Mangkunegara VI: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
[[Mangkunegara VI]] (1881-1896) adalah adik dari [[Mangkunegara V]] dan memerintah di [[Mangkunegaran]] sebelum kemudian digantikan oleh keponakannya [[Mangkunegara VII]].
Mangkunegara V tidak digantikan oleh putranya langsung karena puteranya belum mencapai kematangan untuk berkuasa. Menurut [[Gondosuputran]] tampilnya [[Mangkunegara VI]] sebagai penguasa menggantikan kakaknya adalah pesan dari ayahandanya [[Mangkunegara IV]] yang disampaikan oleh ibundanya ([[Ray.Dunuk]]) agar [[Mangkunegara V]] penerusnya adalah yang berasal dari [[Mangkunegara IV]].
[[Mangkunegara VI]] selanjutnya tampil sebagai penguasa yang membawa pembaharuan dan perubahan.Berbeda dengan kakaknya [[Mangkunegara V]] yang mengedepankan [[Kesenian]], Mangkunegara VI lebih mengedepankan keuangan dan
Mangkunegara VI juga mempelopori model penampilan dengan pemotongan rambut yang pendek dengan memotong rambutnya sendiri dan semua pejabat serta kawula diwajibkan untuk tidak memelihara rambut panjang bagi laki laki. Sembah sungkem kepada atasan juga dirubah tidak berkali kali tetapi cukup tiga kali.Ikatan dengan Kasunanan yang mewajibkan Mangkunegara harus menghadap setiap persidangan kerajaan diputus sehingga Mangkunegaran selain otonom juga menjadi pesaing semakin serius dalam memperebutkan hegemoni kebudayaan di [[Jawa]].
Baris 10:
Sebelum Mangkunegara VI bertahta sistem pertemuan dengan duduk dilantai dan pada masa pemerintahannya dirubah dengan sistem duduk di kursi dan hal ini adalah yang pertama kali sejak Mangkunegaran berdiri.Mangkunegara VI pula di Mangkunegaran yang memberi ijin kerabat untuk memeluk Agama [[Kristen]].
Pemerintahannya yang tampil dengan banyak perubahan dan anti Belanda pada
Ketika wafat Mangkunegara VI tidak disemayamkan di [[Astana Mangadeg]] atau [[Astana Girilayu]] melainkan di [[Astana Oetoro]]
== PUSTAKA ==
|