Sejarah budaya kentongan sebenarnya dimulai sebenarnya berasal dari [[legenda]][[Cheng Ho]] dari Cina yang mengadakan perjalanan dengan misi keagamaan.{{fact}} Dalam perjalanan tersebut, Cheng Ho menemukan kentongan ini sebagai alat komunikasi [[ritual]] keagamaan.{{fact}} Penemuan kentongan tersebut dibawa ke [[China]], [[Korea]], dan [[Jepang]].{{fact}} Kentongan sudah ditemukan sejak awal masehi.{{fact}} Setiap daerah tentunya memiliki sejarah penemuan yang berbeda dengan nilai sejarhnya yang tinggi.{{fact}} Di [[Nusa Tenggara Barat]],kentongan ditemukan ketika Raja Anak Agung Gede Ngurah yang berkuasa sekitar abad XIX menggunakannya untuk mengumpulkan massa.{{fact}} Di [[Yogyakarta]] ketika masa kerajaan Majapahit, kentongan Kyai Gorobangsa sering digunakan sebagai pengumpul warga.<refkentongan name="Bentuk"/>ditemukan sebagai alat untuk menguji kejujuran calon pemimpin daerah. Di masa sekarang ini, penggunaan kentongan lebih bervariatif.
Di [[Pengasih]], kentongan ditemukan sebagai alat untuk menguji kejujuran calon [[pemimpin]] daerah.<ref name="Bentuk"/> Di masa sekarang ini, penggunaan kentongan lebih bervariatif. {{fact}}