Pembicaraan:Planet katai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nggieng (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
 
:Sebetulnya bukan hanya masalah tradisi, sebagaimana yang diungkapkan bung geboy, tapi masalah penataan 'tata-bahasa', memang seringkali bahasa indonesia mempunyai keserupaan makna untuk menterjemahkan istilah asing, seperti dwarf = kerdil, katai, bajang, tetapi untuk menetapkan sebagai kosa-kata yang baku dalam kazanah sains (khususnya astronomi) di Indonesia, maka ditetapkan (secara de facto) kata katai digunakan sebagai penyulih kata dwarf.--nggieng
 
Baru saja diskusi dengan Pak Bambang tentang penggunaan kata katai atau kerdil untuk istilah 'dwarf'. Ternyata Pak Bambang memilih kata katai, karena menurut beliau kata 'kerdil' sering digunakan untuk menunjukkan kondisi kejiwaan --> jiwa yang kerdil. Lepas dari masalah kontekstual atau tidak, saya sendiri lebih memilih untuk menghormati istilah yang telah dipilih oleh senior saya tersebut. Barangkali Mas Nggieng, kita bisa juga memintai pendapat Pak Radiman, Pak Suryadi dan Pak Djorga, 3 astronom Indonesia yang ikut serta dalam voting di Praha, tentang istilah ini. Informasi buat pengguna yang lain, bahwa ke-3 astronom Indonesia tersebut memilih status Pluto dikeluarkan dari daftar planet.
Kembali ke halaman "Planet katai".