Indonesia Mengajar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k hapus visi dan misi sesuai konsensus |
||
Baris 9:
Dari pengalaman dalam pergerakan dan interaksi lintas kelompok, pikiran ekspresif Anies sering muncul dengan pendekatan dan cara pandang baru dalam melihat persoalan di Indonesia. Kalimat dari Anies seperti "''janji kemerdekaan kita adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka janji itu dilunasi untuk setiap warga negara''"; pandangan ini menyadarkan kita bahwa mencerdaskan dan mensejahterakan itu bukan sekadar cita-cita tapi sebuah janji Republik. Atau saat dia sering mengatakan bahwa "''pendidikan adalah eskalator untuk menaikan posisi rakyat jelata dari ketertinggalan dan ketergantungan jadi kemajuan dan kemandirian''", ia membuat kita lebih memahami pendidikan bukan sekadar alat untuk mencerdaskan tapi alat untuk mengubah derajat sosial-ekonomi.<br />
Meski Anies mempelajari ilmu bisnis, ekonomi, dan politik serta banyak berbicara di kancah internasional, tetapi sejak kecilnya Anies berada di wilayah pendidikan: ayah-ibunya adalah pendidik yang tidak hanya dosen tetapi penggiat pengembangan pendidikan di Yogya. Anies pernah mengatakan bahwa dia membayangkan betapa hebatnya Indonesia jika konsep kekayaan bangsa itu bisa dirubah. Jika kita ditanya orang tentang "''apa kekayaan Indonesia?''", maka umumnya akan menjawab bahwa kekayaan kita adalah tambang, minyak, gas, hutan. Kesadaran itu harus dirubah, seharusnya dijawab bahwa kekayaan kita adalah "''manusia Indonesia''". Manusia Indonesia adalah asset terutama bangsa, kekayaan terbesar kita ada pada manusianya. Itu hanya bisa tercapai bila manusia Indonesia telah terdidik. Itu sebabnya Anies meyakini bahwa mendorong kemajuan bangsa harus melalui pendidikan.<br />
==Pengajar Muda==
|