" yang diambil dari [[bahasa Melayu]] "penjalin", dan "kermit" yang diambil dari [[bahasa Inggris]], "permit" (surat izin). Terdapat pula beberapa kosakata yang masih belum diketahui akar bahasanya, dan dimungkinkan merupakan bahasa asli, misalnya "brokohan" (makan pagi di sawah), dan "mbalon" yang berarti pesawat terbang.
* Budaya "kondangan", yakni kunjung-mengunjung antar-warga pada saat malam hari raya (kecuali pada hari raya Ketupat dilakukan di pagi hari), dengan menyuguhkan tumpeng atau berkat kepada yang berkunjung.
* Takbir keliling dengan membawa oncor(obor) mengelilingi desa tiap malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, namun sekarang tradisi ini sudah bisa dianggap punah.
 
== Obyek Terkenal ==