Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jhendin (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 317:
{{utama|Perfilman Indonesia}}
[[Berkas:Tjoet Nja' Dhien.jpg|thumb|150px|right|Poster film ''[[Tjoet Nja' Dhien (film)|Tjoet Nja' Dhien]]'' (1988), film tentang pahlawan nasional Indonesia asal [[Aceh]].]]
Film pertama yang dibuatdiproduksi pertama kalinya di Indonesianusantara adalah film bisu tahun [[1926]] yang berjudul ''[[Loetoeng Kasaroeng]]'' dan dibuat oleh sutradara [[Belanda]] G. Kruger dan L. Heuveldorp pada zaman [[Hindia Belanda]]. Film ini dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di [[Bandung]] dan muncul pertama kalinya pada tanggal [[31 Desember]], [[1926]] di teater Elite and Majestic, [[Bandung]]. Setelah itu, lebih dari 2.200 film diproduksi. Di masa awal kemerdekaan, sineas-sineas Indonesia belum banyak bermunculan. Diantara sineas yang ada, [[Usmar Ismail]] merupakan salah satu sutradara paling produktif, dengan film pertamanya ''[[Harta Karun (film)|Harta Karun]]'' (1949). Namun kemudian film pertama yang secara resmi diakui sebagai film pertama Indonesia sebagai negara berkedaulatan adalah film ''[[Darah dan Doa]]'' yang disutradarai Usmar Ismail. Dekade 1970 hingga 2000-an, [[Arizal]] muncul sebagai sutradara film paling produktif. Tak kurang dari 52 buah film dan 8 judul sinetron dengan 1.196 episode telah dihasilkannya.
 
Popularitas [[Perfilman Indonesia|industri film Indonesia]] memuncak pada tahun 1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia,<ref name="kompasmovies">{{cite news |last=Kristianto |first=JB |title=Sepuluh Tahun Terakhir Perfilman Indonesia |language=Bahasa Indonesia |publisher=Kompas |date=[[2 Juli]] [[2005]] |url=http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/02/Bentara/1857854.htm |accessdate=[[5 Oktober]] [[2006]]}}</ref> meskipun kepopulerannya berkurang pada awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga 2005, jumlah film Indonesia yang dirilis setiap tahun meningkat.<ref name="kompasmovies"/> Film [[Laskar Pelangi]] (2008) yang diangkat dari novel karya [[Andrea Hirata]] menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia saat ini.