Mobutu Sese Seko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 43:
Perlawanan ini membuat kesehatan Mobutu terganggu. Berkali-kali ia harus menjalani perawatan di Eropa. Di saat terlemah itulah kelompok [[Tutsi]] mulai menguasai wilayah timur [[Zaire]]. Kelompok Tutsi tak lain adalah oposan lama Mobutu. Perlawanan dilakukan karena Mobutu pernah memberi keleluasaan pada etnis Hutu utnuk melakukan genosida (pembunuhan massal) di [[Rwanda]] tahun [[1994]].
 
Kelompok Tutsi sendiri sempat terdesak keluar dari Zaire, namun bisa kembali bergerak ke negeri ini. Dari wilayah timur Zaire mereka lalu melakukan serangan ke wilayah barat melalui [[KinshashaKinshasa]] demi menggulingkan Mobutu. Serangan ini didukung Presiden Rwanda, [[Paul Kagame]].
 
Tanggal [[16 Mei]] [[1997]], kelompok pemberontak Tutsi dan kelompok lain anti-Mobutu berkoalisi membentuk Kelompok Pembebasan Demokrasi Kongo-Zaire. Mereka berhasil menguasai Kinshasha. [[Laurent Desire Kabila]] muncul sebagai presiden baru. Nama Zaire dikembalikan lagi menjadi [[Kongo]] atau [[Republik Demokrasi Kongo]]. Mobutu mengungsi ke [[Togo]]. Setelah itu tinggal di [[Rabat (Maroko)|Rabat]], [[Maroko]]. Pada tahun yang sama (1997) ia meninggal karena penyakit [[kanker prostat]] yang merupakan salah satu penyakit yang ia derita.