Becak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Coris (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Coris (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
[[Berkas:Becak Bogor.jpg|thumb|200px|Sekumpulan becak di Bogor]]
 
'''Becak''' (dari [[bahasa Hokkien]]: ''be chia'' "kereta [[kuda]]") adalah suatu moda [[transportasi]] [[roda tiga|beroda tiga]] yang umum ditemukan di [[Indonesia]] dan juga di sebagian [[Asia]]. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi. Menjadi pengemudi becak merupakan salah satu cara untuk mendapatkan nafkah yang paling mudah, sehingga jumlah pengemudi becak didaerah yang angka penganggurannya tinggi akan menjadi sangat tinggi. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah “eksploitasi manusia atas manusia”, dan becak digantikan dengan Bajaj, Helicak.
 
Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan:
Baris 25:
== Modernisasi becak ==
[[Berkas:Rickshaw Hamburg.JPG|250px|thumb|right|Velotaxi, becak modern di [[Hamburg]], Jerman.]]
Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan [[kendaraan tidak bermotor]] dan menjadi tren dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/[[transmisi]] seperti yang digunakan dalam [[sepeda]] modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat [[aerodinamis]] serta pengemudinya berada di depan ruang [[penumpang]]. Tren<ref>Becak Vs Velotaxi [http://nasional.kompas.com/read/2009/05/26/11155968/Becak.Vs.Velotaxi]</ref> itu berupa alat transportasi umum bebas polusi bertenaga manusia—dikayuh—dan diberi nama “Velotaxi”.
 
Di Yogyakarta<ref>Modernisasi Becak [http://ust.puspar.ugm.tripod.com/becak.htm] </ref> saat ini ada upaya untuk melakukan modernisasi becak yang dilakukan bersama antara Universitas Gajah Mada, dalam ini Unit Studi Transportasi, Puspar bekerja sama dengan Institute for Transportation and Development Policy, New York serta Pemerintah Daerah dan Kadin yang dimaksudkan untuk menciptakan "Sebuah upaya mewujudkan kesinambungan peran becak dalam pengembangan pariwisata Yogyakarta".