Aksara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kia 80 (bicara | kontrib)
k WikiCleaner 0.99 - ProyekWiki disambiguasi - Mari bergabung ! - Arab
Kia 80 (bicara | kontrib)
k WikiCleaner 0.99 - ProyekWiki disambiguasi - Mari bergabung !
Baris 15:
# Ideografik antara lain aksara [[Tiongkok]] masa kemudian yang hasil goresannya tidak lagi dilihat melukiskan benda konkrit;
# Silabik antara lain menggambarkan suku-suku kata seperti nampak pada aksara [[Dewanagari]] (Prenagari), [[Pallawa]] Jawa, [[Bahasa Arab|Arab]], [[Katakana]] dan [[Hiragana]] [[Jepang]];
# Fonetik antara lain aksara [[aksara Latin]], [[Yunani]], Cyrilic atau [[Rusia]] dan [[Gothik]] atau [[Jerman]].
 
Ada pendapat sebelum hadir [[aksara Arab]] dan [[abjad Latin|Latin]] sekarang, tulisan yang lazim dipergunakan di kawasan [[Asia Tenggara]] (kecuali di [[Vietnam]] dan sebagian kalangan penduduk Cina Selatan) diduga sebagian besar dari pengaruh [[India]]. Begitu pun halnya yang terjadi di [[Nusantara]] para sarjana (pribumi dan asing) hampir selalu mengajukan pendapat senada bahwa aksara di [[Nusantara]] hadir sejalan dengan berkembangnya unsur ([[Hindu]]-[[Buddha|Buda]]) dari [[India]] yang datang dan menetap, melangsungkan kehidupannya dengan menikahi penduduk setempat. Maka sangat wajar, langsung atau tidak langsung disamping mengenalkan budaya dari negeri asalnya sambil mempelajari budaya setempat di lingkungan pemukiman baru, salah satu implikasinya adalah bentuk aksara (de Casparis 1975).
 
Namun sejauh fakta yang ada, pendapat itu tidak disertai penjelasan tuntas hingga pada suatu waktu seorang ahli [[epigrafi]] yang berkebangsaan [[Prancis]] bernama Louis Charles Damais (l951--55) yang menyatakan bahwa hipotesis para ahli tersebut belum benar-benar menegaskan darimana dan bagaimana awal kehadiran serta mengalirnya arus kebudayaan [[India]] ke [[Nusantara]] kecuali diperkirakan tidak hanya berasal dari satu tempat saja, tetapi juga dari berbagai tempat lainnya.