Politik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Roscoe x (bicara | kontrib)
k Dikembalikan ke Hayabusa future
Baris 32:
====Partai dan Golongan====
 
'''====Hubungan Internasional====
Pejabat Thailand Diduga Terlibat Pembunuhan Massal Warga Muslim
Sejumlah pejabat tinggi Thailand diduga kuat terlibat secara langsung dalam insiden pembunuhan massal terhadap lebih dari 80 warga muslim di kawasan selatan Thailand bulan lalu. Demikian dikemukakan oleh Komisi Independen HAM yang bertanggung jawab atas investigasi peristiwa tersebut.
Sebagaimana yang dikutip oleh Koran Nation terbitan Bangkok, Komisi Independen HAM menyatakan bahwa para pejabat Thailand yang diduga kuat terlibat dalam peristiwa itu adalah Komandan Teritorial IV Tentara Thailand, Deputi Kepolisian Nasional, dan Deputi Urusan Keamanan pada Kementerian Dalam Negeri Thailand.
Kawasan selatan Thailand yang dihuni oleh kaum muslimin telah menjadi daerah yang terus-menerus dilanda konflik antara pihak keamanan di satu pihak dan penduduk setempat di pihak lain. Puncaknya, dalam kerusuhan yang terjadi sebulan lalu di kawasan Tak Bay yang terletak di Provinsi Naratiwath, terjadi bentrokan keras antara pihak keamanan dan para demonstran. Pada insiden tersebut, enam demonstran muslim tewas terkena tembakan, dan 78 lainnya tewas karena kehabisan nafas saat mereka dibawa dari lokasi demonstrasi ke tempat penahanan.
Tahun 2004 Dinobatkan Sebagai Tahun Paling Kelabu Bagi Dunia Pers
Tahun 2004 ini dinyatakan oleh Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) sebagai tahun paling kelabu dalam sejarah pers dunia karena pada tahun inilah, jumlah wartawan dan jurnalis yang tewas saat melaksanakan tugas mencapai angka sekitar 120 orang. Demikian dilaporkan IRNA yang mengutip keterangan Federasi Jurnalis Internasional hari Jumat kemarin.
Dalam laporan yang disampaikan di Brussel itu, IFJ menyebutkan bahwa Irak merupakan tempat yang paling banyak menjatuhkan korban di pihak jurnalis dan disusul oleh Filipina. Selama tahun ini, 53 jurnalis atau wartawan tewas di Irak, sedangkan jurnalis yang tewas di Filipina mencapai 12 orang. IFJ juga menyebut insiden pembunuhan yang menimpa dua wartawan yang terjadi masing-masing di Srilanka dan Gambia minggu lalu.
Internasional Federation of Journalist adalah lembaga internasional yang mewadahi aktivitas para jurnalis dan wartawan seluruh dunia. Lembaga yang bermarkas di Brussel, Belgia ini, memiliki anggota sekitar 50.000 wartawan yang berasal dari 110 negara dunia.
AS Dukung Upaya Uni Eropa dalam Penangguhan Program Nuklir Iran
Pemerintah AS mendukung kebijakan negara-negara Eropa dalam mengupayakan penangguhan aktivitas pengayaan uranium Iran. Hal itu disampaikan hari ini oleh mantan Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell, dalam wawancaranya dengan stasiun Televisi APTN. Pada kesempatan itu, Powell juga menuntut diberlakukannya pembatasan lebih ketat lagi terhadap aktivitas nuklir Iran.
Sambil mengklaim keberadaan bukti-bukti mengenai niat Iran untuk memproduksi senjata pembunuh massal, Powell menyatakan optimis bahwa ketiga negara Eropa yang berunding dengan pemerintah Iran akan menemukan solusi yang tetap dan tidak sekedar berupa penangguhan aktivitas pengayaan uranium Teheran.
Bulan November lalu, pemerintah Republik Islam Iran bersedia menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya untuk sementara waktu dan bahkan dalam penutupan sidang Dewan Gubernur Badan energi Atom Internasional (IAEA) yang berlangsung bulan November lalu, pemerintah Iran menyatakan bahwa penangguhan aktivitas pengayaan uranium Iran itu adalah kebijakan sukarela.
Sementara itu, pekan lalu, Direktur Jenderal IAEA, Muhammad Al-Barade’i, dalam wawancaranya dengan sebuah koran terbitan Spanyol, Elpais, menegaskan bahwa Iran bukan merupakan ancaman nuklir bagi dunia. Di pihak lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hamid Reza Asefi menekankan bahwa penangguhan aktivitas nuklir Iran itu bersifat sementara.
Masih menyangkut wawancara mantan Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell dengan stasiun Televisi APTN, Colin Powell mengakui tentang meluasnya pandangan negatif dunia mengenai kebijakan politik AS. Powell kemudian menambahkan, tidak diragukan lagi bahwa kebijakan Gedung Putih di Irak dan Palestina telah mencuatkan persepsi negatif dari sejumlah negara Eropa, Arab dan Islam. Powell kemudian menyatakan optimis bahwa persepsi negatif terhadap AS itu dapat segera diatasi.
Anggota Tubuh Korban Serangan di Irak Diperjualbelikan di AS
Penjualan anggota tubuh para korban perang di Irak diberitakan tengah marak di AS. Koran Al-Wathan terbitan Arab Saudi menulis, berbagai informasi militer dan rahasia Eropa menyebutkan bahwa para dokter AS memisahkan sebagian anggota badan para korban tewas dan sejumlah korban luka-luka dalam berbagai serangan di Irak untuk dijual kepada pusat-pusat kedokteran di AS. Laporan tadi menambahkan bahwa di kota Falluja, barat Baghdad, ditemukan banyak jenazah yang telah kehilangan sebagian anggota tubuhnya.
Koran Arab Saudi itu menambahkan, sejumlah sumber informasi militer Eropa menyatakan telah menyaksikan aksi sekelompok orang bertopeng dan mengenakan sarung tangan plastik yang mengambil anggota tubuh para korban serangan tentara AS terhadap kelompok bersenjata Irak dan memindahkannya ke mobil-mobil khusus.
Ledakan Bom Mobil di Irak Utara Cederai Empat Warga AS
Empat warga AS yang bekerja di sebuah lembaga keamanan di Irak dinyatakan luka-luka akibat ledakan sebuah bom mobil di wilayah utara Irak. Menurut laporan Televisi Al-Alam, insiden tersebut terjadi di dekat kota Beiji, Irak utara. Dua diantara korban luka-luka itu dilaporkan dalam keadaan kritis.
Laporan lainnya menyebutkan, sekelompok orang tak dikenal kembali meledakkan pipa minyak di sekitar kota Beiji. Ledakan tersebut telah menimbulkan kepulan asap tebal di sekitar wilayah itu.
Para Komandan Militer AS Akui Kegagalan Operasi Tentara AS di Falluja
Para pejabat Militer AS di Irak mengakui kegagalan operasi militer tentara AS di kota Falluja, barat Baghdad. Seperti dilansir Kantor berita Perancis AFP, hal itu diungkapkan oleh Letkol Don Wilson yang merupakan salah seorang pejabat tinggi Militer AS di sebuah pangkalan militer di dekat kota Falluja. Wilson menambahkan, tentara AS gagal dalam memulihkan keamanan di kota Falluja dan aksi bentrokan masih terus berlanjut sementara para warga kota Falluja tidak bisa kembali ke rumah-rumah mereka.
Sejak bulan lalu, ribuan warga Irak keluar dari kota Falluja menyusul serangan dahsyat yang dilancarkan oleh tentara AS untuk memberantas kelompok-kelompok bersenjata Irak di kota itu.
Sementara itu, seorang psikiater Angkatan Laut AS, Thomas Feering, mengkonfirmasikan masalah gangguan kejiwaan yang diderita oleh sejumlah tentara AS yang ikut serta dalam operasi ke kota Falluja.
Sejak bulan lalu, pasukan pendudukan AS menggelar serangan besar-besaran terhadap kota Falluja. Selain telah merusak sebagian besar gedung dan rumah, serangan tersebut juga telah menewaskan sedikitnya 1.200 warga Irak.
AS Akan Tempatkan Sistem Pertehanan Rudal Patriot III di Korea Selatan
Pemerintah AS diberitakan akan menempatkan sistem pertahanan anti rudal patriot baru di Korea Selatan. Sebagaimana dilaporkan wartawan IRIB, seorang pejabat Militer AS hari ini menyatakan, sesuai dengan instruksi Presiden AS, George W. Bush, sistem pertahanan anti rudal tersebut akan ditempatkan di Korsel dan dimaksudkan untuk menghadapi kemungkinan serangan dari Korea Utara.
Dua pekan lalu, Washington menyatakan bahwa penempatan sistem pertahanan anti rudal Patriot 3 di Korea Selatan itu, termasuk dalam bujet 11 miliyar dolar AS untuk memperkokoh kekuatan militernya di Semenanjung Korea.
Di pihak lain, pemerintah Korea Utara menyatakan bahwa penempatan sistem pertahanan anti rudal itu bertentangan dengan klaim para pejabat Gedung Putih soal upaya perwujudan perdamaian di kawasan, serta menuding AS hanya sibuk merancang propaganda terhadap Pyong Yang. Tidak hanya itu, Korut juga menilai kehadiran dan gerak-gerik militer AS di Korea Selatan sebagai ganjalan utama dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Selandia Baru Tuntut Australia Beri Penjelasan Tentang Program Keamanannya
Pemerintah Selandia Baru meminta Australia untuk memberikan penjelasan mengenai program baru keamanan kelautan Australia. Seperti dilaporkan IRNA, hal itu disampaikan hari ini oleh Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Phil Goff, menyusul meluasnya jangkauan kontrol keamanan laut Australia yang sampai memasuki sejumlah wilayah perairan New Zealand dan Indonesia.
Sementara itu, pemerintah Australia menepis isu bahwa polisi Canberra akan memeriksa kapal-kapal yang berada di wilayah perairan New Zealand dengan alasan memerangi terorisme.
Melalui program keamanan kelautan baru ini, Canberra berniat untuk menghentikan dan memeriksa seluruh kapal yang berada hingga di radius 1.000 mil dari perbatasan perairan Australia. Tidak hanya itu, seluruh kapal yang memasuki wilayah tersebut harus memberikan informasi mengenai barang-barang muatannya kepada patroli laut Australia.
Perusahaan Minyak Iran Terbesar Kedua Di Dunia Islam
Perusahaan Nasional Minyak Iran dinyatakan sebagai perusahaan dengan penghasilan terbesar kedua di dunia Islam. Majalah internet “Dinar Standar” kemarin memuat daftar nama perusahaan-perusahaan dengan penghasilan terbesar di dunia Islam, dan menempatkan nama perusahaan Nasional minyak Iran di urutan kedua. Berdasarkan daftar nama ini, perusahaan nasional minyak Iran, dengan keuntungan 38 miliar 375 juta USD pertahun, berada di bawah perusahaan minyak ARAMCO milik Arab Saudi yang berpenghasilan 83 miliar 100 juta USD.
Demikian pula dalam daftar nama ini, perusahaan “Iran Khodro”, dengan keuntungan 2,5 miliar USD pertahun, adalah perusahaan produsen mobil dengan penghasilan terbesar diantara perusahaan-perusahaan mobil di dunia Islam.
Dalam daftar nama 100 perusahaan terbesar negara-negara Islam, Turki dengan 25 perusahaan, adalah negara yang memiliki jumlah perusahaan terbanyak dengan penghasilan terbesar.
Rusia Tekankan Kontinyuitas Kerjasama Nuklir Dengan Iran
Alexander Rumyantsef, Ketua Badan Tenaga Nuklir Rusia, Jumat malam, dalam konferensi pers dengan Menteri Ekonomi dan Keuangan Iran di Mosko, berkata, “Rusia akan melaksanakan semua janjinya tentang kerjasama nuklir dengan Iran.”
IRNA melaporkan, Safdar Huseini, Menteri Ekonomi dan Keuangan Iran dalam konferensi ini juga berkata, “hsail perundingan dengan para pejabat tinggi Rusia menunjukkan adanya minat para pemimpin kedua negara untuk memperluas dan memperkuat hubungan.
Demikian pula dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian dan Energi, juga dengan Menteri Transformasi Rusia, Safdar Huseini, membahas tentang penggunaan sepenuhnya pintu-pintu ebrgang utara dan selatan, kerjasama di bidang perkereta apian, jalur-jalur jalan darat, udara dan laut antara Iran dan Rusia, juga kerjasama di bidang energi, ruang angkasa dan berbagai teknologi baru.
Uni Eropa Inginkan Perluasan Kerjasama Politik dan Ekonomi Dengan Iran
Uni Eropa menyatakan siap untuk memperluas kerjasama di segala bidang dengan RII. AFP melaporkan, para pemimpin Uni Eropa, Jumat kemarin di akhir sidang dua hari di Bruksel, dalam stetmennya menyatakan kesiapannya untuk mempelajari berbagai cara perluasan kerjasama politik dan ekonomi dengan Iran.
Demikian pula, Dewan Eropa dalam stetmennya menyatakan dukungannya terhadap upaya yang lebih luas dengan tujuan mencapai kesepakatan dalam hal penyusunan kerjasama jangka panjang dengan Iran.
Berdasarkan pernyataan itu, Dewan Eropa menekankan dimulainya perundingan-perundingan seputar kesepakatan dagang dengan Iran.
Uni Eropa dan Iran, pada hari Senin lalu mencapai kesepakatan tentang dimulainya perundingan-perundingan seputar kerjasama jangka panjang di bidang ekonomi, politik dan keamanan.
Para Imam Masjid Libanon Kecam Tekanan AS Terhadap Iran
Para Imam salat Jumat Libanon mengecam tekanan-tekanan AS terhadap program nuklir damai RII.
IRNA melaporkan, Allamah Sayid Muhammad Husein Fadlulah, ulama Syiah Libanon, dalam khutbah salat Jumat di Masjid Al-Hasanain di Beirut selatan, berkata, “Tekanan-tekanan AS tentang berkas nuklir damai Iran bertujuan memaksa Iran meninggalkan politik-politik prinsipiil dan strategisnya.
Allamah Sayid Husein Fadlullah menambahkan, dengan kehadiran militernya yang sedemikian luas di negara-negara Arab, AS berusaha memaksa Iran melepaskan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan menghentikan penentangannya terhadap penjajahan rezim zionis.
Syekh Afig Nablusi, Imam salat Jumat kota Sidon Libanon, dalam khutbahnya kemarin menilai pernyataan Bush Presiden AS, tentang campur tangan Iran dan Suriah dalam urusan Irak sangat menghina dan tidak pada tempatnya. Ia berkata, “Penjajahan Irak oleh AS-lah yang tidak legal dan harus segera diakhiri.”
Sepuluh Warga Palestina Syahid di Jalur Gaza
Jumlah syuhada Palestina di Jalur Gaza kemarin bertambah dengan syahidnya 10 lagi dari warganya. Berbagai kantor berita melaporkan, dalam serangan udara dan darat pasukan militer rezim zionis ke kota dan kamp Khan Yunis di sebelah selatan Jalur Gaza selama 24 jam lalu, 9 warga Palestina gugur syahid dan lebih dari 20 orang cidera. Sebagian dari mereka yang cidera ini berada dalam kondisi parah.
Sementara itu, seorang warga Palestina yang cidera dalam serangan militer zionis ke sebelah utara Gaza pada bulan Oktober lalu, kemarin Jumat gugur akibat lukanya yang parah.
Berbareng dengan serangan pasukan militer rezim zionis ke kamp Khan Yunis, bolduzer-bolduzer rezim ini merobohkan sejumlah rumah warga di kawasan ini.
Pasukan militer rezim zionis juga menyerang beberapa kawasan di TepiBarat Sungai Jordan dan menahan tiga warga Palestina.
Rezim zionis melancarkan serangan luas ke berbagai kawasan Palestina, sementara Eriel Sharon, PM rezim zionis, dalam pidatonya Kamis malam kemarin, menyebut tahun baru sebagai tahun perdamaian dengan bangsa Palestina.
Dua Orang Meninggal Akibat Ledakan di Samara
Akibat ledakan sebuah bom di kota Samara, sebelah utara Bagdad, ibukota Irak, dua orang meninggal dan seorang cidera.
AFP menukil dari sumebr-sumber keamanan Irak melaporkan, ledakan yang terjadi hari Jumat di batas pemisah jalan penghubung kota Samara dan Falluja, seorang peremuan beserta anaknya meninggal dan suami perempuan tersebut mengalami luka parah.
Pagi kemarin, sumber-sumber kedokteran Irak berkata, bahwa mereka menemukan jasad seorang supir Irak yang meninggal dalam serangan sekelompok orang tak dikenal di kota Balad sebelah utara Bagdad.
Para saksi mata mengatakan, para penyerang bersenjata tak dikenal, menyerang sebuah mobil di Mosul, Irak utara, dan membunuh minimal tiga orang yang tampaknya orang asing, beserta supir mereka warga Irak. para penyerang juga memenggal kepala salah seorang dari para korban.
Demikian pula kemarin, sejumlah orang tak dikenal menyerang kamp pengungsi Kurdi Irak di bagian timru kota Kirkuk, Irak utara, dengan mortir. Akibat serangan ini dua orang meninggal dan seorang cidera.
Sumber-sumber dari pasukan Garda Nasional Irak mengumumkan, dalam serangan orang-orang tak dikenal kemarin ke sebuah jalur pipa minyak di kawasan As-Syisybar, sebelah selatan Bagdad, terjadi ledakan di jalur pipa tersebut, yang diikuti dengan berkobarnya api dan membubungnya asap tebal di kawasan ini. Serangan tersebut disusul dengan bentrokan antara para penyerang dan pasukan Garda Nasional Irak.
Empat Tewas dan Lima Luka Akibat Serangan Udara AS Ke Falluja
Dalam serangan udara AS ke kota sebuah desa di dekat Falluja, sebelah barat Bagdad, empat orang Irak meninggal dan lima orang luka. Kantor berita Cvina Xinhwa, menukil dari berbagai sumber kedokteran dan para saksi mata, melaporkan, menyusul bentrokan antara para pejuang Irak dan pasukan militer AS di desa sekitar Falluja, pesawat-pesawat tempur AS menghujani kawasan tersebut dengan bom mengakibatkan 4 warga Irak meninggal dan 5 lainnya cidera, sementara 6 mobil pribadi terbakar.
Sementara itu, Jumat kemarin, beberapa petugas keamanan kedutaan besar Turki di Irak, yang berangkat dari Turki ke Bagdad, menjadi sasaran serangan sekelompok orang bersenjata di kota Mosul, Irak Utara. Semua petugas keaman dari Turki ini tewas.
Pejabat Thailand Diduga Terlibat Pembunuhan Massal Warga Muslim
Sejumlah pejabat tinggi Thailand diduga kuat terlibat secara langsung dalam insiden pembunuhan massal terhadap lebih dari 80 warga muslim di kawasan selatan Thailand bulan lalu. Demikian dikemukakan oleh Komisi Independen HAM yang bertanggung jawab atas investigasi peristiwa tersebut.
Sebagaimana yang dikutip oleh Koran Nation terbitan Bangkok, Komisi Independen HAM menyatakan bahwa para pejabat Thailand yang diduga kuat terlibat dalam peristiwa itu adalah Komandan Teritorial IV Tentara Thailand, Deputi Kepolisian Nasional, dan Deputi Urusan Keamanan pada Kementerian Dalam Negeri Thailand.
Kawasan selatan Thailand yang dihuni oleh kaum muslimin telah menjadi daerah yang terus-menerus dilanda konflik antara pihak keamanan di satu pihak dan penduduk setempat di pihak lain. Puncaknya, dalam kerusuhan yang terjadi sebulan lalu di kawasan Tak Bay yang terletak di Provinsi Naratiwath, terjadi bentrokan keras antara pihak keamanan dan para demonstran. Pada insiden tersebut, enam demonstran muslim tewas terkena tembakan, dan 78 lainnya tewas karena kehabisan nafas saat mereka dibawa dari lokasi demonstrasi ke tempat penahanan.
Tahun 2004 Dinobatkan Sebagai Tahun Paling Kelabu Bagi Dunia Pers
Tahun 2004 ini dinyatakan oleh Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) sebagai tahun paling kelabu dalam sejarah pers dunia karena pada tahun inilah, jumlah wartawan dan jurnalis yang tewas saat melaksanakan tugas mencapai angka sekitar 120 orang. Demikian dilaporkan IRNA yang mengutip keterangan Federasi Jurnalis Internasional hari Jumat kemarin.
Dalam laporan yang disampaikan di Brussel itu, IFJ menyebutkan bahwa Irak merupakan tempat yang paling banyak menjatuhkan korban di pihak jurnalis dan disusul oleh Filipina. Selama tahun ini, 53 jurnalis atau wartawan tewas di Irak, sedangkan jurnalis yang tewas di Filipina mencapai 12 orang. IFJ juga menyebut insiden pembunuhan yang menimpa dua wartawan yang terjadi masing-masing di Srilanka dan Gambia minggu lalu.
Internasional Federation of Journalist adalah lembaga internasional yang mewadahi aktivitas para jurnalis dan wartawan seluruh dunia. Lembaga yang bermarkas di Brussel, Belgia ini, memiliki anggota sekitar 50.000 wartawan yang berasal dari 110 negara dunia.
AS Dukung Upaya Uni Eropa dalam Penangguhan Program Nuklir Iran
Pemerintah AS mendukung kebijakan negara-negara Eropa dalam mengupayakan penangguhan aktivitas pengayaan uranium Iran. Hal itu disampaikan hari ini oleh mantan Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell, dalam wawancaranya dengan stasiun Televisi APTN. Pada kesempatan itu, Powell juga menuntut diberlakukannya pembatasan lebih ketat lagi terhadap aktivitas nuklir Iran.
Sambil mengklaim keberadaan bukti-bukti mengenai niat Iran untuk memproduksi senjata pembunuh massal, Powell menyatakan optimis bahwa ketiga negara Eropa yang berunding dengan pemerintah Iran akan menemukan solusi yang tetap dan tidak sekedar berupa penangguhan aktivitas pengayaan uranium Teheran.
Bulan November lalu, pemerintah Republik Islam Iran bersedia menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya untuk sementara waktu dan bahkan dalam penutupan sidang Dewan Gubernur Badan energi Atom Internasional (IAEA) yang berlangsung bulan November lalu, pemerintah Iran menyatakan bahwa penangguhan aktivitas pengayaan uranium Iran itu adalah kebijakan sukarela.
Sementara itu, pekan lalu, Direktur Jenderal IAEA, Muhammad Al-Barade’i, dalam wawancaranya dengan sebuah koran terbitan Spanyol, Elpais, menegaskan bahwa Iran bukan merupakan ancaman nuklir bagi dunia. Di pihak lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hamid Reza Asefi menekankan bahwa penangguhan aktivitas nuklir Iran itu bersifat sementara.
Masih menyangkut wawancara mantan Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell dengan stasiun Televisi APTN, Colin Powell mengakui tentang meluasnya pandangan negatif dunia mengenai kebijakan politik AS. Powell kemudian menambahkan, tidak diragukan lagi bahwa kebijakan Gedung Putih di Irak dan Palestina telah mencuatkan persepsi negatif dari sejumlah negara Eropa, Arab dan Islam. Powell kemudian menyatakan optimis bahwa persepsi negatif terhadap AS itu dapat segera diatasi.
Anggota Tubuh Korban Serangan di Irak Diperjualbelikan di AS
Penjualan anggota tubuh para korban perang di Irak diberitakan tengah marak di AS. Koran Al-Wathan terbitan Arab Saudi menulis, berbagai informasi militer dan rahasia Eropa menyebutkan bahwa para dokter AS memisahkan sebagian anggota badan para korban tewas dan sejumlah korban luka-luka dalam berbagai serangan di Irak untuk dijual kepada pusat-pusat kedokteran di AS. Laporan tadi menambahkan bahwa di kota Falluja, barat Baghdad, ditemukan banyak jenazah yang telah kehilangan sebagian anggota tubuhnya.
Koran Arab Saudi itu menambahkan, sejumlah sumber informasi militer Eropa menyatakan telah menyaksikan aksi sekelompok orang bertopeng dan mengenakan sarung tangan plastik yang mengambil anggota tubuh para korban serangan tentara AS terhadap kelompok bersenjata Irak dan memindahkannya ke mobil-mobil khusus.
Ledakan Bom Mobil di Irak Utara Cederai Empat Warga AS
Empat warga AS yang bekerja di sebuah lembaga keamanan di Irak dinyatakan luka-luka akibat ledakan sebuah bom mobil di wilayah utara Irak. Menurut laporan Televisi Al-Alam, insiden tersebut terjadi di dekat kota Beiji, Irak utara. Dua diantara korban luka-luka itu dilaporkan dalam keadaan kritis.
Laporan lainnya menyebutkan, sekelompok orang tak dikenal kembali meledakkan pipa minyak di sekitar kota Beiji. Ledakan tersebut telah menimbulkan kepulan asap tebal di sekitar wilayah itu.
Para Komandan Militer AS Akui Kegagalan Operasi Tentara AS di Falluja
Para pejabat Militer AS di Irak mengakui kegagalan operasi militer tentara AS di kota Falluja, barat Baghdad. Seperti dilansir Kantor berita Perancis AFP, hal itu diungkapkan oleh Letkol Don Wilson yang merupakan salah seorang pejabat tinggi Militer AS di sebuah pangkalan militer di dekat kota Falluja. Wilson menambahkan, tentara AS gagal dalam memulihkan keamanan di kota Falluja dan aksi bentrokan masih terus berlanjut sementara para warga kota Falluja tidak bisa kembali ke rumah-rumah mereka.
Sejak bulan lalu, ribuan warga Irak keluar dari kota Falluja menyusul serangan dahsyat yang dilancarkan oleh tentara AS untuk memberantas kelompok-kelompok bersenjata Irak di kota itu.
Sementara itu, seorang psikiater Angkatan Laut AS, Thomas Feering, mengkonfirmasikan masalah gangguan kejiwaan yang diderita oleh sejumlah tentara AS yang ikut serta dalam operasi ke kota Falluja.
Sejak bulan lalu, pasukan pendudukan AS menggelar serangan besar-besaran terhadap kota Falluja. Selain telah merusak sebagian besar gedung dan rumah, serangan tersebut juga telah menewaskan sedikitnya 1.200 warga Irak.
AS Akan Tempatkan Sistem Pertehanan Rudal Patriot III di Korea Selatan
Pemerintah AS diberitakan akan menempatkan sistem pertahanan anti rudal patriot baru di Korea Selatan. Sebagaimana dilaporkan wartawan IRIB, seorang pejabat Militer AS hari ini menyatakan, sesuai dengan instruksi Presiden AS, George W. Bush, sistem pertahanan anti rudal tersebut akan ditempatkan di Korsel dan dimaksudkan untuk menghadapi kemungkinan serangan dari Korea Utara.
Dua pekan lalu, Washington menyatakan bahwa penempatan sistem pertahanan anti rudal Patriot 3 di Korea Selatan itu, termasuk dalam bujet 11 miliyar dolar AS untuk memperkokoh kekuatan militernya di Semenanjung Korea.
Di pihak lain, pemerintah Korea Utara menyatakan bahwa penempatan sistem pertahanan anti rudal itu bertentangan dengan klaim para pejabat Gedung Putih soal upaya perwujudan perdamaian di kawasan, serta menuding AS hanya sibuk merancang propaganda terhadap Pyong Yang. Tidak hanya itu, Korut juga menilai kehadiran dan gerak-gerik militer AS di Korea Selatan sebagai ganjalan utama dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Selandia Baru Tuntut Australia Beri Penjelasan Tentang Program Keamanannya
Pemerintah Selandia Baru meminta Australia untuk memberikan penjelasan mengenai program baru keamanan kelautan Australia. Seperti dilaporkan IRNA, hal itu disampaikan hari ini oleh Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Phil Goff, menyusul meluasnya jangkauan kontrol keamanan laut Australia yang sampai memasuki sejumlah wilayah perairan New Zealand dan Indonesia.
Sementara itu, pemerintah Australia menepis isu bahwa polisi Canberra akan memeriksa kapal-kapal yang berada di wilayah perairan New Zealand dengan alasan memerangi terorisme.
Melalui program keamanan kelautan baru ini, Canberra berniat untuk menghentikan dan memeriksa seluruh kapal yang berada hingga di radius 1.000 mil dari perbatasan perairan Australia. Tidak hanya itu, seluruh kapal yang memasuki wilayah tersebut harus memberikan informasi mengenai barang-barang muatannya kepada patroli laut Australia.
Perusahaan Minyak Iran Terbesar Kedua Di Dunia Islam
Perusahaan Nasional Minyak Iran dinyatakan sebagai perusahaan dengan penghasilan terbesar kedua di dunia Islam. Majalah internet “Dinar Standar” kemarin memuat daftar nama perusahaan-perusahaan dengan penghasilan terbesar di dunia Islam, dan menempatkan nama perusahaan Nasional minyak Iran di urutan kedua. Berdasarkan daftar nama ini, perusahaan nasional minyak Iran, dengan keuntungan 38 miliar 375 juta USD pertahun, berada di bawah perusahaan minyak ARAMCO milik Arab Saudi yang berpenghasilan 83 miliar 100 juta USD.
Demikian pula dalam daftar nama ini, perusahaan “Iran Khodro”, dengan keuntungan 2,5 miliar USD pertahun, adalah perusahaan produsen mobil dengan penghasilan terbesar diantara perusahaan-perusahaan mobil di dunia Islam.
Dalam daftar nama 100 perusahaan terbesar negara-negara Islam, Turki dengan 25 perusahaan, adalah negara yang memiliki jumlah perusahaan terbanyak dengan penghasilan terbesar.
Rusia Tekankan Kontinyuitas Kerjasama Nuklir Dengan Iran
Alexander Rumyantsef, Ketua Badan Tenaga Nuklir Rusia, Jumat malam, dalam konferensi pers dengan Menteri Ekonomi dan Keuangan Iran di Mosko, berkata, “Rusia akan melaksanakan semua janjinya tentang kerjasama nuklir dengan Iran.”
IRNA melaporkan, Safdar Huseini, Menteri Ekonomi dan Keuangan Iran dalam konferensi ini juga berkata, “hsail perundingan dengan para pejabat tinggi Rusia menunjukkan adanya minat para pemimpin kedua negara untuk memperluas dan memperkuat hubungan.
Demikian pula dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian dan Energi, juga dengan Menteri Transformasi Rusia, Safdar Huseini, membahas tentang penggunaan sepenuhnya pintu-pintu ebrgang utara dan selatan, kerjasama di bidang perkereta apian, jalur-jalur jalan darat, udara dan laut antara Iran dan Rusia, juga kerjasama di bidang energi, ruang angkasa dan berbagai teknologi baru.
Uni Eropa Inginkan Perluasan Kerjasama Politik dan Ekonomi Dengan Iran
Uni Eropa menyatakan siap untuk memperluas kerjasama di segala bidang dengan RII. AFP melaporkan, para pemimpin Uni Eropa, Jumat kemarin di akhir sidang dua hari di Bruksel, dalam stetmennya menyatakan kesiapannya untuk mempelajari berbagai cara perluasan kerjasama politik dan ekonomi dengan Iran.
Demikian pula, Dewan Eropa dalam stetmennya menyatakan dukungannya terhadap upaya yang lebih luas dengan tujuan mencapai kesepakatan dalam hal penyusunan kerjasama jangka panjang dengan Iran.
Berdasarkan pernyataan itu, Dewan Eropa menekankan dimulainya perundingan-perundingan seputar kesepakatan dagang dengan Iran.
Uni Eropa dan Iran, pada hari Senin lalu mencapai kesepakatan tentang dimulainya perundingan-perundingan seputar kerjasama jangka panjang di bidang ekonomi, politik dan keamanan.
Para Imam Masjid Libanon Kecam Tekanan AS Terhadap Iran
Para Imam salat Jumat Libanon mengecam tekanan-tekanan AS terhadap program nuklir damai RII.
IRNA melaporkan, Allamah Sayid Muhammad Husein Fadlulah, ulama Syiah Libanon, dalam khutbah salat Jumat di Masjid Al-Hasanain di Beirut selatan, berkata, “Tekanan-tekanan AS tentang berkas nuklir damai Iran bertujuan memaksa Iran meninggalkan politik-politik prinsipiil dan strategisnya.
Allamah Sayid Husein Fadlullah menambahkan, dengan kehadiran militernya yang sedemikian luas di negara-negara Arab, AS berusaha memaksa Iran melepaskan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan menghentikan penentangannya terhadap penjajahan rezim zionis.
Syekh Afig Nablusi, Imam salat Jumat kota Sidon Libanon, dalam khutbahnya kemarin menilai pernyataan Bush Presiden AS, tentang campur tangan Iran dan Suriah dalam urusan Irak sangat menghina dan tidak pada tempatnya. Ia berkata, “Penjajahan Irak oleh AS-lah yang tidak legal dan harus segera diakhiri.”
Sepuluh Warga Palestina Syahid di Jalur Gaza
Jumlah syuhada Palestina di Jalur Gaza kemarin bertambah dengan syahidnya 10 lagi dari warganya. Berbagai kantor berita melaporkan, dalam serangan udara dan darat pasukan militer rezim zionis ke kota dan kamp Khan Yunis di sebelah selatan Jalur Gaza selama 24 jam lalu, 9 warga Palestina gugur syahid dan lebih dari 20 orang cidera. Sebagian dari mereka yang cidera ini berada dalam kondisi parah.
Sementara itu, seorang warga Palestina yang cidera dalam serangan militer zionis ke sebelah utara Gaza pada bulan Oktober lalu, kemarin Jumat gugur akibat lukanya yang parah.
Berbareng dengan serangan pasukan militer rezim zionis ke kamp Khan Yunis, bolduzer-bolduzer rezim ini merobohkan sejumlah rumah warga di kawasan ini.
Pasukan militer rezim zionis juga menyerang beberapa kawasan di TepiBarat Sungai Jordan dan menahan tiga warga Palestina.
Rezim zionis melancarkan serangan luas ke berbagai kawasan Palestina, sementara Eriel Sharon, PM rezim zionis, dalam pidatonya Kamis malam kemarin, menyebut tahun baru sebagai tahun perdamaian dengan bangsa Palestina.
Dua Orang Meninggal Akibat Ledakan di Samara
Akibat ledakan sebuah bom di kota Samara, sebelah utara Bagdad, ibukota Irak, dua orang meninggal dan seorang cidera.
AFP menukil dari sumebr-sumber keamanan Irak melaporkan, ledakan yang terjadi hari Jumat di batas pemisah jalan penghubung kota Samara dan Falluja, seorang peremuan beserta anaknya meninggal dan suami perempuan tersebut mengalami luka parah.
Pagi kemarin, sumber-sumber kedokteran Irak berkata, bahwa mereka menemukan jasad seorang supir Irak yang meninggal dalam serangan sekelompok orang tak dikenal di kota Balad sebelah utara Bagdad.
Para saksi mata mengatakan, para penyerang bersenjata tak dikenal, menyerang sebuah mobil di Mosul, Irak utara, dan membunuh minimal tiga orang yang tampaknya orang asing, beserta supir mereka warga Irak. para penyerang juga memenggal kepala salah seorang dari para korban.
Demikian pula kemarin, sejumlah orang tak dikenal menyerang kamp pengungsi Kurdi Irak di bagian timru kota Kirkuk, Irak utara, dengan mortir. Akibat serangan ini dua orang meninggal dan seorang cidera.
Sumber-sumber dari pasukan Garda Nasional Irak mengumumkan, dalam serangan orang-orang tak dikenal kemarin ke sebuah jalur pipa minyak di kawasan As-Syisybar, sebelah selatan Bagdad, terjadi ledakan di jalur pipa tersebut, yang diikuti dengan berkobarnya api dan membubungnya asap tebal di kawasan ini. Serangan tersebut disusul dengan bentrokan antara para penyerang dan pasukan Garda Nasional Irak.
Empat Tewas dan Lima Luka Akibat Serangan Udara AS Ke Falluja
Dalam serangan udara AS ke kota sebuah desa di dekat Falluja, sebelah barat Bagdad, empat orang Irak meninggal dan lima orang luka. Kantor berita Cvina Xinhwa, menukil dari berbagai sumber kedokteran dan para saksi mata, melaporkan, menyusul bentrokan antara para pejuang Irak dan pasukan militer AS di desa sekitar Falluja, pesawat-pesawat tempur AS menghujani kawasan tersebut dengan bom mengakibatkan 4 warga Irak meninggal dan 5 lainnya cidera, sementara 6 mobil pribadi terbakar.
Sementara itu, Jumat kemarin, beberapa petugas keamanan kedutaan besar Turki di Irak, yang berangkat dari Turki ke Bagdad, menjadi sasaran serangan sekelompok orang bersenjata di kota Mosul, Irak Utara. Semua petugas keaman dari Turki ini tewas.
Umat Islam dan UU Anti Teroris di Inggris
Penerapan UU Anti Teroris di Inggris kini membawa masalah untuk reputasi pemerintahan Tony Blair. Pasalnya, penerapan UU itu dinyatakan Dewan Tinggi Inggris sebagai tidak manusiawi dan inkonstitusional. Jack Straw yang merupakan anggota kabinet Blair sendiri juga mengecam dan menganggap aplikasi UU itu sebagai kesalahan fatal. Penilaian tidak manusiawi dan inkonstitusional atas penerapan UU Anti Teroris itu dinyatakan oleh delapan dari sembilan hakim Dewan Tinggi Inggris. Penilaian itu dirilis setelah Dewan tersebut mengkaji pengaduan para tersangka yang ditahan tanpa batasan waktu dan dipenjara tanpa proses pengadilan.
Seperti diketahui, sejak dunia dihebohkan oleh tragedi 11 September AS, Inggris mengesahkan UU Anti Teroris. Dalam penerapannya, di Inggris terjadi operasi penangkapan secara masif. Dengan hanya berbekal kecurigaan dan tanpa surat tugas atau izin dari pengadilan, aparat telah melakukan operasi razia dan penggeledahan ke rumah-rumah dan tempat-tempat kerja orang-orang yang dicurigai lalu menahan mereka tanpa ada batasan waktu. Dalam hal ini, warga Muslim tentu saja adalah sasaran dan korban utama operasi tersebut sehingga kesannya ialah bahwa UU Anti Teroris disahkan hanya untuk memojokkan masyarakat Muslim.
Sebenarnya, isu perang melawan terorisme sudah menjadi trend di negara-negara Barat, terutama Inggris, untuk menghalalkan fobia dan sentimen mereka terhadap Islam. Dengan mengklaim sebagai kampiun HAM, negara-negara Barat selama ini gencar mengecam adanya tahanan politik di negara-negara lain. Tak cukup dengan kecaman, Barat bahkan mengintervensi urusan internal negara-negara lain secara terbuka dengan dalih membela HAM. Namun, penangkapan dan penahanan secara lebih tidak manusiawi dan lebih menyalahi nilai-nilai HAM ternyata dilakukan oleh negara-negara Barat sendiri hanya dengan dalih demi keamanan masyarakat dan menumpas terorisme.
Dari sisi lain, di tengah pergaulan internasional, negara-negara Eropa selama ini juga kerap memekikkan slogan tentang perlindungan terhadap kaum minoritas. Namun, di tengah pekikan itu, umat Islam di Eropa semakin hari semakin tersudut dan teraniaya akibat produk-produk hukum baru. Contohnya adalah UU anti jilbab, UU yang mewajibkan para rohaniwan berkhutbah dengan bahasa negara setempat, dan ketentuan yang membolehkan penangkapan dan penahanan seseorang tanpa prosedur dan proses hukum.
Berbagai pengaduan mengenai ketidak-beresan UU Anti Teroris di Inggris sudah dikemukakan sejak tiga tahun silam. Namun, baru sekarang Dewan Tinggi Inggris mengakui ketidak-beresan tersebut. Sungguhpun demikian, kecil sekali kemungkinan Blair bersedia menuruti keputusan Dewan Tinggi. Sebaliknya, Blair justru terlihat sedang berusaha mendiskreditkan keputusan tersebut.
Isu Campurtangan Iran dalam Pemilu Irak
Isu mengenai campurtangan Iran di Irak untuk mempengaruhi hasil pemilu di negeri yang sedang diduduki pasukan asing ini masih terus menjadi perhatian media massa regional Timur Tengah. Isu itu sendiri berhembus dari mulut Menteri Pertahanan Interim Irak Hazim Shaklan. Dia berkali-kali menuding Iran berusaha berbuat makar di Irak, terutama menyangkut pemilu yang dijadwalkan 30 Januari 2005. Namun, karena isu itu dihembuskan dan terus dikembangkan tanpa alasan yang jelas dan rasional, Syaklan sendiri akhirnya menjadi sasaran kecaman dan cemoohan berbagai kalangan di kawasan Timur Tengah, tak terkecuali di Irak sendiri.
Menurut berbagai media regional Timteng, termasuk koran Rafidain terbitan Irak, dan harian Al-Khalij terbitan Uni Emirat Arab, cara berpikir Menteri Pertahanan Interim Irak tentang Iran itu adalah tradisi politik dan paradigma yang pernah menguat di era kekuasaan Saddam Hossein. Di Irak sendiri, berbagai forum politik dan tokoh masyarakat menilai Syaklan sebagai orang yang merepresentasikan sebuah kelompok yang khawatir kepentingannya terlimbas oleh kesuksesan pemilu secara jujur dan adil di Irak.
Bagi orang yang tahu persis siapa Hazim Shaklan, klaim-klaim Menhan Interim Irak ini tentu saja tidak terlalu mengejutkan. Shaklan adalah orang yang pernah menjadi bagian dari komponen Partai Ba’ath Irak pimpinan Saddam Hossein. Dengan status itu, dia pernah aktif di bidang spionase untuk memantau gerak-gerik berbagai kelompok oposisi Saddam dengan masuk ke dalam tubuh kelompok-kelompok ini. Dalam menjalankan tugas rahasia itu, misinya tercium begitu dia terbukti menggelapkan dana partai-partai oposisi Irak dan bekerjasama dengan Dinas Rahasia AS (CIA).
Kini, setelah ditempatkan AS dalam posisi Menhan Interim Irak, Shaklan menjadi biang permasalahan Irak dengan negara-negara jirannya. Seperti dikatakan Jubir Denlu Iran Hamid Reza Asefi, Shaklan mengemban tugas melemparkan masalah Irak kepada negara-negara lain dan memburukkan citra negara-negara tetangga Irak. Di Irak sendiri, tak sedikit pejabat dan tokoh masyarakat yang gerah mendengarkan klaim-klaim Shaklan, terutama menyangkut Iran. Sebab, di saat para pejabat Irak lainnya terus menggalang persahabatan dan kerjasama dengan Iran dalam berbagai bidang, termasuk keamanan, Shaklan malah berusaha menciptakan permusuhan antara Irak dan Iran.
Menurut berbagai tokoh independen di Irak, tindakan Shaklan itu sangat merugikan bangsa Irak sendiri. Mereka memastikan bahwa Shaklan sengaja sedang menjalankan trik-trik tertentu untuk menggagalkan pemilu secara sehat di Irak, atau paling tidak, dia ingin menciptakan kontroversi mengenai hasil pemilu nanti. Dan ini dia lakukan di saat masa penyelenggaraan pemilu sudah semakin dekat. Kesimpulannya, Shaklan berobsesi menggagalkan kedaulatan penuh rakyat Irak atas negeri mereka sendiri, dan inilah yang diimpikan para penguasa di Washington.
Standar Ganda Eropa dalam Pemberantasan Terorisme
Dalam hal politik standar ganda, AS dan negara-negara besar anggota Uni Eropa tampaknya masih setali tiga uang. Sebagaimana AS yang kerap menerapkan politik standar ganda dalam isu-isu demokrasi, HAM, dan terorisme, Eropa juga hingga kini masih sering terjebak untuk mengambil pola-pola seperti ini. Hari Rabu lalu, Maryam Razavi, Presiden Dewan Nasional Perlawanan Iran yang merupakan sayap politik organisasi teroris yang menamakan diri Mujahidin Khalq (MKO), mendapatkan kesempatan untuk berbicara di depan sidang khusus Parlemen Uni Eropa. Dalam kesempatan itu, Razavi mengkritik perundingan-perundingan yang dilakukan Uni Eropa dengan Iran. Ia juga meminta Eropa mendukung upaya MKO untuk mengubah sistem pemerintahan Repuplik Islam Iran.
Menanggapi hal itu, hari Kamis, 15 Desember 2004, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hamid Reza Asefi, mengeluarkan pernyataan bernada mengecam sikap absurd yang diambil para petinggi Eropa tersebut. Asefi menuntut Eropa agar bersikap hati-hati untuk menjalin hubungan dengan MKO. Asefi menyatakan bahwa kecerobohan Eropa itu justru akan berakibat kepada semakin menurunnya reputasi mereka di depan khalayak internasional. Asefi juga sangat menyesalkan hal itu karena Maryam Razavi sampai bisa berbicara di sidang yang sangat penting ini justru setelah mendapatkan undangan dari tiga negara anggota Parlemen Uni Eropa.
Peristiwa diundangnya Razavi di depan sidang khusus Parlemen Eropa itu kembali menunjukkan absurditas politik standar ganda negara-negara Eropa. Betapa tidak, MKO adalah organisasi yang secara resmi dimasukkan oleh AS dan negara-negara Eropa ke dalam list daftar hitam organisasi-organisasi teroris dunia. Bukti-bukti yang menunjukkan bahwa MKO adalah organisasi teroris sudah sangat banyak. Akan tetapi, pada prakteknya, MKO masih menjadi organisasi yang dilindungi bahkan mendapatkan dukungan finansial dari negara-negara Barat. Bukti paling jelsa dari masih kuatnya dukungan Eropa kepada organisasi teroris itu adalah undangan resmi mereka kepada pejabat MKO untuk berbicara di forum resmi Parlemen Eropa.
Di pihak lain, organisasi-organisasi perjuangan yang dibentuk untuk merebut kembali hak-hak mereka yang terampas, seperti Organisasi Perjuangan Palestina HAMAS atau Hizbullah di Lebanon, terus-menerus mendapatkan tekanan keras dari negara-negara Barat. Padahal, fakta yang ada menunjukkan secara jelas bahwa HAMAS dan Hizbullah terbentuk justru sebagai reaksi atas kejahatan tak terbantahkan yang terus-menerus digelar oleh rezim Zionis. Akan tetapi, kedua organisasi itulah yang harus menerima cap sebagai kelompok teroris dunia. Tak pelak lagi, pola-pola pemikiran dan tindakan standar ganda yang berulang-ulang diterapkan oleh Barat itu semakin hari semakin membuat dunia internasional mempertanyakan klaim program pemberantasan terorisme yang secara gencar mereka koar-koarkan di seluruh dunia.
 
'''
 
===Masyarakat===