Telepon umum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
k ←Membatalkan revisi 3515133 oleh 118.137.27.87 (Bicara)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
Baris 35:
Di banyak Negara pengguna telepon umum menjadi [[fenomena]] yang lumrah di temui di setiap sudut kota. Tersebarnya telepon umum secara luas menyebabkan [[pemerintah]] di masing-masing negara guna mengatur perusahaan penyadia telepon umum. Berbeda dengan telepon umum di Indonesia yang umumnya di [[monopoli]] oleh satu perusahaan [[telekomunikasi]], telepon umum di [[Amerika serikat]] dan sebagian besar negara [[eropa]] dijalankan oleh beberapa perusahaan. Dengan demikian terjadi persaingan antar perusahaan dalam bisnis telepon umum karena masing-masing perusahaan memberikan pelayanan dan [[tarif]] yang berbeda di [[Indonesia]].
 
Selain persaingan antar perusahaan telepon umum, usaha telepon umum di luar pun, layaknya di Indonesia, mendapatkan tantangan dari perusahaan [[telepon seluler]]. Perkembangan telepon seluler telah banyak mempengaruhimemengaruhi jumlah pengguna telepon umum, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Banyak para pengguna telepon umum yang mampu untuk membeli telepon seluler beralih karena kenyamanan dan portabilitas yang ditawarkan oleh telepon seluler.
 
Tetapi sekarang ini telepon umum sudah jarang digunakan, Kedudukannya sudah digantikan dengan handphone atau telepon seluler dan teknologi CDMA seperti Esia dan Flesi, harganya juga lebih murah. Bayangkan saja Esia misalnya bila nelepon sejam hanya perlu bayar 5o Rupiah saja. Sedangkan telepon umum semenit 200 Rupiah. Memang prusahaan Esia milik Bakrie lebih berkembang daripada Telkom dan telepon umum. Oleh karena itu sebaiknya telepon umum butuh promosi yang lebih gencar lagi dan segera mengganti teknologinya saja . Terima kasih