Orang Tionghoa-Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ardian c (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
|popplace=[[Kalimantan Barat]], [[DKI Jakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], [[Sumatera Utara]], [[Riau]], [[Bangka-Belitung]], [[Sulawesi Selatan]], [[Sulawesi Utara]], [[Nusa Tenggara Timur]], dan [[Papua]].
|langs=[[Bahasa Hokkien|Hokkien]], [[Bahasa Hakka|Hakka]], [[Bahasa Tiochiu|Tiochiu]], [[Bahasa Mandarin|Mandarin]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] dan bahasa-bahasa daerah lainnya.
|rels=Sebagian[[Kong besarHu [[KristenCu]], [[Kong Hu CuKristen]], dan [[Buddha]]., Minoritas kecil ada yang beragamadan [[Islam]].
|related=Mayoritas [[suku Han]] dan minoritas [[suku Hui]] di [[Cina]].
}}
Baris 22:
Leluhur orang Tionghoa-Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul dalam [[sejarah Indonesia]], bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk. Catatan-catatan dari Cina menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di [[Nusantara]] telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di [[Cina]]. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Cina ke Nusantara dan sebaliknya.
 
Setelah negara Indonesia merdeka, orang Tionghoa yang berkewarganegaraan Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup nasional Indonesia, sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.<ref>{{citation | last1 = Trisnanto | first1 = AM Adhy | title = Etnis Tionghoa Juga Bangsa Indonesia | newspaper = Suara Merdeka | date = Minggu, [[18 Februari]] [[2007]] | year = 2007 | url = http://www.suaramerdeka.com/harian/0702/18/nas04.htm | accessdate = [[13 Agustus]] [[2008]]}}</ref>
 
== Asal kata ==