Stasiun Tanjung Priok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zaini Suherly (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k kateg
Baris 1:
'''Stasiun Tanjung Priok''' yang dulu juga dikenal sebagai Stasiun ''Noorden Batavia'' , memiliki langgam bangunan ''art deco''. Dan termasuk stasiun tua yang dijadikan cagar budaya kota [[Jakarta]]. Namun kini, kondisinya tidak terawat. Meskipun demikian, stasiun peninggalan pemerintah [[hindia Belanda]] ini nampaknya seakan ''tidak peduli'' dengan perubahan suasana di sekitarnya. Seakan tidak peduli dengan teriknya hawa dipinggir pantai [[Tanjung Priok]], kerasnya kehidupan pelabuhan dan hilir mudiknya kendaraan besar seperti kontainer bahkan semrawutnya terminal bus di depannya.
 
Tetapi kita masih dapat membayangkan betapa artistiknya seni perpaduan antara gaya neo klasik dengan gaya kontemporer. Tak aneh jika bangunan ini pernah berjaya, sebagai salah sati stasiun kebanggan warga [[Batavia]] di era akhir abad ke-18.
Baris 16:
 
Stasiun ini dibangun tepatnya pada tahun [[1914]] pada masa Gubernur Jendral A.W.F. Idenburg ([[1909]]-[[1916]]). Untuk menyelesaikan stasiun ini, diperlukan sekitar 1.700 tenaga kerja dan 130 diantaranya adalah pekerja berbangsa [[Eropa]].
 
[[kategori:Stasiun kereta api|Tanjung Priok]]