Hidra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:AntonioHydra Pollaiuolo 002(creature).jpg|250px|right|thumb|HeraklesPenggambaran yangHidra sedangoleh bertarungilustrator dengan[[Belanda]], Hidra[[Matthius Merian]] (1660).]]
'''Hidra''' merupakan seekor [[Drakon]] dalam [[mitologi Yunani]]. [[Monster]] ini berbentuk [[ular]] atau [[naga]] yang memiliki sembilan buah [[kepala]]. Setiap salah satu kepalanya dipotong, maka kepala tersebut akan tumbuh/membentuk dua buah kepala yang baru. Dikisahkan bahwa [[Herakles]] pernah mengalahkan Hidra. Herakles membakar delapan dari sembilan kepala itu, sebelum menguburkan kepala yang terakhir (yang abadi) di bawah batu.
 
Baris 5:
Setelah membunuh [[Singa Nemea]], tugas kedua yang diberikan pada Herakles oleh [[Euristheus]] adalah membunuh Hidra, hewan yang dibesarkan oleh [[Hera]] hanya untuk membunuh Herakles. Hidra keluar dari sarangnya hanya untuk meneror pemukiman penduduk di sekitarnya.<ref>Kerenyi, ''The Heroes of the Greeks'' 1959:144.</ref> Setelah tiba di sarang Hidra, yakni rawa-rawa dekat danau [[Lerna]], Herakles menutupi mulut dan hidungnya dengan kain untuk melindungi dari asap beracun. Herakles memanah sarang Hidra dengan panah api. Herakles lalu menghadapai Hidra dengan bersenjatakan sabit (menurut lukisan vas awal), sebilah pedang atau sebuah pemukul. Namun setiap kali Herakles memotong salah satu kepala Hidra, dua kepala lainnya akan tumbuh lagi.<ref>Ruck dan Staples (1994: 170)</ref> Herakles lalu menyadari bahwa Hidra memiliki satu kepala yang abadi.
 
[[Berkas:Hercules slaying the Hydra.jpg|250px|left|thumb|''Herakles membunuh Hidra'', lukisan karya [[Sebald Beham]] (1545).]]
Herakles tahu bahwa dia tak akan bisa mengalahkan Hidra sendirian, maka dia pun meminta bantuan pada keponakannya [[Iolaos]]. Iolaos mendapatlan ide (kemungkinan dari dewi [[Athena]]) bahwa mereka harus menggunakan obor untuk membakar leher Hidra yang baru saja terpotong. Dengan cara tersebut kepala Hidra tidak tumbuh lagi.<ref>[[Apollodoros]], 2,5,2</ref> Dalam versi lainnya, setelah memotong setiap kepala, Herakles mencelupkan pedangnya pada darah dan menggunakannya untuk membakar setiap leher sehingga kepala Hidra tidak tumbuh lagi. Melihat keadaan tersebut, Hera mengirim seekor [[kepiting]] raksasa untuk mengalihakn perhatian Herakles. Kepiting tersebut akhirnya mati diinjak oleh Herakles dan sang pahlawan pun kembali menghadapi Hidra. Setelah semua kepalanya yang tak abadi dipotong, Herakles memotong kepala abadi Hidra dan menguburnya di bawah sebuah batu besar di jalan antara Lerna dan Elaios.<ref>Kerenyi 1959:144</ref>