SMA Negeri 10 Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Cesarzc (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 47:
* [[Laboratorium Bahasa]]
* [[Ruang audio visual]]
* [[MushallaMesjid]]
* [[UKS]]
 
Baris 66:
 
== SMA Negeri 10 Padang Pasca Gempa 30 September ==
SMA Negeri 10 Padang merupakan salah satu sekolah yang paling parah kerusakannya akibat gempa. Gempa merusak 18 kelas dan memaksa pihak sekolah untuk menyelenggarakan PBM dalam 3 shift. Untuk menormalkan PBM, sekolah membangun 15 kelas darurat sehingga PBM kembalimenjadi 12 shift. Kelas darurat dibangun dengan kerangka kayu dan berdindingkan triplek sehingga PBM tidak maksimal karena suara guru yang mengajar terdengar di 2 kelas tetangganya.
 
SMABantuan Negeri 10 Padang telah mendapatkan bantuanmengalir dari Pemerintah Kota Balikpapan sebanyak RP 2.976.278.000. Dana ini di berasal dari sumbangan masyarakat kota Balikpapan sebesar Rp 1.064.278.000 dan dari pemerintah kota Balikpapan dengan persetujuan DPRD Kota Balikpapan Sebesar Rp 1.912.000.000. Selain itu, SMA Negeri 10 padang juga mendapat bantuan pemerintah jepangJepang melalui Jakarta Japan Club Foundation untuk meretrofit 18 kelas yang rusak tersebut. Diperkirakan pada tahun ajaran 2010/2011 proses belajar mengajar kembali berjalan normal seperti sedia kala.
 
Sempat muncul wacana bahwa SMA Negeri 10 Padang akan dipindahkan ke Belanti di mana Yayasan Budha Tzu Chi bersedia membangun gedung sekolah yang tahan gempa lengkap dengan shelter di daerah tersebut. Tawaran ini awalnya diajukan kepada SMA Negeri 1 Padang namun ditolak oleh alumni SMA Negeri 1 Padang. Namun akhirnya, gedung sekolah tersebut diambil kembali oleh SMA Negeri 1 Padang setelah bantuan yang dijanjikan oleh alumni tak kunjung datang. <ref> http://padang-today.com/?today=news&id=14109</ref>
== Krisis Belanti ==
{{rapikan}}
Pada bulan november 2009, yayasan budha tzu chi memberikan bantuan sebesar RP 20 Milyar untuk membangun sekolah di tanah seluas 1,2 hektar yang berada di kawasan belanti, padang utara. Sekolah megah yang sedang dalam proses pembangunan ini, pada awalnya diperuntukkan kepada SMA Negeri 1 Padang. Namun, dalam proses pemindahan terjadi pertikaian antara pihak sekolah dan pemerintah kota padang dengan alumni SMA Negeri 1 Padang. Hal ini dikarenakan, karena pada proses peletakan batu pertama pembangunan sekolah, terdapat tarian yang dianggap sebagian orang sebagai pembelokan akidah siswa. Selain itu, menurut alumni SMA Negeri 1 Padang, SMA Negeri 1 Padang merupakan sekolah tertua dan harus tetap di lokasi lama, Jl. Sudirman No. 1.
 
Sementara itu, retrofit bangunan SMA Negeri 10 Padang yang dilakukan dengan bantuan pemerintah Jepang telah selesai dilakukan pada awal tahun ajaran 2010/2011. Proses belajar mengajar kembali berjalan normal seperti sedia kala. <ref>http://sman10-padang.sch.id/content/view/84/1/</ref>
Setelah melalui pertikaian sengit, akhirnya pemko membatalkan pemindahan sekolah tersebut dan menggantinya dengan membentuk SMA Negeri 17 Padang di kawasan belanti. Namun menurut Dinas Pendidikan Kota padang, menyatakan kurang maksimalnya nanti pengelolaan sekolah baru tersebut, karena perekrutan guru dan siswa yang ada baru ada satu angkatan.
 
Setelah wacana SMA Negeri 17 Padang dinyatakan sulit untuk direalisasikan, pemerintah kota padang membuat wacana baru yaitu memindahkan SMA Negeri 10 Padang ke kawasan belanti. Sampai sekarang wacana ini belum dapat direalisasikan karena SMA Negeri 1 Padang masih menginginkan kawasan belanti tersebut.
 
[[Kategori:Sekolah menengah atas di Sumatera Barat|Negeri 10 Padang]]