Banten: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Aldo samulo (bicara | kontrib) ←Membatalkan revisi 3526264 oleh 119.235.26.6 (Bicara) |
||
Baris 5:
Banten pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke 5 merupakan bagian dari Kerajaan [[Tarumanagara]]. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah [[Prasasti Cidanghiyang]] atau prasasti Lebak, yang ditemukan di kampung lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan [[Munjul, Pandeglang]], Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf [[Pallawa]] dan bahasa [[Sansekerta]]. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja [[Purnawarman]]. Setelah runtuhnya kerajaan [[Tarumanagara]] (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan kerajaan [[Sriwijaya]]), kekuasaan di bagian barat [[Pulau Jawa]] dari [[Ujung Kulon]] sampai [[Ci Serayu]] dan [[Kali Brebes]] dilanjutkan oleh [[Kerajaan Sunda]]. Seperti dinyatakan oleh [[Tome Pires]], penjelajah [[Portugis]] pada tahun 1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari [[Kerajaan Sunda]]. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara ([[Tangerang]]), [[Sunda Kelapa|Kalapa]], dan [[Cimanuk]].
Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten merupakan pelabuhan besar di [[Asia Tenggara]], sejajar dengan [[Malaka]] dan [[Makassar]]. Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah mesjid agung.
Pada awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi provinsi [[Lampung]]. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan [[loji]] di Banten dan disusul oleh orang Belanda.
Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) akibat tindakan orang Belanda.
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. [[Jawa Barat|Provincie West Java]] adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam [[Staatsblad]] (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu [[keresidenan]] dalam Provincie West Java disamping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.
== Budaya dan nilai ==
Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama [[Islam]] dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai.
Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri [[Pencak silat]], [[Debus]], [[Rudad]], [[Umbruk]], Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, [[Dog-dog]], [[Palingtung]], dan [[Lojor]]. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat [[Suku Baduy]]. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli [[Sunda]] Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. [[Suku Baduy-Rawayan]] tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan [[Leuwidamar, Lebak|Leuwidamar]], [[Kabupaten Lebak]]. Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
=== Bahasa ===
Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari [[bahasa Sunda]] Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam [[bahasa Sunda]] modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa [[Kesultanan Mataram]] menguasai [[Priangan]] (bagian tenggara Provinsi Jawa Barat). Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti [[Lebak]] dan [[Pandeglang]]menggunakan Bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, [[bahasa Jawa Banten]] digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, [[bahasa Indonesia]] dengan [[Bahasa Betawi|dialek Betawi]] juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, [[bahasa Jawa]] dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.
=== Senjata tradisional ===
[[Berkas:Golok.jpg|thumb|Golok]]
[[Golok]] adalah senjata tradisional di Banten.
=== Rumah adat ===
Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang [[Kanekes]] atau disebut juga orang [[Baduy]].
== Pemerintahan ==
=== Kabupaten dan Kota ===
Provinsi Banten terdiri atas 4 [[kabupaten]] dan 4 [[kota]]. Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di Banten, beserta ibukota.
{{:Daftar kabupaten dan kota di Banten}}
Catatan :
* Kabupaten Tangerang sebelumnya beribukota di Kota Tangerang.
* Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekomendasikan Kecamatan Ciruas sebagai lokasi Puspemkab Kabupaten Serang.
* Kota Cilegon dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 10 April 1999 dari wilayah Kabupaten Serang. Cilegon sebelumnya adalah kota administratif.
* Kota Tangerang dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 27 Februari 1993 dari wilayah Kabupaten Tangerang. Tangerang sebelumnya adalah kota administratif.
* Kota Tangerang Selatan dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 29 Oktober 2008 dari wilayah Kabupaten Tangerang. Sebelumnya adalah Kota Cipasera
=== Kota-kota penting lain ===
Terdapat beberapa kota penting lain di Banten selain yang berstatus tidak sebagai kota otonom:
* Anyer, [[Kabupaten Serang]]
* Balaraja, [[Kabupaten Tangerang]]
* Bojonegara, [[Kabupaten Serang]]
* Karawaci [[Kabupaten Tangerang]]
* Labuan, [[Kabupaten Pandeglang]]
* Merak, [[Kota Cilegon]]
* Serpong, [[Kota Tangerang Selatan]]
=== Perwakilan di Jakarta ===
==== Anggota DPR ====
Provinsi Banten memiliki 22 wakil di DPR, enam orang masing-masing dari Daerah Pemilihan Banten I (barat daya) dan II (barat laut), dan sepuluh orang dari Daerah Pemilihan Banten III (timur).
==== Anggota DPD ====
Berdasarkan hasil [[Pemilihan Umum Legislatif 2009]], anggota DPD asal Banten untuk periode 2009-2014 adalah Abdi Sumaithi, Andika Hazrumy, Drs. H. Abdurachman, M.Ap., dan H. Ahmad Subadri.
=== Daftar gubernur dan Wakil Gubernur ===
Pada saat terbentuknya Provinsi Banten, Gubernur [[Hakamudin Djamal]] dipilih oleh Pemerintah Pusat. Pada tahun [[2002]] [[DPRD]] Banten memilih [[Djoko Munandar]] dan [[Ratu Atut Chosiyah|Atut Chosiyah]] sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama. Pada awal 2006, Atut Chosiyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur. Akhirnya, tanggal 6 Desember 2006 dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah langsung, yang dimenangi oleh pasangan Ratu Atut Choisiyah dan [[Mohammad Masduki]], kedua-duanya menjabat pada periode 2007-2011.
{| {{prettytable}}
|- style="background-color:#cfc;"
||No.||Nama||Foto||Dari||Sampai||Keterangan
|-
||1.||[[Hakamuddin Djamal]]||-||[[17 November]] [[2000]]||11 Januari 2002||Penjabat Gubernur
|-
||2.||[[Djoko Munandar]]||[[Berkas:Djoko Munandar.jpg|Djoko Munandar]]||[[11 Januari]] [[2002]]||10 Oktober 2005||Dinonaktifkan karena terkait kasus korupsi.
|-
||3.||[[Ratu Atut Chosiyah]]||||[[20 Oktober]] [[2005]]||[[10 Januari]] [[2007]]||Pelaksana Tugas Gubernur (Plt)
|-
||4||[[Ratu Atut Chosiyah]]||||[[11 Januari]] 2007||sekarang||
|}
</onlyinclude>
Wakil Gubernur
{| {{prettytable}}
|- style="background-color:#cfc;"
||No.||Nama||Foto||Dari||Sampai||Keterangan
|-
||1.||[[Ratu Atut Chosiyah]]||||[[11 Januari 2002]]||[[11 Oktober 2005]]||
|-
||4||[[Mohammad Masduki]]||||[[11 Januari]] 2007||sekarang||
|}
</onlyinclude>
== Pendidikan ==
Perguruan Tinggi di Banten :
* [[Universitas Pelita Harapan]]
* [[Universitas Multimedia Nusantara]]
* [[Universitas Sultan Ageng Tirtayasa]]
* [[Universitas Pamulang]]
* [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah]]
* [[Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang]]
* [[Universitas Swiss German Serpong]]
* [[Universitas Pramita Indonesia]]
* [[Institut Teknologi Indonesia Serpong]]
* [[Universitas Serang Raya]]
* [[Universitas Mathla'ul Anwar]] Banten
* [[IAIN Banten]]
* [[STIA Maulana Yusuf Banten]]
* [[STAKAD Perguruan Buddhi]]
* [[STMIK Raharja]]
* [[STKIP Setia budhi Rangkasbitung]]
* [[Bina Sarana Informatika]], [[BSD]]
* [[Politeknik Piksi Input Serang]]
* [[Universitas Banten Membangun]]
* [[Politeknik Krakatau]]
* [[Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang]]
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi]] Banten
== Ekonomi dan kependudukan ==
Pada tahun 2006, penduduk Banten berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa (36,04%) anak-anak, 240.742 jiwa (2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa berusia di antara 15 sampai 64 tahun.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri pengolahan (49,75%), diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,13%), pengangkutan dan komunikasi (8,58%) dan pertanian yang hanya 8,53%. Namun berdasarkan jumlah penyerapan tenaga kerja, industri menyerap 23,11% tenaga kerja, diikuti oleh pertanian (21,14%), perdagangan (20,84%) dan transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.
== Transportasi ==
Provinsi Banten yang berada di wilayah ujung barat Pulau Jawa memiliki posisi yang sangat strategis dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar baik skala lokal, regional, nasional bahkan skala internasional. Fasilitasi terhadap pergerakan barang dan penumpang yang dari dan ke pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah, maupun lokal yang ada di Provinsi Banten menjadi sangat penting dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Provinsi Banten.
Provinsi Banten dibagi menjadi tiga Wilayah Kerja Pembangunan yang mempunyai ikon atau ciri khas prasarana perhubungan di Provinsi Banten karena aktivitasnya yang lebih menonjol dibandingkan dengan prasarana perhubungan lainnya.
* Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Di dalamnya terdapat [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] yang merupakan gerbang masuknya barang dan penumpang ke Indonesia.
* Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Di dalamnya terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi gerbang masuknya barang dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
* Wilayah Kerja III, yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Di dalamnya terdapat Stasiun Kereta Api yang merupakan gerbang masuk barang dan penumpang terutama dari dan ke Jakarta.
Secara umum, sektor perhubungan dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu perhubungan darat, perhubungan laut dan perhubungan udara. Ketiga bagian tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian di Provinsi Banten.
=== Perhubungan darat ===
==== Jalan ====
Hingga tahun 2006, kondisi jalan nasional sepanjang 249,246 km berada dalam kondisi baik, 214,314 km dalam kondisi sedang dan sepanjang 26,840 dalam kondisi rusak. Kondisi jalan provinsi hingga akhir tahun 2006 dengan total panjang jalan sebesar 889,01 km berada dalam kondisi baik sebesar 203,670 km, kondisi sedang 380,020 km dan kondisi rusak sebesar 305,320 km.
Ruas jalan nasional di wilayah Provinsi Banten pada saat ini mempunyai volume lalu-lintas rata-rata sebesar 0,7 yang berarti kelancaran arus lalu-lintas terganggu karena adanya aktivitas perdagangan/pasar, pabrik/industri, pusat-pusat perbelanjaan di sepanjang jalan serta kapasitas jalan yang terbatas karena lebar badan jalan rata-rata 7 meter pada ruas jalan nasional di Banten Utara (Merak-Tangerang) dan ruas Ciputat-Batas DKI.
Kinerja pelayanan jalan pada ruas jalan Provinsi pada umumnya cukup baik dengan rasio volume lalu-lintas per kapasitas rata-rata sebesar 0,4. Kemacetan lalu-lintas pada umumnya bersifat lokal yang terjadi pada pusat-pusat kegiatan masyarakat.
==== Terminal ====
Sebagai simpul transportasi, terminal berfungsi sebagai tempat untuk menaikan dan menurunkan penumpang serta perpindahan antar moda transportasi merupakan unsur penting dalam pelayanan pergerakan penumpang dan barang. Terdapat 4 (empat) terminal di Provinsi Banten Yaitu Terminal Pakupatan, Terminal Porisplawad, Terminal Labuan dan Terminal Merak.
==== Angkutan umum ====
Untuk melayani pergerakan penumpang dan barang dalam wilayah Provinsi Banten, terdapat angkutan umum Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi pada saat ini masih dilayani dengan kendaraan ukuran kecil dan dalam penyelenggaraannya masih dirasakan belum terpadu secara maksimal. Terdapat 63 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 3.788 yang melayani Antar Kota Dalam Provinsi lintas Kab/Kota Tangerang. Sedangkan untuk AKDP lintas [[Serang]], [[Cilegon]], [[Pandeglang]] dan [[Lebak]] dilayani dengan 66 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.436.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Mannen bij aankomst op het strand van Moearabinoeangeun na een verblijf op Trouwers-eiland (Poelau Tindjil) met een op zee gevangen tengiri TMnr 60044111.jpg|thumb|300px|Orang Belanda di Muara Binangeun, sepulang dari memancing di [[Pulau Tinjil]] (tahun 1936)]]
Untuk menjangkau kawasan-kawasan yang masih belum tersedia angkutan umum, terdapat beberapa angkutan perintis yang melayani jalur [[Cikeusik]]-[[Muara Binuangeun]]-Sp.Bayah-[[Cikotok]]-Pasir Kurai-Cibareno dengan jarak sepanjang 106 km. Angkutan perintis ini dilayani oleh 2 buah bis DAMRI ukuran sedang
==== Kereta api ====
Sampai dengan tahun 2005, dari total jalur rel kereta api sepanjang 305,9 kilometer, hanya 48% merupakan jalur rel yang masih beroperasi dengan rata–rata jumlah pergerakan kereta penumpang sekitar 22 kereta/hari dan kereta barang sebanyak 16 kereta/hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana tersebut berimplikasi terhadap kecenderungan semakin menurunnya pula pada jumlah angkutan penumpang dan barang.
Jaringan kereta api di wilayah Provinsi Banten sepanjang 305.90 km merupakan ‘single track’ yang terdiri dari lintas operasi Merak-Tanah Abang, Tangerang-Duri, Cilegon-Cigading sepanjang 141.6 km dan lintas tidak operasi Rangkasbitung-Labuan,Saketi-Bayah dan Cigading-Anyer Kidul sepanjang 164.3 km.
=== Perhubungan laut ===
Di Provinsi Banten terdapat 5 (lima) pelabuhan yang terdiri dari 2 pelabuhan yang diusahakan yaitu Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Bojonegara serta 3 (tiga) pelabuhan yang tidak diusahakan yang terdiri dari Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Labuan dan Pelabuhan Bojonegara
=== Perhubungan udara ===
[[Berkas:Sukarno hatta airport - Terminal - Jakarta - Indonesia.jpg|thumb|Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta]]
Bandara Internasional Soekarno Hatta secara nasional merupakan bandar udara utama di Indonesia sebagai pintu gerbang masuknya barang dan penumpang dari dalam maupun luar negeri. Disamping itu terdapat juga bandara lainnya seperti bandar udara Pondok Cabe dan Bandara Budiarto di Tangerang serta Bandara Gorda yang ada di kabupaten Serang
Bandara Pondok cabe merupakan bandara untuk kegiatan ‘general aviation’, bandara Budiarto merupakan bandara yang digunakan untuk training kegiatan penerbangan. Sementara bandara Gorda digunakan sebagai bandara militer.
== Tempat wisata di Banten ==
=== Masjid Agung Banten ===
Lihat [[Masjid Agung Banten]]
=== Taman Nasional Ujung Kulon ===
[[Taman Nasional Ujung Kulon]] merupakan salah satu taman nasional dan lokasi konservasi alam di Indonesia. Di lokasi ini, kita dapat melihat keindahan hutan tropis. [[Badak bercula satu]] merupakan primadona daya tarik dari lokasi ini.
Lokasi ini terdiri atas beberapa pulau kecil, beberapa di antaranya adalah [[Pulau Peucang]], [[Pulau Handeuleum]], dan [[Pulau Panaitan]]. Titik tertinggi adalah [[Gunung Honje]]. Ciri khas taman nasional ini adalah perannya sebagai habitat alami berbagai jenis hewan yang dilindungi, seperti badak jawa, [[rusa]], [[kijang]], [[banteng]], berbagai [[primata]], [[babi hutan]], [[kucing hutan]], [[lemur]], dan berbagai jenis [[burung]].
Kawasan ini dapat dicapai melalui Labuan atau melalui jalan laut dengan perahu menuju salah satu pulau yang ada. Ujung Kulon telah dilengkapi dengan berbagai sarana jaringan telekomunikasi, listrik, dan air bersih.
Sarana pariwisata seperti penginapan, pusat informasi, pemandu wisata, dan sarana transportasi juga telah tersedia. [[UNESCO]] telah menyatakan bahwa area Ujung Kulon merupakan situs cagar alam dunia.
=== Pulau Dua/Pulau Burung ===
Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan alam laut berupa gugus karang, berbagai jenis ikan laut, dan tentu saja berbagai jenis burung. Luas kawasan ini sekitar 30 ha. Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari berbagai negara. Sekitar empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari benua Australia, Asia, dan Afrika.
Pulau Dua bisa dicapai dengan perahu tradisional atau perahu motor dalam waktu 15 s.d. 30 menit melalui daerah Sawah Luhur, Kasemen. Di kawasan ini, telah tersedia sarana jaringan listrik, telekomunikasi, dan air bersih.
=== Pulau Umang ===
Pulau Umang memiliki luas sekitar 5 Ha, dan terletak di kawasan objek wisata pantai Pandeglang, berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Kawasan wisata ini dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yang menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan hiburan yang menarik. Di pulau ini, terdapat resort yang ditata dengan sentuhan artistik alami, dilengkapi dengan ruang pertemuan, kafe, spa, pusat bisnis, sunset lounge, klub pantai, kolam renang dan sebagainya. Selain itu, tersedia fasilitas olahraga dan rekreasi air, jogging track, cross country, lapangan tenis, tempat karaoke, dan lain-lain. Kita dapat menuju ke pulau ini dengan relatif mudah.
Perusahaan pengelola kawasan ini menyediakan rental mobil dari Jakarta menuju pulau ini, atau dapat juga dicapai dari kawasan Ujung Kulon.
=== Gunung Karakatau ===
[[Berkas:Krakatau.jpg|Gunung Krakatau]]
Gunung Krakatau yang terletak di perairan selat Sunda merupakan salah satu gunung yang paling terkenal di dunia, karena letusannya yang dahsyat pada tahun 1883. Suara letusan terdengar sampai ke kawasan benua Australia, bahkan awan panasnya menyelimuti beberapa kawasan Eropa selama seminggu. Ledakan dahsyat gunung Krakatau kemudian membentuk anak gunung yang kini dikenal sebagai Anak Krakatau yang muncul ke permukaan pada tahun 1928 yang hingga kini masih tetap aktif. Berada di selat Sunda, kawasan wisata alam ini mudah dicapai dari pantai Anyer-Carita sekitar satu jam dengan menggunakan perahu motor.
Lokasi wisata ini menawarkan wisata alam seperti misalnya berkemah, berjalan kaki, memancing, dan pemandangan alam laut yang indah.
=== Rawadano ===
Rawadano atau nama lain Cagar alam Rawa Danau terletak di kabupaten Serang, dan berjarak 101 km dari Jakarta. Kawasan ini merupakan kawasan yang didominasi rawa-rawa, juga terdapat sebuah danau. Luas kawasan ini sekitar 2.500 ha yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Pulau ini menjadi tempat bersarang bagi aneka jenis binatang reptil, seperti ular dan buaya. Tidak kurang dari 250 jenis burung bermukim di kawasan ini. Kita dapat mencapai lokasi ini melalui tiga jalur, yaitu; Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawaadano, Jakarta-Serang-Padarincang-Rawadano, dan Jakarta-Serang-Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano.
=== Kang dan Nong Banten ===
Kang dan Nong Banten adalah sebutan untuk Duta Wisata, Pemuda Dan Pembangunan Provinsi Banten. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2000 dan diikuti oleh 3 kabupaten yakni Cilegon, Serang dan Pandeglang. Baru pada tahun 2001 Tangerang dan Lebak ikut serta. Kabupaten Tangerang tercatat sebagai kabupaten tersukses sepanjang penyelenggaraan Kang dan Nong Banten. Tercatat 10 gelar Juara Utama direngkuh Kang Nong Kabupaten Tangerang, bahkan untuk gelar Kang disabet oleh kabupaten tangerang berturut-turut tanpa putus. Prestasi terbaik kabupaten Tangerang diukir pada tahun 2008 dimana Kabupaten Tangerang menyabet 7 dari 12 gelar yang diperebutkan. Dengan tambahan 7 gelar tersebut Kabupaten Tangerang secara total telah merebut 30 gelar juara sejak keikutsertaan pertama mereka pada 2001.
==== Pemenang Kang dan Nong Banten ====
* 2000 : Gerry & Maya Soviasari (Asal Kab. Serang)
* 2001 : Ade Komarudin (Kab. Tangerang) & Mega Putri Aulia(Kab.Serang)
* 2002 : Hendri Siswanto(Kab. Tangerang)& Henny Murniaty (Kota Cilegon)
* 2003 : Tb. Didi Hamidi(Kab. Tangerang)& Riandini (Kota Tangerang)
* 2004 : ''tidak diselenggarakan, bersamaan dengan Pemilu 2004
* 2005 : Abdul Rosyid (Kab.Tangerang)& Riska Inki Fitria (Kab.Tangerang)
* 2006 : Brata Manggala (Kab. Tangerang) & Ressa Puspita Rosaliana(Kab.Serang)
* 2007 : Rocky Pandu K (Kab. Tangerang) & Yona Wahyuni Kemala (Kab. Tangerang)
* 2008 : Yulianto Wibisono(Kab. Tangerang) & Novi Nurul Fatimah(Kab. Tangerang)
==== Pemenang Kang dan Nong Banten Tahun 2008 ====
* Pemenang 1 :Yulianto Wibisono(Kab. Tangerang) & Novi Nurul Fatimah(Kab. Tangerang)
* Wakil 1 : Akhmad Fakih (Kab. Tangerang)& Putri Indriani(Kab. Tangerang)
* Wakil 2 : Indra Pratama (Kab. Serang) & Henifah (Kab. Tangerang)
* Harapan1 : Rezza Martadinata (Kab. Tangerang) & Sally Kartika (Kab.Serang)
* Harapan2 : Febryan Krisnan D (Kota Tangerang) & Tri Sheradonna A(Kab. Tangerang)
* Favorit : Rio Dwi Prawira (Kota Serang) & Shanty Destiyani (Kota Cilegon)
== Lain-lain ==
=== Stasiun televisi ===
[[Stasiun televisi]] yang ada di Banten antara lain adalah [[Banten TV]], [[Carlita TV]], dan [[Cahaya TV]].
=== Olahraga ===
Beberapa klub olahraga yang terdapat di Banten antara lain [[Persita Tangerang]] (sepak bola), [[Persikota Tangerang]] (sepak bola), [[Perserang Serang]] (sepak bola), Gelanggang olahraga yang terdapat di Banten antara lain [[Stadion Benteng]], [[Stadion Maulana Yusuf]] dan [[Stadion Krakatau Steel]].
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.bantenprov.go.id/ Situs resmi pemerintah provinsi]
* {{id}} [http://tangerangonline.com Portal Berita Tangerang-TangerangOnline.com]
{{BI}}
* [http://www.lingkartangsel.com Portal Berita Pertama Tangerang Selatan]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Banten}}
{{Provinsi Indonesia}}
{{coor title dm|6|13|S|105|56|E|region:ID_type:adm1st|display=title}}
[[Kategori:Banten| ]]
[[Kategori:Provinsi Indonesia]]
[[ace:Banten]]
[[ar:بانتن]]
[[bg:Бантен]]
[[ca:Banten]]
[[cs:Banten]]
[[cy:Banten]]
[[da:Banten]]
[[de:Banten]]
[[en:Banten]]
[[es:Banten]]
[[fa:بانتن]]
[[fi:Banten]]
[[fj:Banten]]
[[fr:Banten (province)]]
[[hak:Van-tan-sén]]
[[it:Banten]]
[[ja:バンテン州]]
[[jv:Banten]]
[[ms:Banten]]
[[nl:Bantam (provincie)]]
[[no:Banten]]
[[pam:Banten]]
[[pl:Banten]]
[[pt:Banten]]
[[ru:Бантен]]
[[su:Banten]]
[[sv:Banten]]
[[th:จังหวัดบันเตน]]
[[vi:Banten]]
[[war:Banten]]
[[zh:万丹省]]
|