Abdul Hadi W.M.: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Karir +Karier)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Prof. Dr. Abdul Hadi Widji MuthariWM'''
({{lahirmati|[[Sumenep]], [[Madura]], [[Jawa Timur]]|24|6|1946}}) adalah salah satu [[sastrawan]], [[Indonesiabudayawan]]. Sejakdan kecilahli ia[[filsafat]] telah[[Indonesia]].Ia mencintaidikenal puisi.melalui Penulisannyakarya-karyanya dimatangkanyang terutamabernafaskan olehsufistik, karyapenelitian-karyapenelitiannya dalam bidang kesusasteraan [[Amir HamzahMelayu]] dan [[Chairil AnwarNusantara]], ditambahdan denganpandangan-pandangannya dorongantentang orang tua, kawan dan gurunya[[pluralisme]].
 
== Masa kecil ==
DiAbdul masaHadi kecilnyaWM pulalahir iadari garis keturunan saudagar [[Tionghoa]] yang hijrah dan menetap di Sumenep. Ayahnya, saudagar dan guru bahasa [[Jerman]] bernama K. Abu Muthar menikah dengan putri keraton Solo bernama RA. Martiya. Anak sulung dari empat bersaudara (semua laki-laki) ini di masa kecilnya sudah berkenalan dengan bacaan-bacaan yang berat, dengandari pemikir-pemikir kelas dunia seperti [[Plato]], [[Sokrates]], [[Imam Ghazali]], [[Rabindranath Tagore]], dan [[Muhammad Iqbal]]. Sejak kecil pula ia telah mencintai puisi dan dunia tulis menulis. Penulisannya dimatangkan terutama oleh karya-karya [[Amir Hamzah]] dan [[Chairil Anwar]]. Orang tuanya memiliki sebuah pesantren di kota kelahirannya, "Pesantren An-Naba", yang sampai saat ini masih dikelola Hadi.
 
== Pendidikan ==
Pendidikan dasar dan sekolah menengah pertamanya diselesaikan di kota kelahirannya. Ketika memasuki sekolah menengah atas, Abdul Hadi meninggalkan kota kelahirannya, pergi ke [[Surabaya]] untuk menuntut ilmu di kota itu. Ia pernahkemudian menempuh pendidikan di Fakultas [[Sastra]], [[Universitas Gadjah Mada]], [[Yogyakarta]] hingga tingkat [[sarjana muda]], lalu pindah ke studi [[Filsafat Barat]] di universitas yang sama hingga tingkat doktoral, namun tidak diselesaikannya. Ia beralih ke Fakultas Sastra, [[Universitas Padjadjaran]], [[Bandung]] dan dalammengambil program studi [[antropologiAntropologi]]. Selama setahun sejak 1973-1974 Hadi bermukim di [[Iowa]], juga[[Amerika tidakSerikat]] untuk mengikuti [[International Writing Program]] di [[University of Iowa]], lalu di [[Hamburg]], [[Jerman]] selama beberapa tahun untuk mendalami sastra dan tamatfilsafat. AkhirnyaPada iatahun justru1992 ia mendapatkan kesempatan studi dan mengambil gelar [[master]] dan [[doktor]] [[Filsafat]] dari [[Universiti Sains Malaysia]] di P. [[Penang]], [[Malaysia]], di mana pada saat yang bersamaan ia menjadi dosen di universitas tersebut. Tahun 2008 ia dikukuhkan menjadi Guru Besar [[Universitas Paramadina]], Jakarta
 
== Karier ==
Keterlibatannya dalam dunia jurnalistik diawali sejak menjadi mahasiswa, di mana Hadi menjadi [[redaktur]] [[Gema Mahasiswa]] (1967-1968) dan redaktur [[Mahasiswa Indonesia]] (1969-1974). Kemudian ia menjadi Redaktur Pelaksana majalah [[Budaya Jaya]] (1977-1978), redaktur majalah [[Kamar Dagang dan Industri Indonesia]] (KADIN) (1979-1981), redaktur [[Balai Pustaka]] (1981-1983) dan redaktur jurnal kebudayaan [[Ulumul Qur'an]]. Sejak 1979 sampai awal 1990-an ia menjabat sebagai redaktur kebudayaan harian [[Berita Buana]]. Tahun 1982 ia dilantik menjadi Ketua [[Dewan Kesenian Jakarta]] dan ketika reformasi bergulir, dalam pemilu multi partai 1999, atas desakan rekannya Dr. H. [[Hamzah Haz]], Abdul Hadi terpaksa maju sebagai wakil daerah wilayah pemilihan Jawa Timur dari [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP). Tahun 2000 ia dilantik menjadi anggota [[Lembaga Sensor Film]] dan sampai saat ini dia menjabat Ketua Dewan Kurator [[Bayt al-Qur'an]] dan [[Museum Istiqlal]], Ketua Majlis Kebudayaan [[Muhammadiyah]], Dewan Pakar [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] (ICMI) dan Dewan Penasihat [[PARMUSI]] (Persaudaraan Muslimin Indonesia).
Hadi juga pernah menjabat sebagai redaktur kebudayaan Harian [[Berita Buana]] dan anggota Dewan Pimpinan Harian [[Dewan Kesenian Jakarta]]. Puisi-puisinya kian lama kian kuat diwarnai oleh tasawuf Islam. Kumpulan puisinya, "Meditasi", memenangkan hadiah buku puisi terbaik Dewan Kesenian Jakarta 1978. Bukunya "Hamzah Fansuri, Penyair Sufi Aceh", melukiskan kecenderungan religiusnya.
 
Sebagai pengajar, saat ini tercatat sebagai dosen tetap [[Fakultas Falsafah]] [[Universitas Paramadina]], dosen luar biasa Fakultas Ilmu Budaya [[Universitas Indonesia]] dan dosen pascasarjana [[Universitas Muhammadiyah Jakarta]] dan [[The Islamic College]] (ICAS) [[London]] kampus Jakarta.
 
Sebagai sastrawan, Hadi bersama sahabat-sahabatnya antara lain [[Taufik Ismail]], [[Sutardji Calzoum Bachri]], [[Hamid Jabar]] dan [[Leon Agusta]] menggerakkan program ''Sastrawan Masuk Sekolah '' (SMS), di bawah naungan [[Departemen Pendidikan Nasional]] dan [[Yayasan Indonesia]], dengan sponsor dari [[The Ford Foundation]].
 
== Karya ==
Sekitar tahun 1970-an, para pengamat menilainya sebagai pencipta puisi sufis. Ia memang menulis tentang kesepian, kematian, dan waktu. Seiring dengan waktu, karya-karyanya kian kuat diwarnai oleh tasawuf Islam. Orang sering membandingkannya dengan sahabat karibnya [[Taufik Ismail]], yang juga berpuisi religius. Namun ia membantah. ''“Dengan tulisan, saya mengajak orang lain untuk mengalami pengalaman religius yang saya rasakan. Sedang Taufik menekankan sisi moralistisnya.”''
 
Sampai saat ini Abdul Hadi telah menulis beberapa buku penelitian filsafat di antaranya ''Kembali ke Akar Kembali ke Sumber: Esai-esai Sastra Profetik dan Sufistik'' (Pustaka Firdaus, 1999), ''Islam: Cakrawala Estetik dan Budaya'' (Pustaka Firdaus, 1999), ''Tasawuf Yang Tertindas'', serta beberapa buku kumpulan puisi antara lain ''At Last We Meet Again'', ''Arjuna in Meditation'' (bersama [[Sutardji Calzoum Bachri]] dan [[Darmanto Yatman]]), ''Laut Belum Pasang'', ''Meditasi'', ''Cermin'', ''Tergantung pada Angin'', ''Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur'', ''Anak Laut Anak Angin'', ''Madura: Luang Prabhang dan Pembawa Matahari'', sejumlah karya terjemahan sastra sufi dan sastra dunia, terutama karya Iqbal, Rumi, Hafiz, Goethe, penyair sufi Persia dan penyair modern Jepang.
 
Puisi-puisinya telah diterjemahkan ke dalam bahasa [[Inggris]], [[Prancis]], [[Belanda]], [[Jepang]], [[Jerman]], [[Cina]], [[Thailand]], [[Arab]], [[Bengali]], [[Urdu]], [[Korea]] dan [[Spanyol]].
Pada tahun [[1992]], ia menerima tawaran dari [[Universiti Sains Malaysia]] di P. Penang, untuk menjadi "ahli cipta" di Pusat Pengajian Ilmu Kemanusiaan, di sana. Posisinya sebagai "ahli cipta" di perguruan tinggi yang berlokasi di Penang, Malaysia itu membuka peluang mengikuti program doktoral di perguruan tinggi itu dalam bidang sastra. Ia kembali ke Indonesia dengan gelar doktor, dan kini Hadi menjadi dosen di Fakultas Falsafah dan Peradaban [[Universitas Paramadina]]. Tahun 2008, Abdul Hadi memperoleh gelar guru besar.
 
== Penghargaan ==
Hingga kini sudah enam kumpulan puisi yang diterbitkannya. Empat buku lainnya bukan puisi. Dengan istrinya, Tedjawati, yang menjadi pelukis, ia sering terlibat diskusi soal seni. Ia juga menyukai karya [[Bach]], [[Beethoven]], dan [[The Beatles]].
* Hadiah Puisi Terbaik II Majalah Sastra ''Horison'' (1969)
* Hadiah Buku Puisi Terbaik [[Dewan Kesenian Jakarta]] (1978)
* Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1979)
* South-East Asia (SEA) Write Award, [[Bangkok]], [[Thailand]] (1985)
* Anugerah Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara) (2003)
 
== TulisanKehidupan Pribadi ==
Tahun 1978 ia menikah dengan wartawati dan pelukis Tedjawati Koentjoro, dan dikarunia tiga orang putri Gayatri Wedotami, Dian Kuswandini dan Ayusha Ayutthaya. Dengan istrinya ia sering terlibat diskusi soal seni, dan sejak dini selalu membawa anak-anak mereka mengunjungi pameran-pameran kesenian, di mana [[Taman Ismail Marzuki]] mereka jadikan tempat berlibur di akhir pekan. Ia juga menyukai karya [[Bach]], [[Beethoven]], dan [[The Beatles]].
=== Kumpulan puisi ===
* Meditasi (1976)
* Laut Belum Pasang (1971)
* Cermin (1975)
* Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur (1975)
* Tergantung Pada Angin (1977)
* Anak Laut, Anak Angin (1983)
 
=== Tulisan tentang Abdul Hadi WM ===
Baris 31 ⟶ 39:
== Pranala luar ==
* http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/A/ads,20030616-09,A.html (memerlukan pendaftaran)
* http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/hadi.html
* http://www.sastra-indonesia.com/2009/03/abdul-hadi-wm-seni-itu-kendaraan-naik/
* http://pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?info=sea_award&rmenu=penghargaan&infocmd=show&award_tahun=&award_title=&award_penerima=&infoid=8&row=
* http://republika.co.id:8080/berita/45094/Prof_Dr_Abdul_Hadi_WM_Indonesia_tak_Punya_Rumah_Kebudayaan_Sendiri
* http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=203253
* http://entertainment.kompas.com/read/2008/06/10/1412352/abdul.hadi.wm.dalam.sastra.sufistik
* http://www.arsip.net/id/link.php?lh=Ug4MBwUBBQBa
* http://melayuonline.com/store/?show=detail&a=TFZYL3FibTZvLzNYUWdJb2k%3D=,479,545
 
{{DEFAULTSORT:Muthari, Abdul Hadi Widji}}
 
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Kelahiran 19481946]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]