Mbah Maridjan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 202.70.58.84 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 180.214.232.3
Baris 20:
{{utama|Letusan Gunung Merapi 2010}}
Pada tanggal [[26 Oktober]] [[2010]], terjadi letusan gunung merapi yang disertai awan panas setinggi 1,5 kilometer.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2010/10/26/20494640/Merapi.Meletus.sejak.Pukul.17.02 Merapi Meletus sejak Pukul 17.02]</ref> Gulungan awan panas tersebut meluncur turun melewati kawasan tempat mbah marijan bermukim.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2010/10/26/18575824/Merapi.Meletus..Warga.Panik-4 Merapi Meletus, Warga Panik]</ref> Sebuah jasad yang diduga kuat jasad dari Mbah Maridjan ditemukan kemudian oleh tim [[SAR]] bersama dengan 16 orang lainnya telah meninggal dunia, umumnya kondisi korban yang ditemukan mengalami luka bakar serius. Jenazah tersebut dikonfirmasi sebagai jenazah Mbah Maridjan pada tanggal [[27 Oktober]] [[2010]]. <ref>[http://www.detiknews.com/read/2010/10/27/073115/1476147/10/mbah-maridjan-ditemukan-meninggal-dunia-dalam-posisi-sujud-di-dapur Mbah Maridjan Ditemukan Meninggal Dunia dalam Posisi Sujud di kamar mandi]</ref>
Sultan Hamangkubuwono mengatakan bahwa Mbah Maridjan meninggal dunia ketika shalat, yaitu ketika Mbah Maridjan dibujuk untuk mengungsi dan ketika Mbah Maridjan menyatakan kesediaannya untuk mengungsi dia menjalankan Shalat Maghrib namun dalam waktu bersamaan dengan itulah awan panas turun. Maka ditemukan Mbah Maridjan meninggal dalam keadaan sujud.
<ref>[http://www.jofeeshop.com/2010/10/mbah-marijan-meninggal-dalam-keadaan.html Mbah Maridjan meninggal dunia ketika Shalat]</ref>
 
== Rujukan ==