Losari, Rembang, Purbalingga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
|nama dati2 =Purbalingga
|kecamatan =Rembang
|nama pemimpin =
|luas =-
|penduduk =-
Baris 15 ⟶ 14:
Masyarakat penduduk desa Losari mayoritas adalah pedagang kain yang dijual di luar daerah bahkan, sampai ke luar pulau jawa. Desa yang sekarang sudah berkembang, bahkan sudah bisa dikatakan kota kecil dibalik bukit. Ada yang hilang dari desa ini, yaitu rasa kegotongroyongan sudah mulai terkikis oleh zaman. Alampun sudah berubah, tidak ada lagi air sungai yang mengalir deras, tidak lagi seperti dulu yang masih ada kedung. Tanah lapang yang tidak lagi terurus, sebuah pemandangan yang ironis. Desa yang sekarang maju dalam ekonomi namun kepedulian malah mulai berkurang, menjaga warisan nenek moyang yang dengan susah payang membangun untuk anak cucu mereka. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah gaya hidup remaja yang sudah terkontaminasi budaya kota, sungguh ini adalah PR bagi para orang tua, masyarakat dan pemerintah desa.
Desa Losari yang dulu asri, harmonis penuh dengan rasa persaudaran sudah hilang terbungkus oleh keegoisan duniawi. Namun aku bangga pada desa Losari, maaf aku belum bisa memberikan sesuatu yang berarti bagi kemajuan desa Losari tercinta.
Kebon wangan/alhuda adalah salah satu kelompok di desa losari yg masih menjunjung tinggi sikap kegotong royongan dan kekeluargaan.
Di sini juga ada club olah raga dg suporter terbesar,PORKA namanya.
Club yg sarat prestasi ini menjadi kebanggaan warga kebon wangan/alhuda.
{{kelurahan-stub}}
|