Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Crimeson666 (bicara | kontrib) |
|||
Baris 327:
== Lingkungan hidup ==
{{utama|Flora Indonesia|Fauna Indonesia}}
[[Berkas:Rafflesia sumatra.jpg|thumb|left|[[Rafflesia arnoldii]] bunga terbesar di dunia, diameternya mencapai 1,3 meter. ]]
[[Berkas:Casuarius_casuarius.jpg|thumb|150px|right|[[Kasuari]], salah satu [[burung]] khas dari [[Pulau Papua]].]]
Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan istilah "''Mega biodiversity''" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi"<ref>http://www.detiknews.com/read/2009/03/08/144934/1096302/10/pemerintah-siap-dukung-dana-pengembangan-obat-herbal-aids-kanker http://www.detiknews.com/read/2009/03/08/144934/1096302/10/pemerintah-siap-dukung-dana-pengembangan-obat-herbal-aids-kanker </ref><ref>http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/03/08/4070.html Dunia Sebut Indonesia Mega Biodiversity </ref> umumnya dikenal sebagai ''Indomalaya'' atau [[Malesia]] bedasarkan penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah [[Brasil]] dan [[Republik Demokratik Kongo]]. <ref> http://www.cites.org/eng/prog/economics/report_mega_2001.pdf Report on the CITES workshop on mega-biodiversity exporters (with the assistance of the European Commission)</ref>
[[Berkas:Varanus_komodoensis6.jpg|thumb|left|[[Komodo]], hewan reptil langka khas dari [[Nusa Tenggara]]]]
Di beberapa hutan hujan Indonesia ditemukan berbagai spesies bunga Rafflesia yg merupakan unga tebesar di dunia. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya dapat mencapai lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg. Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm. Meskipun demikian, [[Guinness World Records]] pada 2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8 juta hektar. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak kawasan di daerah hilir (pesisir).<ref>http://www.sinarharapan.co.id/berita/0712/29/kesra01.html Sulung Prasetyo. Ekologi Indonesia Masuki Masa Genting, Paragraf 1. Sinar Harapan Online. Diakses pada 13 November 2009</ref> Menurut catatan ''Down The Earth'', proyek [[Asian Development Bank]] (ADB) di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara besar-besaran hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional mereka dalam mencari ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan semakin rentannya kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut dan banjir, terlebih di musim hujan.<ref>http://www.satudunia.net/?q=content/utang-ekologis-adb-di-indonesia Firdaus Cahyadi Utang Ekologis ADB di Indonesia, Tulisan pernah dimuat di [[Koran Tempo]], 2 Mei 2009</ref>
{{clear}}
|